Anda di halaman 1dari 6

DIAGNOSIS HIPERTENSI

 Joint National Committee VII :


Sekurang-kurangnya dua kali pengukuran tekanan darah pada
saat yang berbeda
Pengukuran pertama  dikonfirmasi pada sedikitnya dua
kunjungan lagi dalam waktu satu sampai beberapa minggu

Ditegakkan bila dari pengukuran berulang-ulang tersebut diperoleh


nilai rata-rata tekanan darah diastolik
≥ 90 mmHg dan atau
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg.
CARA DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan Pemeriksaan
Lab Penunjang
KLASIFIKASI HIPERTENSI JNC VII
MANIFESTASI KLINIS

“Silent Killer”

Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain


tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan
pada retina, seperti pendarahan, eksudat (kumpulan cairan),
penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat akan
mengalami edema pupil
Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual
dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah
intrakranial

Penglihatan kabur akibat kerusakan retina

Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi


glomerolus

Edema akibat peningkatan tekanan kapiler


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan ureum dan kreatinin
2) Pemeriksaan kalium dalam serum
3) Pemeriksaan kalsium
4) Pemeriksaan GDS
5) Pemeriksaan urinalisis
6) Pemeriksaan elektrokardiogram
7) Foto Thorax

Anda mungkin juga menyukai