Anda di halaman 1dari 48

Handout 1:

TOKSIKOLOGI dan kesehatan


lingkungan

Dipersiapkan

Oleh

Sudrajat ( B.A.,Drs.,S.U.,Dr)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA /
SEKOLAH PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Samarinda 2020
Toksikologi merupakan cabang ilmu yang
mempelajari tentang sifat, pengaruh, dan cara
mendeteksi agen toksik.

Toksikologi berasal dari bahasa yunani, yakni toxicon


berarti racun dan logos berarti ilmu. Truhaut
(1974),mendefinisikan toksikologi sebagai ilmu
pengetahuan mengenai
substansi beracun (toksik), yang dapat menyebabkan
perubahan atau gangguan pada fungsi-fungsi suatu
organisme sehingga bisa
memberi dampak serius dan berbahaya bagi
organisme target,seperti kematian.
Perkembangan Toksikologi
• Cabang Ilmu toksikologi antara lain :
1. Farmako Toksikologi
Farmako toksikologi diperlukan unutk penelitian
terhadap daya racun obat-obatan, merupakan ilmu
toksikologi tertua
2. Toksikologi makanan dan kosmetika
Untuk memenuhi kebutuhan pengawetan dan
penyimpanan, agar produksi pangan dan kosmetika
terus ditingkatkan
3. Toksikologi Pestisida.
Pestisida adalah racun yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk membunuh organisme pengganggu
dan insekta penyebar penyakit. Perlu dilakukan
penelitian agar pestisida spesifik membunuh
organisme target dan tidak menggaggu lingkungan
termasuk manusia.
Perkembangan Toksikologi
4. Toksikologi Industri
Industri menggunakan bahan berbahaya dan beracun, maka
perlu dilakukan penentuan NAB, TLV, MAC, berdasarkan jenis
bahan yang digunakan.
5. Toksikologi Militer
Dalam berperang selain menggunakan senjata tajam juga
menggunakan senjata kimia, biologis, dan fisis.
6. Toksikologi Forensik
bidang ini adalah untuk mempelajari penyebab kematian
seseorang Contohnya adalah kasus kematian Munir
7. Toksikologi Medis
Bidang yang mengembangkan uji coba obat baru terhadap
organ manusia
8. Toksikologi Lingkungan
Semua zat buangan sisa metabolisme dan kehidupan
manusia akan masuk ke lingkungan, maka perlu dikaji
toksikologinya di dalam lingkungan.
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
3. Cabang Toksikologi ?

Toksikologi
Toksikologi
Lingkungan
Toksikologi
Lingkungan Toksikologi
Industri

Toksikologi Toksikologi
Ekonomi Pertanian/Hama
& Pestisida
Toksikologi
Kehakiman/
Kedokteran Farmakologi
Kehakiman
Racun /Bahan Toksik:
Bahan kimia yang dalam jumlah sedikit jika
masuk ke dalam tubuh menyebabkan
gangguan kesehatan atau kematian
Alle Dinge sind Gift und nichts ist ohne Gift; allein
die Dosis macht, dass ein Ding kein Gift ist.“ yang
berarti "All things are poison and nothing is
without poison; only the dose makes a thing
not a poison." This is often condensed to:
"The dose makes the poison" or in Latin "Sola
dosis facit venenum“.
• Toksisitas atau derajat racun
merupakan kemampuan suatu bahan
toksik untuk menimbulkan kerusakan
pada organisme hidup.
PENGERTIAN KESEHATAN LINGKUNGAN

• Ilmu yang mempelajari berbagai


masalah kesehatan sebagai hubungan
interaksi antara berbagai bahan,
kekuatan, kehidupan, zat yang memiliki
potensi penyebab sakit yang timbul
akibat adanya perubahan lingkungan
dengan masyarakt serta menerapkan
upaya pencegahan gangguan
kesehatan yang ditimbulkan.
• The World Health Organization’s definition is
as follows: Environmental health
addresses all the physical, chemical, and
biological factors external to a person,
and all the related factors impacting
behaviours. It encompasses the
assessment and control of those
environmental factors that can potentially
affect health.
Figure Human–environment interaction model.
PEMAJANAN RACUN-RACUN YANG UMUM DI
SEKITAR KITA
lead
asbestos

