Anda di halaman 1dari 26

Teknik Geofisika

ANALISIS STATISTIK KEBUMIAN


(2 sks)

Karyanto, M.T
I Gede Boy Darmawan, M. Eng

November 2018
Rantai Markov
1. Metode Rantai Markov
2. Metode Analisis Markov
Metode Rantai Markov
• Salah satu ironi dalam geologi yaitu kita berhadapan
dengan data litologi sebagai fungsi waktu, tetapi
jarang dilakukan analisa statistiknya.

• Metoda Rantai Markov (Markov Chains) adalah cara


untuk melakukan analisa perulangan litologi atau
jenis batuan.

• Istilah rantai Markov ini berasal dari nama


A.A.Markov, seorang ahli statistik dari Rusia.
Metode Rantai Markov
• Misalnya data yang diperoleh dari hasil pengukuran
stratigrafis ataupun log pemboran.

• Urutan litologi atau sekuen (sequence) di mana


terdapat perulangan beberapa jenis litologi dapat
dianalisis untuk membantu interpretasinya.

• Pemahaman metode ini berdasarkan konsep


probabilitas.
Metode Rantai Markov
• Kita lihat ada dua sekuen atau urutan huruf sebagai
berikut:

• Sekuen 1 : ADCCBCADBBBABDDDCBAACDAA
• Sekuen 2 : ABCDABCDABCDABCDABCDABCD

• Dalam kedua sekuen tersebut terdapat 24 huruf.


Sekuen pertama tidak jelas polanya sedangkan
sekuen kedua sangat jelas polanya.
Metode Rantai Markov
• Kita lihat bagaimana probabilitas dapat
membedakan keduanya. Mulai dari huruf B:
1. muncul 6 kali dalam 24 huruf berarti
probabilitasnya secara random 6/24= 0,25.
2. dalam sekuen pertama, huruf B didahului oleh
huruf A sebanyak satu kali dari enam
pemunculan (1/6 = 0,1666);
3. didahului huruf B dua kali (2/6= 0,3333),
4. didahului huruf C dua kali (2/6 = 0,3333) dan
5. didahului huruf D satu kali (1/6 = 0,1666)
Metode Rantai Markov
• Gambaran ini tidak terlalu berbeda dengan harapan
pemunculan secara random yaitu 0,25.

• Akan tetapi pada sekuen kedua, huruf B didahului


oleh huruf A sebanyak 6 kali, berarti sangat
berbeda dengan pemunculan random di sekuen
pertama.
Metode Rantai Markov
• Keadaan perubahaan ini kita susun dalam matrik
frekuensi transisi, sebagai berikut:

Pola matrik kedua


sangat jelas,
sedangkan pola
matrik pertama
cenderung random.
Metode Rantai Markov
• Jika kategori litologi terlalu banyak, maka matrik
yang dibentuk juga akan menjadi semakin
kompleks. Ada beberapa pilihan untuk menentukan
di mana terjadi transisi:

1. Pada tempat di mana ada perubahan litologi, ini


cara termudah tetapi ada konsekuensi bahwa
perubahan ke litologi yang sama tidak dapat
direkam dan menyebabkan kesulitan dalam uji
statistik.
Metode Rantai Markov
• Pada bidang lapisan, cara ini jarang dipakai karena
kesulitan dalam menentukan bidang perlapisan untuk
tujuan ini, misalkan kita memiliki batupasir berlapis
tipis maka kita akan merekam setumpuk data transisi
dari batupasir ke batupasir.

• Menggunakan interval tertentu secara teratur


sepanjang sekuen yang diukur. Dengan pendekatan ini,
maka lapisan tipis akan hilang sedangkan lapisan tebal
akan menghasilkan sejumlah transisi diri (self
transition).
Metode Analisis Markov
• Jika kita menemukan macam litologi sebanyak m,
maka mtrik frekuensi transisi yang dibuat yaitu m x
m, atau ada baris dan kolom untuk masing-masing
litologi sebanyak m.

• Matrik disusun dan dibaca “dari” baris “ke” kolom,


sehingga suatu transisi dari batugamping yang
ditutupi oleh serpih akan dicatat pada baris serpih
dan kolom batugamping.
Metode Analisis Markov
• Setelah tersusun, maka penjumlahan ke arah baris
harus sama dengan ke arah kolom, dan jumlah total
semuanya adalah kurang satu dari jumlah semua
lapisan.

