Anda di halaman 1dari 16

CASE REPORT

Hipertensi Urgency

RSUD KOTA MAKASSAR


IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN PASIEN
Nama : Tn. P
Agama : Islam
Umur : 64 tahun
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan km. 14
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Bugis
Pekerjaan : Security
Tanggal masuk : 8 Juli 2019

.
ANAMNESIS

Keluhan Utama : mual dan muntah


Anamnesis Terpimpin : Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan
mual dan muntah sejak pagi hari sebelum masuk rumah sakit.
Muntah tidak proyektil, Demam (-), sakit kepala (-), pusing (-),
Batuk (-), sesak (-), tegang pada leher (+) nyeri dada (-), nyeri ulu
hati (+). BAK lancar, BAB kesan biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Yang Sama : Ada (+)
pasien di diagnosis Hipertensi ( TD : 220/100)

Riwayat Stroke : Tidak Ada


Riwayat Hipertensi : Ada
Riwayat Diabetes Melitus : Tidak Ada
Riwayat Penyakit Jantung : Tidak Ada
Riwayat Penyakit Hati : Tidak Ada
Riwayat Batuk Lama : Tidak Ada
Riwayat Trauma : Tidak Ada
Riwayat Penyakit Atopi : Tidak Ada
Riwayat Alergi : Tidak Ada
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Compos Mentis / Gizi cukup / Sakit Sedang

• Status Kesadaran : Kuantitatif : GCS 15 (E4M6V5)

• Kualitatif : Compos Mentis

• Tekanan Darah : 210/120 mmHg

• Nadi : 98x/menit, reguler, kuat angkat

• Pernapasan : 20 x/menit, reguler

• Suhu : 36.6 0C (Axilla)

• Berat Badan : 74 kg

• Tinggi Badan : 165 cm

• IMT : 27,20 kg/m2


PEMERIKSAAN FISIK
Kepala • Kornea : Jernih
• Bentuk : Normocephal • Pupil : Bulat, isokor 2,5 mm / 2,5 mm
• Ekspresi wajah : Lemas • Refleks cahaya : direk (+/+)
• Simetris wajah : Simetris

• Rambut : Rontok (-)

• Deformasi : Tidak ada


THT

• Telinga : Bentuk normal, simetris, lubang lapang,


Mata serumen (-/-)
• Eksoptalmus/enoptalmus : (-) • Hidung : Bentuk normal, sekret (-/-)
• Gerakan : Segala arah baik • Bibir : Normal, sianosis (-), pucat (-), kering (-),
mencong (-)
• Tekanan bola mata : Dalam batas normal
• Tonsil : T1 – T1 hiperemsi (-)
• Kelopak mata : Edema palpebra (-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Konjungtiva : Anemis (-/-)
• Lidah : Kotor (-), tremor (-)
• Sklera : Ikterik (-/-)
• Mukosa mulut : koplik spot (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks
• Inspeksi
• Bentuk : Simetris kiri dan kanan
• Auskultasi
• Sela iga dalam batas normal, tidak ada • Bunyi nafas : Bronchovesikuler
retrakasi • Bunyi tambahan : Ronchi (-/-), Wheezing
• Pembuluh darah tidak ada kelainan (-/-)

• Palpasi
• Nyeri tekan tidak ada
• Fremitus raba normal
Jantung
- Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
• Perkusi - Palpasi : Iktus cordis teraba
• Batas paru hepar : ICS VI dextra anterior - Perkusi : Batas jantung kanan ICS IV
• Batas paru belakang kanan setinggi linea parasternalis dextra, batas kiri
columna vertebra thorakal IX dextra jantung ICS V linea midclavicularis
• Batas paru belakang kiri setinggi sinistra
columna vertebra thorakal X sinistra - Auskultasi : S1/S2 murni reguler,
murmur tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas
Abdomen
• P= N N K = 5 5 T= N N
• Inspeksi : Cembung, ikut gerak nafas N N 5 5 N N

• Auskultasi : Peristaltik (+), kesan


• Inspeksi : Tidak ada deformitas,
normal
edema (-)
• Palpasi : nyeri tekan (+) regio
• Palpasi : Akral teraba hangat
epigastric

• Perkusi : tympani, tidak ada


kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Irama : Sinus rythme,
Regularitas : Reguler
HR : 75x/mnt,
Axis : Normo axis

Morfologi :
Gelompang P : Normal
QRS: Sempit, <0,12dtk
ST-Seg: nooooooo
DIAGNOSIS KERJA
• HT Urgency
• HHD

PENATALAKSANAAN
• Infus : RL 20 tpm
• Inj. Ranitidin 1gr/12j/iv
• Inj. Ondansentron 1 amp/12 j/iv
• Amlodipin 10 mg 1-0-0
• Captopril 3x25 mg
• Vometa syr 3x1
Pengkajian Kasus
Anamnesis Teori Anamneis Kasus
• gejala-gejala kerusakan target organ seperti : • Muntah (+) tidak proyektil
gangguan • Tegang pada leher (+)
penglihatan, edema pada ekstremitas, penurunan • Nyeri pada ulu hati (+)
kesadaran, sakit kepala, mual, muntah, nyeri dada,
sesak napas. kencing sedikit / berbusa, nyeri
seperti disayat pada abdomen
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisis Teori Pemeriksaan Fisis Kasus
• Tekanan darah pada kedua ekstremitas Lengan kanan: 220/100 mmHg, lengan kiri : 220/110
mmHg
• perabaan denyut nadi perifer Nadi : : 98x/menit, reguler, kuat angkat
• Bunyi jantung SI/SII : murni regular, murmur tidak ada

• Bruit pada abdomen Tidak ditemukan


• Adanya edema atau tanda penumpukan cairan Tidak ditemukan

• Pemeriksaan status neurologis GCS : E4M6V5


Kesadaran compos mentis
Mata : pupil bulat isokor 2,5/2,5mm
Refleks cahaya direk : (+/+)
Mulut : lidah mencong (-)
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan fisis Teori Pemeriksaan Fisis Kasus
Pemeriksaan status neurologis P= N N K = 5 5 T= N N
N N 5 5 N N

Refleks fisiologis :
N N
N N

Refleks Patologis :
_ _
_ _
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang Teori Pemeriksaan Penunjang pada Kasus
• Pemeriksaan Urin Tidak dilakukan
Urin dapat menunjukkan proteinuria, hamaturi dan
siliinder

• Ureum dan kreatinin menigkat Tidak dilakukan


EKG, CT Scan, MRI, foto toraks

• EKG : hipertrofi ventrikel kiri, ataupun gangguan Hipertrofi ventrikel kiri (+)
koroner

• Foto Thorax Tidak dilakukan


• Pemeriksaan CT Scan Tidak dilakukan
Terapi
Terapi berdasarkan teori Terapi berdasarkan Kasus
Captopril Rekomendasi: 25 mg PO atau • Infus : RL 20 tpm
SL • Inj. Ranitidin 1gr/12j/iv
Range dosis: 6.25-50 mg PO • Inj. Ondansentron 1
Dosis maks: 50 mg PO
amp/12 j/iv
• Amlodipin 10 mg 1-0-0
• Captopril 3x25 mg
• Vometa syr 3x1

0,l-0.2 mg PO. dilaniutkan


Clonidine dengan 0,05-0,1mg/jam
Dosis max: ) 0,8 mg
200-400 mg PO. dapat diulang
Labelatol tiap 2-3 jam
Dosis maks 1200 mg PO
Amlodipin 2,5-5mg po

Anda mungkin juga menyukai