SUNGAI NITEN.
Reza Krisnandi1
Email: rezakrisnandi8@gmail.com
Abstrak
Model rantai markov merupakan suatu konsep yang menarik untuk menggambarkan dan menganalisa
suatu perubahan yang diakibatkan oleh pergerakan-pergerakan diatas, terkadang model markov juga
dipergunakan untuk perubahan dimasa depan. dan Sungai Niten sendiri memiliki Litologi yang
berkembang sangat bervariasi dengan adanya perulangan litologi batuan. Litologi berupa kalkarenit,
kalsilutit, batulempung karbonat, batupasir krikilan, batulempung, tuf kerikilan, batulanau karbonat,
batulanau, batupasir tufaan karbonat, batupasir karbonat, batupasir tufaan dan batulempung tufaan
yang terbagi atas 5 satuan batuan diantaranya satuan batulempung tufaan, satuan batupasir karbonatan
tufaan, satuan batulanau karbonatan, satuan batulempung karbonatan, dan satuan kalkarenit. Metode
yang digunakan berupa studi literature, pengambilan data lapangan setebal 44m dan analisa
menggunakan rantai markov. Berdasarkan hasil yang didapat pada stratigrafi dan litologi Sungai
Niten menghasilkan matrik transisi observasi sebesar 860. Litologi yang berkembang terdapat dua
lingkungan pengendapan yang berbeda yaitu lingkungan darat dengan 6 pola rantai marcov dan
lingkungan transisi sampai laut dangkal dengan 1 siklus dan 8 pola rantai markov selama kala miosen
tengah-miosen akhir. Hipotesis 1 diterima dengan nilai perhitungan sebesar 7156.336 atau lebih besar
dari nilai chi kuadrat sebesar 43.77 dengan sekuen rantai markov memiliki pola tidak random. Tujuan
dari penelitian untuk mengetahui lingkungan, sifat rantai markov, dan pola pengendapan pada
Formasi Sentolo bawah jalur Sungai Niten.
The Markov chain model is an interesting concept to describe and analyze a change caused by the
movements above, sometimes the Markov model is also used for future changes. and Niten River itself
has a lithology that develops very varied with the presence of rock lithology repetition. The lithology
is calcarenite, calcilutite, claystone carbonate, sandstone sandstone, claystone, gravel tuff, siltstone
carbonate, siltstone, carbonate tuffaceous sandstone, carbonate sandstone, tuffaceous sandstone and
tuffaceous sandstone which are divided into 5 rock units including tuffaceous clay units, tuffaceous
carbonate sandstone units, tuffaceous carbonate sandstone units, carbonate siltstone units, carbonate
claystone units, and calcularene units. The method used is a literature study, 44m thick field data
collection and analysis using markov chains. Based on the results obtained on the stratigraphy and
lithology of the Niten River produced an observation transition matrix of 860. The developing
lithology has two different depositional environments namely the terrestrial environment with 6
marcov chain patterns and the transition environment to the shallow sea with 1 cycle and 8 markov
chain patterns during the time late middle-Miocene. Hypothesis 1 is accepted with a calculation value
of 7156,336 or greater than the chi square value of 43.77 with the markov chain sequence having a
non-random pattern. The purpose of the study was to determine the environment, the nature of the
markov chain, and the deposition pattern on the Sentolo Formation under the Niten River pathway.
Model rantai Markov sangatlah berguna khususnya yang berurusan dengan masalah pergerakan. Yang
dimaksud pergerakan di sini adalah pergerakan dari satu tempat ke tempat yang lain dan pergerakan dari
satu state ke state lain. Dalam hal ini state mengacu pada Model rantai Markov merupakan suatu konsep
yang menarik untuk menggambarkan dan menganalisa kealamian suatu perubahan diakibatkkan oleh
pergerakan model rantai Markov berguna baik dalam studi tentang migrasi, yang tujuannya mungkin
untuk mengetahui arah dominan atau tingkat perubahan suatu migrasi. Pada daerah Kulonprogo secara
geologi dan sejarahnya Kulon Progo merupakan tinggian yang dibatasi oleh tinggian dan rendahan
Kebumen di bagian barat dan Yogyakarta di bagian timur, yang didasarkan pada
pembagian tektofisiografi wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Yang mencirikan tinggian Kulon Progo
yaitu banyaknya gunung api purba yang timbul dan tumbuh di atas batuan paleogen, dan ditutupi oleh
batuan karbonat dan napal yang berumur neogen. Dan pada Formasi Sentolo diinterpretasikan memiliki
perbedaan lingkungan pengendapan yang signifikan. Komposisi yang menyusun batuan di Formasi
Sentolo pun mengalami perubahan, pada bagian bawah terlihat adanya material-material rombakan batuan
vulkanik, sedangkan semakin ke atas material vulkanik tersebut berkurang hingga menghilang. (Pratama,
2017). Pada lintasan pengukuran stratigrafi yang diidentifikasi sebagai lingkungan pengendapan laut
dalam termasuk ke dalam bagian bawah Formasi Sentolo. Pada lintasan yang diidentifikasi sebagai
lingkungan pengendapan laut dangkal termasuk ke dalam bagian tengah Formasi Sentolo (Rahardjo drr.,
1995).
Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pola pengendapan di sungai niten.
Metode :
Metode penelitian meliputi Rumusan Masalah, studi literatur setelah itu pengambilan Data di Lapangan,
pengambilan data di lapangan meliputi Deskripsi litologi dan pengukuran stratigrafi (MS) setelah itu di
lanjut Pengolahan Data menggunakan Rantai Markov setelah pengolahan data Interpretasi Pola dan Sifat
Rantai Markov setelah itu Pembuatan Paper.
Grafik Metode Penelitian diantaranya sebagai berikut :
HASIL
Pengukuran stratigrafi dan deskripsi litologi
Pada Formasi Sentolo bawah jalur Sungai Niten setebal 44m memiliki variasi litologi dan beberapa
perulangan batuan. Litologi berupa kalkarenit (A), kalsilutit (B), batulempung karbonat (C), batupasir
(D), batupasir krikilan (E), batulempung (F), tuf (G), batulanau karbonat (H), batulanau (I),batupasir
tufaan karbonat (J),batupasir tufaan (K), batupasir karbonat (L), dan batulempung tufaan (M) yang terbagi
atas 5 satuan batuan yaitu satuan batulempung tufaan, satuan batupasir karbonatan tufaan, satuan
batulanau karbonatan, satuan batulempung karbonatan, dan satuan kalkarenit
Perhitungan matrik observasi pada Sungai Niten setebal 44m dengan 13 variasi batuan didapatkan total
860
Perhitungan nilai tabel dengan memasukan rumus (OJ/EJ)2/EJ terhadap 169 kelas didapatkan total nilai
perhitungan sebesar 7156.3361 atau lebih besar dari chi kuadrat 43.77
PEMBAHASAN
Interpretasi pola rantai markov
Pola rantai markov berdasarkan nilai probabilitas transisi observasi dapat dibagi menjadi 2 pola
berdasarkan lingkungan pengendapannya yaitu pola pada lingkungan darat dan lingkungan transisi-laut
dangkal. lingkungan darat menghasilkan 6 pola rantai markov dan lingkungan transisi sampai laut
dangkal menghasilkan 1 siklus dan 8 pola rantai markov (gambar 3). Dari pola menunjukan bahwa
terdapat beberapa pola dan siklus (tak termasuk transisi diri) nampak beberapa kejadian sebagai berikut :
Lingkungan darat Lingkungan transisi-laut dangkal
E-F-D pola
A-B-C-A Siklus
E-F-K-M pola
L-J-A-H Pola
D-F-K-M pola
H-A-J Pola
G-D-F-K-M pola
L-J-A-B-C Pola
K-F-D pola
L-J-A-C-B Pola
M-K-F-D pola
B-C-A-H Pola
B-C-A-J Pola
B-A-J Pola
C-B-A-J Pola
Pola rantai markov lingkunga darat (kiri) dan pola ranatai markov lingkungan transisi-laut dangkal
(kanan).
Rahardjo, W., Sukandarrumidi, dan Rosidi, H.M.D., 1995. Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa,
skala 1 : 100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Barianto, D.H., Kuncoro, P., and Watanabe, K., 2010. The use of foraminifera fossils for
reconstructing the Yogyakarta
graben, Yogyakarta, Indonesia. J. SE Asia Appl. Geol. 2: 138-143.
Rizqi, A. F. (2019). identifikasi struktur geologi berdasarkan data observasi lapangan dan
implikasinya terhadap penyebaran batuan formasi andesit tua (oaf) – sentolo, studi kasus di jalur sungai
niten kec. girimulyo, kabupaten kulonprogo,diy
Pratama, I. H., Winarno, T., & Kurniasih, A. (2017). Stratigrafi Bagian Bawah dan Tengah
Formasi Sentolo, Gumuk Gajah, Bregada Kulon Progo (Doctoral dissertation, Faculty of Engineering).