Anda di halaman 1dari 31

POLIOMYELITIS

Kelompok 3

1.Dina anggraini
2.Dinda rupita
3.Dita agnesti
4.Ega marti anastasya
5.Elsa milasari
6.Elsi
KONSEP TEORI
DEFINISI

Penyakit Poliomyelitis atau Polio adalah


penyakit infeksi paralisis yang disebabkan oleh
virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus
yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke
tubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus.
Virus ini dapat memasuki aliran darah dan
mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan
melemahnya otot dan kadang kelumpuhan
ETIOLOGI

Penyebab poliomyelitis Family


Pecornavirus dan Genus virus, dibagi
3 yaitu :

1. Brunhilde
2. Lansing
3. Leon : Dapat hidup berbulan-bulan
didalam air, mati dengan
pengeringan atau oksidan dengan
LANJUTAN . . . .

Faktor Resiko Terjadinya Polio :

1. Belum mendapatkan imunisasi


2. Berpergian kedaerah yang masih sering
ditemukan polio
3. Usia sangat muda dan usia lanjut
4. Stres atay kelehahan fisik yang luar
biasa(karena stress emosi dan fisik dapat
melemahkan system kekebalan tubuh)
KLASIFIKASI

1. Polio paralitik : Denervasi jaringan


otot skelet sekunder oleh infeksi
poliovirus dapat menimbulkan
kelumpuhan

2. Polio spinal : Tipe poliomielitis


paralisis yang paling sering akibat
invasi virus pada motor neuron di
kornu anterior medula spinalis yang
LANJUTAN . . . .

3. Polio bulbar : Terjadi ketika poliovirus menginvasi


dan
merusak sarafsaraf di daerah bulbar batang otak

4. Polio respiratori atau polio bulbospinal : Poliovirus


menyerang nervus frenikus, yang mengontrol
diafragma
untuk mengembangkan paru-paru dan mengontrol
otot
otot yang dibutuhkan untuk menelan.
 
PATOFISIOLOGI

Poliovirus masuk kedalam tubuh melalui


mulut, menginfeksi sel yang pertama
ditemuinya, yaitu di faring dan mukosa
saluran cerna. Virus ini masuk dan
berikatan dengan immunoglobulin-like
receptor, yang dikenal sebagai reseptor
poliovirus atau CD 155, pada membran sel.
Di dalam sel-sel saluran cerna, virus ini
bertahan selama sekitar 1 minggu,
kemudian menyebar ke tonsil, jaringan
limfoid saluran cerna dan kelenjar limfa
MANIFESTASI KLINIS

Poliomyelitis Terbagi Menjadi Empat Bagian


Yaitu:
1. Poliomyelitis asimtomatis
Gejala klinis  : setelah masa inkubasi 7-
10 hari, tidak terdapat
gejala karena daya tahan tubuh cukup
baik,maka tidak terdapat
gejala klinik sama sekali.
2. Poliomyelitis abortif
Gejala klinisnya berupa panas dan
LANJUTAN . . . .
3. Poliomyelitis non paralitik
Gejala klinis : hampir sama dengan
poliomyelitis abortif seperti demam,
nyeri otot. Khas dari bentuk ini adalah
adanya nyeri dan kaku otot belakang
leher,tulang tubuh dan anggota gerak, gejala
ini berlangsung dari 2-10 hari.
4. Poliomyelitis paralitik
Gejala klinisnya sama seperti poliomyelitis
non paralitik. Awalnya berupa
gejala abortif diikuti dengan membaiknya
keadaan selama 1-7 hari.
CARA PENULARAN

Penularan Virus Terjadi Secara Langsung


Melalui Beberapa Cara, Yaitu :

1. Fekal-oral (dari tinja ke mulut) yaitu


melalui minuman atau makanan yang
tercemar virus polio yang berasal dari
tinja penderita lalu masuk ke mulut
orang yang sehat.

2. Oral-oral (dari mulut ke mulut) Yaitu


PENCEGAHAN

Cara pencegahan penyakit polio dengan


cara :

1. Peningkatan Hygiene : Karena penyakit


polio ditularkan per oral melalui
makanan dan minuman yang tercemar
oleh kotoran manusia yang mengandung
virus, maka hygiene makanan atau
minuman sangat penting.
KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita


poliomielitis yaitu :

1. Melena cukup berat sehingga memerlukan


transfusi
2. Dilatasi lambung akut menyebabkan gangguan
respirasi lebih lanjut
3. Hipertensi ringan
4. Ulkus dekubitus dan emboli paru
5. Hiperkalsuria
6. Kontraktur sendi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
b. Cairan serebro spinal
c. Isolasi virus volio
2. Uji Serology
Jika pada darah ditemukan zat antibody
polio maka
diagnosis bahwa orang tersebut terkena
polio.
3. Pemeriksaan Radiologi
PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Poliomielitis Aboratif
a. Diberikan analgetik dan sedative
b. Diet adekuat
c. Istirahat sampai suhu normal untuk
beberapa hari,sebaiknya dicegah
aktifitas yang berlebihan selama 2 bulan
kemudian diperiksa
neurskeletal secara teliti
2. Poliomielitis Non Paralitik
a. Sama seperti aborif
b. Selain diberi analgetika dan sedative dapat
LANJUTAN . . . .

2. Poliomielitis paralitik
Perawatan dirumah sakit, Istirahat total, Selama
fase akut
kebersihan mulut dijaga, Fisioterafi, Akupuntur
Interferon.

3. Poliomielitis paralitik
Perawatan dirumah sakit, Istirahat total, Selama
fase akut
kebersihan mulut dijaga, Fisioterafi, Akupuntur,
Interferon,
Analgetik untuk rasa nyeri otot.
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
IDENTITAS KLIEN

Identitas klien Meliputi nama klien,


Jenis kelamin, usia/tanggal lahir,
status perkawinan, agama, suku
bangsa, pendidikan, bahasa yang
digunakan, pekerjaan, dan alamat.
KELUHAN UTAMA

Keluhan utama yang umum pada


pasien yang mengalami penyakit polio
myelitis yaitu kelemahan ekstremitas
bawah, nyeri dan kaku otot belakang
leher, badan terasa panas.
RIWAYAT
KESEHATAN
SEKARANG

Riwayat penyakit sekarang merupakan


keluhan yang terjadi saat perawat
memeriksa pasien. Jika pada keluhan
utama tidak dijelaskan proses munculnya
riwayat penyakit sekarang, maka pada
pengkajian selanjutnya dapat
dimunculkan berbagai keluhan lainnya.
RIWAYAT
KESAHATAN
DAHULU

Perawat menanyakan tentang


penyakit yang pernah dialami oleh
pasien sebelumnya, misalnya apakah
klien pernah dirawat sebelumnya,
dengan penyakit apa, apakah pernah
mengalami sakit yang berat dan
sebagainya.
RIWAYAT KESEHATAN
KELUARGA

Mengkaji kondisi kesehatan keluarga


klien untuk menilai ada tidaknya
hubungan dengan penyakit yg sedang
dialami oleh klien. Meliputi pengkajian
apakah pasien pernah mengalami
alergi atau penyakit keturunan
RIWAYAT POLA
KEBIASAAN

KEBUTUHAN Klien yang mengalami gangguan


OKSIGENISASI poliomyelitis biasanya terdapat
gangguan pada system
pernafasan,nafas pendek, dan
biasanya terpasang oksigen nasal
kanul.
 
KEBUTUHAN NUTRISI Porsi yang dihabiskan, keluhan mual
DAN CAIRAN dan muntah, dan biasanya klien
  menglami perubahan pola makanan.
 
KEBUTUHAN ELIMINASI Mengakaji kebiasaan eliminasi
  (jumlah,warna,apakah ada gangguan).
LANJUTAN . . . .

KEBUTUHAN ISTIRAHAT Kebiasaan tidur siang dan malam,


DAN TIDUR berapa jam sehari, bagaimana
  perubahannya setelah sakit, dan
biasanya klien sering terbangun
dan susah tidur karena nyeri pada
punggung dan leher.
 
KEBUTUHAN Apakah ada pembatas aktifitas dan
AKTIVITAS/MOBILISASI mobilisasi, apabila terasa sesak nafas
KEBUTUHAN Apakah ada pembatas aktifitas dan
saat beraktivitas. Dan biasanya pada
AKTIVITAS/MOBILISASI mobilisasi, apabila terasa sesak
pasien poliomyelitis mengalami
nafas saat beraktivitas. Dan
gangguan aktivitas .
biasanya pada pasien poliomyelitis
 
LANJUTAN . . . .

KEBUTUHAN RASA Pada pasien pericarditis dan


NYAMAN mioakrditis biasanya mengalami
  gangguan rasa nyaman yang
meliputi PQRST
P : nyeri biasanya timbul
disebabkan oleh paralisis otot
tulang belakang.
Q : kualitas nyeri biasanya seperti
tertekan, sakit, dan berpindah
lokasi.
R : Nyeri yang dirasakan biasanya
Di bagian tulang punggung,
leher bagian depan, dan pada
PENGAKAJIAN FISIK
(INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI,
AUSKULTASI, OLFAKSI)

1. Pemeriksaan Fisik Umum


Biasanya keadaan umum klien baik
atau compos mentis (CM) dan
akan berubah sesuai tingkatan
gangguan yang melibatkan perfusi
sistem saraf pusat.
 2. Sistem Pengelihatan
Biasanya penglihatan pada klien tidak
terganggu.
3. Sistem Pendengaran
LANJUTAN . . . .

4. System pernafasan
Biasanya klien mengalami gangguan
pernafasan, nafas pendek,
batuk, perubahan kecepatan/kedalaman
pernafasan.
5. System kardiovaskuler
a. Sirkulasi peripher : Pada pemeriksaan
nadi biasanya agak
cepat, tekanan darah bisa menurun
dan meningkat,
LANJUTAN . . . .

6. System Hematologi
Biasanya keadaan umum klien tampak pucat
dan tidak terdapat pendarahan
pada klien 
7. System Syaraf Pusat
Kesadaraan klien kompos mentis, pengkajian
objektif klien berupa adanya
wajah meringgis, sakit dan nyeri kepala,
nyeri punggung, nyeri leher dan
otot tungkai pada betis, disorentasi,
binggung, dan tampak merintih. 
LANJUTAN . . . .
9. System endokrin
Klien terdapat gangguan pada sistem
endokrin, faring terlihat hiperemi,
biasanya terdapat peradangan pada
tenggorolan dan mulut tampak kotor.
10.System urogenital
Klien mengeluh nyeri pada bagian punggung
tungkai (betis),dan pada leher,
dengan skala nyeri sedang dan hilang timbul
sewaktu-waktu
11.System integument
Klien mengalami penurunan turgor kulit, kulit
pucat, sianosis biasanya klien
RIWAYAT
PSIKOSOSIAL DAN
SPRITUAL
1. Riwayat psikologi yaitu meliputi prilaku
klien, perasaan, dan emosi yg dialami
penderita sehubungan dengan
penyakitnya serta tanggapan keluarga
terhadap penyakit penderita.

2. Riwayat social yaitu perlu dikaji


kebiasaan-kebiasaan klien dan
keluarganya, misalnya : merokok,
pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan,
faktor-faktor alergen dll.
DIAGNOSA

1. Defisit nutrisi berhubungan dengan


ketidakmampuan menelan makanan

2. Hipertermi Berhubungan dengan proses


penyakit (miss. Infeksi, kanker.)

3. Nyeri akut berhubungan dengan Agen


pencendera fisiologis (miss inflamasi,
iskemia, neoplasma)

4. Gangguan mobilitas fisik Berhubungan

Anda mungkin juga menyukai