Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

First Line Treatment of Meniere’s Disease:


A Randomized Controlled Trial
Disusun oleh :
Andy.susanto
406182009
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD RAA SOEWONDO PATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Abstrak
Diet garam, diuretik, dan vasodilator seperti betahistine, merupakan obat lini pertama yang telah
digunakan sejak lama, tetapi masih kurangnya penelitian berkualitas untuk mendukung efektivitas
obat dan menganjurkan penggunaannya menjadi alasan penelitian ini di lakukan.
Metode : Double blind randomized controlled trial di klinik rawat jalan departemen THT dari
Lumbini Medical College. Kasus yang ada secara acak dibagi menjadi tiga kelompok; diet garam ,
diuretik sebagai amilorida dan furosemide, dan vasodilator sebagai betahistin. Evaluasi pra dan pasca
perawatan dilakukan dalam hal jumlah dan tingkat keparahan vertigo, tinitus, dan hasil
pendengaran.
Hasil : Total 97 kasus dengan rasio F: M 1.1: 1. rata-rata usia pasien adalah 47,86 tahun (SD = 12,7).
Dua puluh sembilan (30%) diobati dengan pembatasan natrium diet saja (GroupA), 35 (36%) diobati
dengan diuretik (Grup B) dan sisanya 33 (34%) diobati dengan vasodilator (betahistine, Grup C).
Tidak ada perbedaan signifikan dalam hal pendengaran pada kelompok mana pun. Tinnitus secara
signifikan mengalami perbaikan pada Grup B. Jumlah serangan vertigo secara signifikan menurun
pada Grup B dan Grup C. Tingkat keparahan vertigo secara signifikan menurun pada Grup B.
Pendahuluan
 Penyakit Meniere adalah penyakit telinga  Diuretik adalah pengobatan lini pertama
bagian dalam yang ditandai dengan lain untuk penyakit Meniere, yang
hidrops endolimfatik. dipercaya bekerja dengan mengurangi
 Memiliki ciri khas vertigo episodik, volume (dankarena itu juga tekanan)
telinga cairan telinga bagian dalam sehinga bisa
kepenuhan, tinitus dan gangguan memperbaiki gejala vertigo
pendengaran yang berfluktuasi. Penyakit  Betahistine oral adalah yang paling
ini idiopatik banyak diterima secara luas di Eropa.
 Pembatasan garam diet adalah salah satu Betahistine memiliki kemiripan
pengobatan lini pertama untuk penyakit struktural dengan histamin dan
Meniere. memiliki efek agonis lemah pada
 Beberapa menganjurkan pembatasan reseptor H1 dan H2, tetapi efek antagonis
ringan daripada keras, dapat yang kuat pada reseptor H3. Ini mungkin
menurunkan tekanan di telinga bagian memiliki efek menguntungkan pada
dalam sehingga mengurangi hidrops endolimfatik dengan mengubah
kemungkinan rupturnya membran . sirkulasi mikro organ korti.
Pendahuluan
 Para pasien secara acak menjadi satu  Kelompok C diberi tablet
dari tiga kelompok sesuai dengan betahistin 24 mg pada waktu
komputer yang hasilkan angka acak. tidur setiap hari. Mereka juga
 Grup A diberi tablet vitamin B tidak disarankan apa pun tentang
kompleks setiap hari sebagai plasebo asupan garam.
dan disarankan untuk mengurangi  Pasien yan ikut serta ditindak
asupan garam dalam makanan mereka. lanjuti pada enam minggu untuk
 Grup B adalah diberikan kombinasi memeriksa apakah mereka
tablet amiloride lima mg dan memakai obat secara teratur dan
furosemide 40 mg diminum setiap pagi. punya masalah, lalu enam minggu
Mereka tidak disarankan apa-apa ke depan dilakukan evaluasi
tentang asupan garam. ulang.
Bahan dan Metode
 Penelitian berupa studi kasus double blind  Para pasien secara acak menjadi satu
randomized controlled trial dilakukan di dari tiga kelompok sesuai dengan
klinik rawat jalan Departemen Telinga komputer yang hasilkan angka acak.
Hidung Tenggorokan (THT) Lumbini
Medical College Teaching Hospital dari Mei
 Kelompok A diberi tablet vit B kompeks
2014 hingga Juli 2016. setiap hari sebagai plasebo dan
 Pasien didiagnosis menurut pedoman disarankan untuk mengurangi asupan
AAO-HNS 1995 garam dalam makanan mereka.
 Kriteria inklusi :  Grup B adalah diberikan kombinasi
 Pasien yang baru terdiagnosis penyakit tablet amiloride 5 mg dan furosemide 40
meniere mg diminum setiap pagi,tanpa
 Pasien yang sebelumnya terdiagnosis
disarankan apa-apa tentang asupan
tetapi belum minum obat dalam tiga garam.
bulan terakhir ini
 Kelompok C diberi tablet betahistin 24
mg pada
 Kriteria eksklusi : waktu tidur setiap hari, juga tidak
 Pasien yang menolak ikut dalam disarankan apa pun tentan asupan garam
peneitian
 Pasien yang tidak dapat dilacak
Hasil
Total 97 peserta, sebanyak Empat
Rata-rata usia pasien adalah 47,86 tahun (SD
puluh enam (47,4%) adalah laki- =12.7).
laki dan 51 (52,6%) adalah Rata-rata usia pasien di Grup A adalah 47,34 tahun
perempuan dengan rasio F: M (SD = 11.9), Grup B adalah 45.77 tahun (SD = 13.2),
adalah 1.1: 1. Dengan asumsi dan Grup C adalah 50,5 tahun (SD = 12,7).
proporsi yang sama untuk laki-laki Perbedaan usia di antara ketiga kelompok itu tidak
secara statistik signifikan (F [N = 97, df = 2] = 1.2, p
dan perempuan dalam populasi.
= 0.3).
Perbedaan ini secara statistik tidak Data ini dan statistik menunjukkan bahwa pasien
signifikan (X2 [N = 97, df = 1]= merata didistribusikan untuk usia dan jenis
0,26, p = 0,6). kelamin di antara ketiga kelompok.
Dari total 97 pasien, 29 (30%) adalah
diobati dengan modifikasi diet saja (Grup A),
35 (36%) dirawat dengan diuretik (Grup B)
Hasil
• Tes Wilcoxon, telah digunakan untuk memeriksa pra dan pasca perawatan
tinitus pada setiap kelompok , tidak ada perbedaan signifikan dalam skor
tinitus di Grup A (z = -0.5, p = 0.6) dan Grup C (z = -1.1, p = 0.26).Namun,
ada penurunan yang signifikan pada skor tinitus di kelompok pasca
perawatan di Grup B (z = -2.2, p = 0,03). Oleh karena itu, skor tinitus
kemungkinan besar adalah menurun secara signifikan oleh pemberian
diuretik.
Hasil
Tes Wilcoxon
 Untuk memeriksa jumlah serangan vertigo di kelompok pra dan pasca perawatan di
setiap kategori. Terjadi penurunan jumlah serangan vertigo pada Grup A yang tidak
signifikan (z = -1,8, p = 0,07). Gejala vertigo menurun secara signifikan pada Grup B
(z = 5.1, p <.001) dan Grup C (z = 4,p<0,001). Oleh karena itu, jumlah serangan
vertigo mengalami perbaikan dengan pemberian diuretik atau vasodilator tetapi
bukan dengan pembatasan diet garam saja.