UV
radiation
? ?
?
pesticides
& toxics ? ozone

? ?
?
? PM
biologicals
?
indoor mercury
air
Figure Health intervention models for the prevention and control of
communicable diseases. The clinical intervention model focuses on
the treatment of patients, while the public health intervention model
concentrates on the maintenance of health through education and
keeping the environment safe. The red arrows indicate the points of
intervention..
TUJUAN KESLING
1. Melakukan korelasi, memperkecil
terjadinya bahaya dari lingkungan
terhadap kesehatan serta kesejahteraan
hidup manusia.
2. Untuk pencegahan, dengan cara
mengefisienkan pengaturan berbagai
sumber lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan hidup
manusia serta untuk mencegah dari
bahaya penyakit
(1).PENYEDIAAN AIR BERSIH
• Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-
hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarna
b. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan
0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)
c. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0
per 100 ml air)
PENYEDIAAN AIR BERSIH
PENYEDIAAN AIR BERSIH
(2).PEMBUANGAN KOTORAN DAN HEWAN
• Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan
syarat berikut ini :
a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur
c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang
benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
f. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang
g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak
(3).Kesehatan Pemukiman
RUMAH SEHAT
• Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu

b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang


sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan
jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak
cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
RUMAH SEHAT
(4).PEMBUANGAN SAMPAH
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus
memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut :
a. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya,
tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
b. Penyimpanan sampah
c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
d. Pengangkutan
e. Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita
dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing
unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah
ini secara efisien.
(5).PEMBASMIAN PENGENDALIAN VEKTOR

• Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang


kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit
pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk
Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp
untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari
penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat
pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles
sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa
pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah
penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
• Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing
dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat
menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga
menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari
kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab
(6). SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah
makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di
tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk
dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran,
dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan
makanan meliputi :
a. Persyaratan lokasi dan bangunan
b. Persyaratan fasilitas sanitasi
c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
e. Persyaratan pengolahan makanan
f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
g. Persyaratan peralatan yang digunakan
h. Pencemaran Lingkungan
POLUSI UDARA

• Polusi udara adalah Ketidakseimbangan kondisi udara yang


disebabkan oleh partikel kimia, biologis, maupun fisik merupakan
tanda dari pencemaran udara

• Penggulangan
• 1. gunakan angkutan umum
• 2. hemat energi
• 3. pahami dan praktek reduce , reuse, recycle
• 4. gunakan sumber energi ramah lingkungan
• 5. gunakan perangkat listrik/teknologi hemat energi
SANITASI TEMPAT UMUM

Sanitasi tempat umum adalah : suatu usaha


untuk mengawasi dan mencegah kerugian
akibat dari
1. Water supply
2. Solid waste disposal
3. Sawage & excreta disposal
4. Food hygiene & Sanitation
5. Housing/Konstruksi bangunan
6. Vector control
7. Physical Pollution
8. Industrial Hygiene & sanitation
UNTUK MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT DI TEMPAT-TEMPAT
UMUM PERLU DILAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP :

• Pengawasan dan pemeriksaan faktor


lingkungandari tempat-tempat umum dan
faktor manusianya sendiri yang
melakukan kegiatan
• Penyuluhan terhadap masyarakat
(edukasi), terutama yang menyangkut
pengertian dan kesadaran masyarakat
terhadap bahaya-bahaya yang timbul
dari tempat-tempat umum.
PEMBASMIAN PENGENDALIAN VEKTOR
• Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang
kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit
pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk
Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp
untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari
penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat
pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles
sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa
pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah
penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
• Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing
dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat
menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga
menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari
kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab
Conceptual map illustrating the connections among nonhuman nature, ecosystem
services, environmental ethics, environmental justice, and public health.

Anda mungkin juga menyukai