MASYARAKAT 1. LATAR BELAKANG Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih), sedangkan kekurangan gizi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Riskesdas tahun 2014 menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat 32.521 (14%) balita dengan kasus gizi buruk dan 17 % balita kekurangan Gizi (malnutrisi), angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 (19,6%) balita kekurangan gizi, akan tetapi target SDGS masih belum tercapai (KemenkesRI, 2014). Provinsi Jawa Tengah menduduki peringkat ke 2 dari 34 Provinsi Indonesia dengan kasus balita gizi buruk pada tahun 2014 sebanyak 4.107 (0,15%) balita dari jumlah balita yang ada di Jawa Tengah. Angka ini mengalami peningkatan apabila dibandingkan tahun 2012 berjumlah 1.131 0,06%), padahal persentase balita gizi buruk mendapatkan perawatan tahun 2012 sebesar 100%. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014). Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. UNICEF mengemukakan bahwa faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung dan tidak langsung serta pokok permasalahan dan akar masalah. Faktor penyebab langsung meliputi makanan tidak seimbang dan infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan dikeluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan anak dan lingkungan. 2. PERMASALAHAN oBerdasarkan laporan bidan desa, terdapat 1 anak dengan gizi buruk di Desa Gebang pati oterdapat kasus penyakit TB di samping rumah pasien oIntervensi terhadap anak dengan gizi buruk harus segera dilakukan 3. PERENCANAAN DAN INTERVENSI Bentuk kegiatan : Kunjungan Anak Intervensi dengan Gizi Buruk di Desa Gebang pati 1. Edukasi mengenai gizi buruk dan Tujuan : akibat yang ditimbulkan 1. Memberikan pengetahuan mengenai 2. Edukasi mengenai penanganan lebih gizi buruk dan akibat yang lanjut gizi buruk ditimbulkannya 3. Memberikan bantuan berupa zink 2. Memberikan pengetahuan mengenai untuk anak dengan gizi buruk penanganan lebih lanjut gizi buruk 3. Melakukan pemeriksaan status gizi pada anak tersebut 4. PELAKSANAAN Telah dilaksanakan kunjungan anak dengan gizi buruk di Desa Gebang pada hari Selasa, 25 Agustus 2020 pukul 09.00 WIB. Dilakukan wawancara dengan orang tua pasien terkait faktor resiko, nutrisi dan perkembangan anak. Setelah itu dilakukan pengecekan buku KIA milik anak. Kemudian dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala serta pemeriksaan fisik pada anak. Setelah itu dilakukan edukasi mengenai gizi buruk dan penanganan lebih lanjut. Orang tua diminta untuk lebih sering memberikan makan meskipun dengan porsi sedikit. Makanan yang diberikan harus cukup karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Disarankan untuk memberikan cemilan dari biskui dalam bentuk yang variatif supaya anak tidak bosan sehingga berat badan anak dapat mengalami peningkatan. 5. MONITORING DAN EVALUASI Selain pelaksanaan kunjungan rumah diperlukan tindakan lebih lanjut berupa pemeriksaan penunjang tambahan untuk mengetahui penyebab buruknya gizi pada anak tersebut dan jika perlu di rujuk pada spesialis anak. Selain itu perlu juga dilakukan penyuluhan kepada masyarakat desa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai gizi buruk. Masyarakat masih menganggap anak dengan gizi buruk bukan masalah yang berarti jika tidak ada gejala yang muncul. DOKUMENTASI