• Jika litologi pertama dalam perulangan sama


dengan litologi terakhir yang dihitung, maka total
baris akan identik dengan total kolom.
Metode Analisis Markov
• Matrik frekuensi transisi tersebut kemudian kita
buat ke dalam bentuk matrik probabilitas transisi,
dengan cara melakukan konversi probabilitas.

• Jika ada 10 transisi dari serpih ke litologi lain (angka


10 menjadi jumlah ke arah baris), dan ada tiga kali
transisi dari serpih ke batugamping, maka
probabilitas bersyarat (kondisional) dari adanya
batugamping jika kita mulai dari serpih yaitu 3/10 =
0,3.
Metode Analisis Markov
• Matrik probabilitas transisi secara mudah dihitung
dengan cara membagi setiap elemen dalam matrik
frekuensi transisi dengan jumlah total ke arah baris.

• Kegunaan dari matrik ini dapat ditunjukkan dengan


membuat suatu diagram, dan kita dapat melihat siklus
aliran perubahan yang terjadi.

• Diagram ini berguna dalam membantu interpretasi


geologi, suatu kenampakan siklus atau ritme menjadi
nampak gambarannya.
Metode Analisis Markov
• Gambar berikut menunjukkan sekuen litologi yang
kita hitung.

Suatu sekuen batugamping (Gp),


batupasir (Ps), serpih (Sp) dan
batubara (Bb), dengan pengamatan
setiap meter pada suatu log
nampak sebagai berikut:
Metode Analisis Markov
• Dengan menghitung transisi maka
kita menyusun matrik transisi
observasi yaitu:
Metode Analisis Markov
• Dengan membagi setiap elemen dengan jumlah
total ke arah baris memberikan matrik probabilitas
transisi observasi, sebagai berikut:
Metode Analisis Markov
Metode Analisis Markov
• Sekuen tersebut nampak mempunyai pola siklus,
tetapi apakah pergantian tersebut berbeda
signifikan dari pola random?

• Dengan membagi nilai jumlah total menurut kolom


pada matrik frekuensi transisi observasi, dengan
jumlah total transisi, maka kita peroleh vektor
probabilitas pasti, yaitu:
Metode Analisis Markov
• Angka tersebut menyatakan bahwa probabilitas
untuk “ke” masing-masing litologi jika
probabilitasnya independen atau tidak bergayut
dengan keadaan “dari” Sehingga matrik probabilitas
transisi random yang diharapkan (matrik harapan)
disusun berdasarkan probabilitas ini:
Metode Analisis Markov
• Matrik probabilitas tersebut kemudian kita konversi
kedalam bentuk harapan dengan mengalikannya
dengan angka jumlah searah baris pada matrik
frekuensi transisi pengamatan sehingga
memberikan matrik frekuensi transisi random
harapan:
Metode Analisis Markov
• Sekarang kita mempunyai matrik frekuensi transisi
pengamatan (observasi) dan sebuah matrik frekuensi
transisi random harapan dalam bentuk yang sama.
Kemudian kedua data tersebut kita uji dengan chi-
kuadrat.

Ho : Bahwa data tersebut berasal dari suatu populasi


transisi yang random, probabilitas urutan litologi tidak
tergantung dengan litologi yang menutupinya.
H1 : Data tersebut berasal dari suatu populasi transisi yang
sifatnya tidak random.
Metode Analisis Markov
• Tabelnya menjadi
Metode Analisis Markov
• Kemudian dengan derajat bebas (degree of
freedom): V = { (banyaknya litologi) – 1 }2, maka v =
(4-1)2 = 9; dan α = 0,05 sehingga nilai kritis atau
nilai chi-kuadrat dari tabel yaitu χ2 0,05; 9 = 16,92.

• Nilai hasil hitungan ternyata lebih besar daripada


nilai kritis dari tabel, sehinga kita menolak hipotesa
nol dan mengambil kesimpulan bahwa ada suatu
signifikan pada hadirnya suatu litologi, dalam arti
luas, tergantung pada litologi sebelumnya.
TUGAS
• Hitunglah matriks probabilitas harapan dari data
litologi berikut serta buktikan apakah data tersebut
berasal dari suatu populasi transisi yang random !
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai