Anda di halaman 1dari 14

PEMBAKUAN DALAM

ANALISIS VOLUMETRI
KIMIA FARMASI
PETA KONSEP
Pembakuan dlm
analisis volumetri

Pendahuluan Baku pembanding Larutan baku Larutan pereaksi


Analisis volumetri
Analisis kualitatif untuk menetapkan kadar zat uji
berdasarkan VOLUME LARUTAN STANDAR yang
telah diketahui konsentrasinya.
Syarat suatu reaksi dapat digunakan adalah :
1. Reaksi berlangsung cepat
2. Reaksi berlangsung sesuai dg persamaan reaksi kimia
tertentu dan tidak ada reaksi samping
3. Kesetimbangan reaksi harus sangat besar
4. Reaksi harus sederhana
Klasifikasi analisis volumetri

Jenis reaksi : Titran yang Cara Konsentrasi dari


Titrasi digunakan : penetapan titik komponen zat uji :
Asam basa Asidimetri akhir titrasi :
Analisis
Titrasi Alkalimetri makro (>0,1 g)
Titrasi Analisis
redoks Permangan
visual semimikro
Titrasi ometri (10-100 mg)
Argentomet
Titrasi
pengendapa Analisis mikro
n ri elektromet
(1-10 mg)
Titrasi Iodometri/i ri Analisis
komplekso odimetri Titrasi ultramikro
metri Nitrimetri fotometri (Mikrogram)
Teknik Titrasi
Titrasi langsung


Titrasi yang dilakukan secara langsung terhadap zat yang akan ditetapkan

Titrasi tidak langsung


Dengan cara menambahkan titran dalam jumlah berlebih

Titrasi blanko


Titrasi yang dilakukan tanpa menggunakan zat uji untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh pereaksi,
pelarut, atau kondisi percobaan.
Penentuan titik akhir titrasi

Perhatikan
perubahan
warna
Perhitungan dlm volumetri
Berdasarkan pada miligram ekuivalen (mgek) zat uji dan
miligram ekuivalensi (mgek) titran pada titik akhir titrasi.

1. Titrasi langsung
1. Tanpa blanko
mgek analit = mgek titran zat uji
2. Dengan blanko
mgek analit = mgek titran – mgek titran blanko
zat uji
2. Titrasi Tidak langsung
1. Tanpa blanko
mgek analit = mgek pereaksi – mgek titran
2. Dengan blanko
mgek analit = mgek titran blanko – mgek titran
zat uji
BAKU PEMBANDING
Bahan dengan kemurnian tertentu yang digunakan
sebagai pembanding untuk mendapatkan kadar analit
sampel.
Berdasarkan pembuatnya, baku pembanding terdiri
dari :
1. Baku pembanding dalam FI, USP, BP.
2. Baku kerja atau baku pembanding utama .
3. Baku pembanding dg matriks tertentu.
Baku pembanding Farmakope Indonesia
(BPFI)
Adalah senyawa yang telah dikarakterisasi, seperti
Senyawa Obat, produk biologi, eksipien, cemaran,
hasil urai, pereaksi, baku pembanding untuk verifikasi
kinerja.
BPFI dibuat dan diedarkan dibawah wewenang BPOM
Jenis-jenis baku pembanding
pada

penanda
kontrol
kromatografi
Penggunaan baku pembanding
Penggunaan kualitatif
kuantitatif:
uji identifikasi,
penetapanujikadar
zat aktif dansistem,
kesesuaian sediaan,
batas ataupuncak
atau
blankodan
uji

Pen
ggu
naa
n
met
ode
khu
sus
:
bak
u
ber
sert
ifik
asi
kin
erja
,
bak
u
titi
k
lele
h,
pen
ghit
ung
par
tike
l
Larutan baku
Adalah larutan yang diketahui konsentrasinya.
Cara membuat larutan baku sulit dilakukan kaena
pereaksi kimia dalam bentuk murni relatif sedikit.
Larutan baku primer adalah larutan yang konsentrasinya
dapat diketahui dengan cara penimbangan seksama.
Larutan baku sekunder adalah larutan yang
konsentrasinya dapat diketahui dengan cara dibakukan
terlebih dahulu dengan larutan baku primer.
Larutan Pereaksi adalah larutan yang digunakan sebagai
bahan untuk berlangsungnya suatu reaksi
Larutan Kalium biftalat dan kalium bromida


Na2CO3 anhidrat, natrium tetraborat dan NaCL

Asam oksalat dan asam benzoat

CaCO3

baku primer As2O3



Sulfanilamid

Larutan ●
NaOH

Asam Sulfat

baku ●


Na2S2O3
NaNO3
Na2-EDTA

sekunder
Larut Perea Perea Laru Larut
Perea
an ksi ksi
Iodiu
ksi
Molis Bened tan an
Larutan pereaksi
milon lugol biuret
m ch ict

Mengetahui ●
Uji amilum
Mengetahui adanya

Uji

Mengetahui ●
Uji urea

adanya gula

Melarutan
adanya protein Karbohidrat 12,7 g
dan
pereduksi
amilum. ●
10 g merkuri dan selulosa (glukosa, iodium protein

Cara : dalam 20 mL ●
Melarutkan fruktosa dan ●
Melarutka
dalam KI
melarutkan asam nitrat 5 g alfa maltosa )
(10 g KI n 0,75 g
10 g KI pekat. naftol ●
Melarutakn
dalam 1 L air, Setelah 173 g natrium dalam 100 biuret
dalam 100
tambahkan timbul asap mL alkohol sitrat dan 100 mL air). dalam 1 L
2,5 g Iodium, cokelat, atau
g NaCO3 Larutan larutan
dalam 500 mL diencerkan
aduk ad encerkan Kloroform air hangat , NaOH 2
homogen dengan 60 hingga larut saring.
hingga 100
ml air. mL M

Anda mungkin juga menyukai