 Diterapkan untuk melihat perbedaan keparahan vertigo dalam kelompok pra dan
pasca perawatan . Tingkat keparahan vertigo menurun di Grup A (z = -1.7, p = 0.08)
dan Grup C (z = -1,8, p = 0,07) tetapi tidak signifikan. Itu secara signifikan menurun
di Grup B (z = -4.2, p <0,001).
Diskusi
 Pembatasan garam telah disebutkan  Modifikasi diet dipercaya tidak hanya
sebagai salah satu pengobatan penyakit bergantung pada pengurangan sodium
Meniere. tapi kemungkinan bisa juga memiliki
 Luxford E dan Sheahan SL mengatakan hubungan yang kompleks antara
beberapa komponen seperti pembatasan
adanya perbaikan dalam jumlah dan
air, jumlah konsumsi kafein dan alkohol
tingkat keparahan vertigo dengan
dll.
modifikasi diet rendah sodium.
 Diuretik → mengurani volume dari
 Dalam penelitian ini tidak ditemukan
cairan telinga bagian dalam
manfaat dari pembatasan konsumsi
 Diuretik secara signifikan efektif
garam dalam hal perbaikan
pendengaran, vertigo(jumlah serangan & mengurangi gejala vertigo (jumlah
tinkat keparahan) dan tinitus. serangan & tinkat keparahan) dan tinitus
tetapi tidak efektif meningkatkan
pendengaran.
Diskusi

Betahistine, sebagai vasodilator menjadi salah satu obat untuk
mengendalikan penyakit Meniere.

Dalam penelitian ini secara signifikan efektif dalam mengurangi jumlah
serangan vertigo tetapi tidak memperbaiki pendengaran dan tidak
mengurangi keparahan vertigo maupun tinitus.

Meta-analisis terbaru mendukung manfaat terapi betahistine pada gejala
vertigo dengan pengunaan dosis hingga 24 mg / hari.

Betahistin dosis tinggi dari 144 mg / hari sampai 288 dan 480 mg / hari
dapat ditoleransi dengan baik dan ditemukan efektif pada pasien yang
tidak merespon pada pemberian dosis rendah.
Kesimpulan
 Pemberian diuretik efektif dalam memperbaiki jumlah dan tingkat keparahan vertigo
dan tinitus, meskipun tidak efektif dalam meningkatkan hasil pendengaran.
 Betahistine sebagai vasodilator efektif dalam mengurangi jumlah serangan vertigo tetapi
tidak keparahan vertigo, skor tinitus,dan peningkatan pendengaran.
 Pembatasan sodium menjadi tidak efektif dalam perbaikan gejala penyakit Meniere.

Anda mungkin juga menyukai