Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

STRUMA NODOSA NON TOKSIK

Pembimbing :
dr. Hermawan Adi Nugroho, Sp.B

Dipresentasikan oleh :
Nama : Ana Lutfia Ariani
NIM : 30101306866
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 48 tahun
Alamat : Kecapi tahunan jepara
Agama : Islam
Ruangan : Dahlia II
Keterangan : BPJS
Keluhan Utama
• Autoanamnesis
Timbul benjolan pada leher
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dirawat di RSUD RA Kartini dengan keluhan


timbul benjolan pada leher sebelah kanan.
Benjolan muncul ± 3 bulan SMRS dan ukuran
benjolan sebesar telur puyuh. Benjolan tidak
disertai dengan nyeri tekan maupun nyeri telan,
tidak ada perubahan suara saat berbicara, tidak
ada keluhan mudah berkeringat, jantung berdebar-
debar maupun sesak napas. Keluhan juga tidak
disertai dengan nafsu makan yang menurun dan
juga tidak ada penurunan berat badan. Pasien juga
tidak merasakan mual, muntah maupun pusing.
Riwayat Penyakit
Dahulu: Riwayat Sosial
Ekonomi :
• Pasien tidak pernah
• Merokok (-)
mengalami hal
• Alkohol (-)
serupa
• Riwayat HT (-) • Pekerjaan
• Riwayat DM (-) sebagai tukang
• Riwayat PJK (-) kayu
• Peserta BPJS

Riwayat Penyakit
Keluarga :

• Riwayat HT (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat PJK (-)
Status Pasien
Keadaan umum : Composmentis
Tanda Vital
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 84 x/menit
• Suhu : 36,5 ºC
• Frek. Napas : 18 x/menit
• Sp O2 : 99%
Pemeriksaan Fisik

• Kepala : Normocephal, massa (-), jejas (-),


• Mata : sklera ikterik (-), konjunctiva anemis (-)
• Hidung : deformitas (-), epistaksis (-), deviasi septum nasi
(-)
• Telinga: simetris, sekret (-), perdarahan (-)\
• KGB : tidak ada pembesaran KGB
Status Lokalis (LEHER)
Inspeksi : Tampak benjolan pada colli anterior
dextra, warna kulit sama dengan sekitarnya

Palpasi : Teraba satu buah benjolan pada colli


anterior dextra dengan ukuran ± 3x3 cm,
konsistensi kenyal, permukaan rata, batas
tegas, tidak nyeri, ikut bergerak saat menelan
Thorak
Inspeksi : Simetris hemithorax kanan dan kiri,
tak tampak jejas pada thoraks, massa (-)
Palpasi : Krepitasi (-), nyeri tekan (-/-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : SDV (+/+), wheezing (-/-), Rhonki (-/-)

Jantung
Inspeksi : iktus kordis tak terlihat
Palpasi : iktus tak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : S1 S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, tak terlihat masa,
peradangan (-), warna kulit sama dengan
sekitarnya
Auskultasi : Bising usus (N), metallic sound (-)
Perkusi : timpani, hepar tak membesar
Palpasi : nyeri tekan (-) masa (-)
EKSTREMITAS
EKSTREMITAS Superior Inferior

Oedem -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Capillary refill <2” <2”

Clubbing finger -/- -/-


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Rujukan

Hb 12,1 % 14-18

Leukosit 4860 mm3 4000-10.000

Trombosit 201.000 mm3 150.000-400.000

Hematokrit 36,9 % 40-48

Waktu pembekuan 4’10” 2-6


(CT)

Waktu Perdarahan 2’05” 1-3


Pemeriksaan Hasil Rujukan

Glucosa 101 80-150

Ureum 38,1 mg% 10-50

Creatinin 0,6 mg/dl 0,7-1,2

Natrium 140,8 mmol/L 135-155

Kalium 1 potasium 4,30 mmol/L 3,5-5,5

Chlorida 110,7 mmol/L 95-105

HbSAg -  
Pemeriksaan Hasil Rujukan

T3 1,74 nmol/L 0,4-9

T4 104,67 nmol/L 6-320

TSH 1,67 nUi/L 0,05-60


ABNORMALITAS DATA

PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
FISIK
Benjolan di leher
sebelah kanan Teraba satu buah
benjolan pada colli
anterior dextra
dengan ukuran ±
3x3 cm,
konsistensi kenyal,
permukaan rata,
batas tegas, tidak
nyeri, ikut
bergerak saat
menelan
Daftar Masalah
Struma Nodosa Non Toksik
Assesment:
DD Struma Nodosa Non Toksik, Struma Nodosa Toksik,
Tiroiditis, Ca Tiroid
IP Dx :
• Darah rutin
• T3, T4, TSH, FT3, FT4
• USG Cervical
IP Tx :
• RL 20 tpm
• Ambacim 1 gr
• Ketorolac 30 mg/8j
• Ranitidin 50 mg/12 j
• Ceftriaxon 2g/24 j
• Ishmolobectomy
IP Mx
• KU
• Vital Sign
• Luka bekas operasi
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Thyroid
Definisi Struma nodosa non
toksik adalah pembesaran
Struma adalah kelenjar tyroid yang
pembesaran pada secara klinik teraba nodul
satu atau lebih tanpa
kelenjar tiroid yang disertai tanda-tanda
biasanya terjadi hipertiroidisme.
karena folikel-folikel struma nodosa
terisi koloid secara menunjukkan adanya
berlebihan. Setelah suatu proses baik
fisiologis maupun
bertahun-tahun patologis yang
sebagian folikel menyebabkan
tumbuh semakin pembesaran asimetris
besar dengan dari kelenjar tiroid. Karena
membentuk kista dan tidak disertai tanda-tanda
toksisitas pada tubuh,
kelenjar tersebut maka pembesaran
menjadi noduler. asimetris ini disebut
sebagai Struma Nodosa
Etiologi

• Defisiensi iodium

• Kelainan metabolik kongenital yang


menghambat sintesa hormon tyroid

• Hiperplasia dan involusi kelenjar tyroid


Klasifikasi Struma
Berdasarkan
Fisiologisnya :
• Eutiroidisme
• Hipotiroidisme
• Hipertiroidisme

Berdasarkan jumlah
nodul:
• Uninodosa
• multinodosa
Berdasarkan Klinisnya :
• Struma Toksik
• Struma Non Toksik

Berdasarkan kemampuan
menangkap iodium
radioaktif :
• nodul dingin
• nodul hangat
• nodul panas
Manifestasi Klinis

Pada umumnya Struma Nodosa Non Toksik tidak


mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroid atau
hipertiroidisme. Yang penting pada diagnosis SNNT
adalah tidak adanya gejala toksik yang disebabkan
oleh perubahan kadar hormon tiroid dan pada
palpasi dirasakan adanya pembesaran kelenjar
tiroid pada salah satu lobus.
Pemeriksaan Diagnostik

• Pemeriksaan untuk mengukur fungsi


tiroid
• Pemeriksaan radiologis
• USG
• Scan tiroid
• Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB)
Penatalaksanaan
Medika Mentosa
Non Medika Mentosa
• Operasi/Pembedahan :
- Lobektomi
- Isthmolobektomi
- Tiroidektomi total
- Tiroidektomi subtotal bilateral
A S IH
I MA K
TER

Anda mungkin juga menyukai