Anda di halaman 1dari 35

EFEK PEMBERIAN SUSU FULL CREAM DENGAN PENAMBAHAN CONJUGATED LINOLEIC ACID (CLA) TERHADAP PROFIL LIPID, SGOT

SGPT dan JUMLAH, HITUNG JENIS LEUKOSIT TIKUS YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Istiti Kandarina, Artha Farmawati, Kurniati Dwi Utami, Wulandari, Bayu Sigha

disampaikan oleh :
KURNIATI DWI UTAMI Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada

Penyakit Kardiovaskular
Penyebab kematian utama di berbagai negara (Ginting,2008) 16,7 miliyar kematian setiap tahun akibat penyakit ini (WHO,2003) Salah satu penyebab penyakit ini adalah hiperkolesterol Hiperkolesterol disebabkan oleh diet tinggi lemak Diet lemak yang tinggi dalam dapat meningkatkan kolesterol, LDL, trigliserid, meningkatkan kerja hati dan memicu munculnya fatty streak (luka pembuluh darah)

CLA (Conjugated Linoleic Acid)


CLA adalah asam linoleat dengan beberapa posisi dan geometri yang terkonjugasi akibat fermentasi bakteri Butyrivibrio fibrisolvens di usus hewan pemamah biak. CLA vs Asam linoleat asam linoleat mempunyai ikatan rangkap pada posisi atom karbon 9 dan 12., dan keduanya dalam bentuk cis
CLA mempunyai ikatan atom karbon rangkap pada posisi 9 cis dan 11 trans

Beberapa Penelitian CLA


Suplementasi murni CLA 1 % dan 2 % mampu menurunkan kadar trigliserol darah. (Wang et al.,2003 ) Pemberian diet dengan CLA 0,5% selama 4 minggu menyebabkan penurunan lemak tubuh sebanyak 57 % pada tikus jantan dan 60 % pada tikus betina. Selain itu, CLA juga mampu menurunkan kadar trigliserida intraseluler
(Park et al.,1997)

Pemberian CLA pada manusia selama 6 minggu dapat menurunkan persen monosit darah secara signifikan. (Sabine et al.,2004)

Suplementasi CLA sebanyak 6 g/hari pada manusia dapat mengurangi rasio persentase neutrofil dan limfosit. (Kelley et al.,2003)

Susu Full Cream


Susu full cream adalah pengeringan dari susu segar

Susu full cream memiliki efek positif dan negatif (Jiang et al,1999)
Pengolahan pada susu full cream dapat menurunkan kadar CLA (UHT menurunkan 4,4-5,6 mg CLA)
(Herzallah,2005)

Latar Belakang Penelitian

Diet Tinggi Lemak dan Kerja Hati dan Profil Lipid

Diet Tinggi Lemak dan Inflamasi


Jaringan luka Akibat oksidasi LDL (inflamasi)

Diet tinggi lemak

Neutrofil dan Monosit ke jaringan

ATEROSKLEROSIS

muncul fatty streak

Inflamasi dan leukosit


Inflamasi ditandai dengan peningkatan jumlah leukosit dan perubahan hitung jenis leukosit

Makrofag, limfosit T yang teraktivasi PAF, GM-CSF, M-SCF,G-SCF,IL-6 meningkatkan jumlah leukosit terutama monosit, neutrofil dan eosinofil

Hipotesis Penelitian
TRIGLISERID LDL

KOLESTEROL
SGOT SGPT JML LEUKOSIT MONOSIT RASIO NEUTROFIL : LIMFOSIT

PENELITIAN INI ADALAH PENELITIAN TRUE EKSPERIMENTAL DENGAN PRE DAN POST GROUP STUDY

TEMPAT PENELITIAN

Farmasi UGM pembelian tikus sebelum digunakan untuk penelitian.

Laboratorium PAU UGM tempat adaptasi hewan coba, perawatan, intervensi dan pemeriksaan profil lipid, SGOT SGPT Lab Patologi Klinik FK UGM analisa jml dan hitung jenis leukosit

Perlakuan hewan coba


30 ekor tikus Sprague dawley
Adaptasi 3 hari

1 (Hari ke-1)

2 Diet tinggi lemak (24 ekor) 3 minggu Diet standar AIN 93G (6 ekor) 3 minggu

(Hari ke-29)

Tinggi kolesterol

CLA 0,5 %

Diet susu FC CLA 0,5%

Diet susu FC CLA 2%

Diet standar AIN 93G (6 ekor) 4 minggu

4 minggu perlakuan dan diet tinggi lemak diteruskan

3 (Hari ke-51)

Keterangan : 1,2,3 : pengambilan darah melalui intraorbital untuk menganalisa hitung jenis dan total leukosit

Analisa Laboratorium
Analisa kolesterol menggunakan metode CHOD-PAP (Cholesterol Phenol Aminoantipyrine) Analisa SGOT dan SGPT menggunakan ALAT dan ASAT kits menggunakan metode kalorimetris. Analisa jumlah leukosit menggunakan metode bilik hitung sedangkan untuk hitung jenis leukosit pengecatan menggunakan giemsa

Hasil Penelitian

Kenaikan berat badan tikus


200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Kontrol awal pre post 110.5 137.8 158 Berat badan (gr)

tinggi lemak 103.5 141.8 173

CLA 0,5% 104.1 141 175.6

SFC CLA 0,5% 101.8 142.8 175

SFC CLA 2% 96.6 134.1 166

Rata-rata kadar kolesterol


250 Kadar kolesterol (mg/dL) 200 150 100 50 0 kontrol pre post 104 107 tinggi lemak 207 225 CLA 0,5% 210 172

FC+CLA 0.5% 210 140

FC+CLA 2% 216 114

Rata-rata kadar trigliserid


140 Kadar trigliserid(mg/dL) 120 100 80 60

40
20 0 kontrol pre post 75 78 tinggi lemak 112 128 CLA 0,5% 115 107

FC+CLA 0.5% 116 97

FC+CLA 2% 117 84

Rata-rata kadar HDL


90 80 Kadar HDL (mg/dL) 70 60

50 40 30 20 10 0
kontrol pre post 77 77 tinggi lemak 45 36 CLA 0,5% 45 54

FC+CLA 0.5% 45 64

FC+CLA 2% 45 70

Rata-rata kadar LDL


180 160 Kadar LDL (mg/dL) 140 120

100 80 60 40 20 0
kontrol pre post 11 14 tinggi lemak 139 163 CLA 0,5% 142 96

FC+CLA 0.5% 141 72

FC+CLA 2% 146 27

Rata rata kadar SGOT

Rata rata SGPT

Rata-rata kadar leukosit


14 Kadar leukosit (mg/dL) 12 10 8 6

4
2 0 kontrol pre post 9.4 10.7 tinggi lemak 9.4 8.9 CLA 0,5% 11.4 10.3

FC+CLA 0.5% 11.4 9.6

FC+CLA 2% 12.1 8.9

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit before


HARI KE 21 KONTROL 24% neutrofil limfosit monosit eosinofil 73%

kelompok kontrol
2% 1%

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit after


HARI KE 49 KONTROL

kelompok kontrol
1% 3%

31% neutrofil limfosit monosit eosinofil 65%

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit before


HARI KE 21 TINGGI LEMAK

kelompok CLA 0.5%


3% 1%

26%
neutrofil limfosit monosit eosinofil 70%

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit after


HARI KE 49 DIET LEMAK + CLA 0,5%

kelompok CLA 0,5%


2% 1% 11%

neutrofil limfosit monosit eosinofil 86%

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit before


HARI KE 21 DIET LEMAK

kelompok FC + CLA 0,5%


4% 1%

28% neutrofil limfosit monosit eosinofil

67%

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit after


HARI KE 49

kelompok FC+CLA 0,5%


DIET LEMAK + SUSU FC& CLA 0,5%
1% 2%

13%
neutrofil limfosit monosit eosinofil 84%

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit before


HARI KE 21 DIET LEMAK 17% neutrofil limfosit monosit eosinofil 78%

kelompok FC + CLA 2%
2% 3%

Prosentasi Hitung Jenis Leukosit after


HARI KE 49

kelompok FC+CLA 2%
DIET LEMAK + SUSU FC& CLA 2%
1% 0% 17% neutrofil limfosit monosit eosinofil 82%

Pengaruh CLA pada Profil Lipid


Peningkatan ekspresi CLA (di hepar manusia) memodulasi metabolisme HDL & transport kolesterol dari jaringan menuju hepar mencegah aterosklerosis (Komori et al., 2008). (William et al, 2006) asupan CLA dapat level LDL (menstabilkan massa LDL & mencegah terjadinya oksidasi pada LDL hewan.

Pengaruh CLA pada SGOT SGPT Menghambat aktivitas LPL hambat lipogenesis di hati dan jar. lemak konsentrasi GLUT-4 mRNA menghambat perubahan glukosa menjadi lemak.

Pengaruh CLA terhadap Inflamasi


isomer-isomer CLA mampu mengubah proses sinyal eicosanoid (Pariza et al,2000) Meningkatkan transport asam lemak dari jaringan adiposa, mengurangi tingkat basal (TNF ) dan lipopolysaccharide (LPS) (Turek, 1998). Bersifat antioksidan, antiatherosklerosis (Lee,2001)

Melindungi dinding arteri dari plaque, berpengaruh terhadap sirkulasi lipoprotein dan kolesterol dalam darah (McGuire, 2000)

Kesimpulan
Penambahan CLA 0,5% atau 2% di susu full cream pada tikus Sprague dawley yang diberi diet tinggi lemak :

a. Dapat menurunkan kadar kolesterol darah

b. Dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT


c. Dapat menurunkan rerata persen neutrofil d. Dapat menurunkan rerata persen monosit

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai