PERTUSIS Blok 5 FK
PERTUSIS Blok 5 FK
Biakan :
- Media Bordet Gengou ( potato- blood –
glycerol agar ) + pen G 0.5 ug/ml utk
menghambat pertumbuhan mikro organisme
- Tipe virulen = fase I
- Pasase dlm biakan membentuk varian avirulen
( fase II,III,IV )
- Vaksin ( dari fase 1)
3. Kerusakan lokal
menghilang ± 2 - 3 minggu
Bbrp kasus batuk paroksismal akan timbul
- Pneumonia ( tersering )
- Kejang
- Koma
- Ensefalitis
- Hiponatremia sekunder thd SIADH
Kejang tetanik alkalosis ok muntah persisten
Peneliti Inggris ( 1977 – 1979 ) 2295 kasus
Penyulit : - 16,8% BB↓
- 9,8% Bronkitis Akut
- 0,3% Atelektasis
- 0,88% Bronko pneumonia
- 1,1% Apnea
- 0,6% Kejang
- 7,5% otitis media
Pengobatan
- AB tak memperpendek std paroksismal
distres pernapasan
Betamasol dan sabutamol diduga bekerja :
- Mencegah obst bronkus
Imunisasi fasif
Human hipermuneglobulin tak lagi diberikan utk
pencegahan
Imunisasi Aktif
- B. Pertusis telah dimatikan
interval 8 minggu
Pada prevalensi ↑ di masyarakat
- Imunisasi dimulai usia 2 minggu dgn
interval 4 minggu
- Usia > 7 th tak perlu imunisasi rutin
- Ringan
- Sumber infeksi pd bayi non imun
- Vaksin pertusis monovalen ( 0,25 ml IM)
Utk mengontrol epidemi orang dewasa
- Vaksin demam, ↓ tjd kejang demam beri
anti konvulsan setiap 4 – 6 jam selama 48
– 72 jam
Anak dgn kel neurologik dengan riwayat
kejang:
- 7,2 x lebih mudah tjd kejang
- 4,5 x lebih mudah tjd kejang bila hanya
riwayat kejang dalam keluarga, shg diberi DT
Kontra indikasi pemberian imunisasi
- Encefalopati dlm 7 hari seb imunisasi
- Kejang demam/tanpa demam 3 hari seb
imunisasi
- Menangis > 3 jam
- High pitch cry dalam 2 hari
- Kolaps/Hiposensitif hiporesponsif dalam 2 hari
- Suhu > 40,50 C yg tak dapat diterangkan
dalam 2 hari
Eritromisin :
- Efektif mencegah pertusis pd BBL dari ibu
dgn pertusis
- Kontak erat pd anak < 7 th dg imunisasi