Anda di halaman 1dari 20

PARKINSON

Oleh:
Siti Muthmainah Paramani
11120182134
Pembimbing :
Dr. dr. Hj. Susi Aulina, Sp.S(K)
Identitas Pasien
 Nama : Tn. AM
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Umur : 64 tahun
 Pekerjaan :-
 Agama : Islam
 Status Pernikahan : Menikah
 Alamat : Jl. Abd. Dg.Sirrua No. 299
Anamnesis
 Keluhan Utama :
Lengan kanan gemetar
 Anamnesis terpimpin : Pasien datang dengan keluhan lengan
kanan gemetar yang dialami sejak 2 tahun yang lalu. Sempat
mereda, kemudian keluhan kembali lagi sejak 3 hari sebelum
dating ke rumah sakit. Sempat berhenti minum obat 3 hari
karena stock obat habis. Tidak ada demam, tidak ada nyeri
kepala. Riwayat Hipertensi (-), DM (-), riwayat Parkinson’s (+)
Anamnesis

STATUS GENERALIS :
Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : GCS E4M6V5 (Compos Mentis)
Gizi : Baik
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit regular, kuat angkat
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36 oC
Anemia : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Status Internus :
Toraks : Paru dan Jantung dalam batas normal
Abdomen : - inspeksi : datar
- Hepar : tidak teraba pembesaran
- Lien : tidak teraba pembesaran
Status Neurologis :
GCS : E4M6V5
Kepala :
Bentuk / ukuran : normal
Penonjolan : (-)
Posisi : ditengah
Leher :
Sikap : Dalam batas normal
Pergerakan : Dalam batas normal
Kernig’s sign : (-)
Kaku kuduk : (-)
PEMERIKSAAN SARAF CRANIAL (NERVUS KRANIALIS) :

NERVUS I (NERVUS OLFAKTORIUS) : NERVUS III, IV, VI


(NERVUS OKULOMOTORIUS, TROKHLEARIS,
Dalam batas normal ABDUSENS) :
Celah kelopak mata : Kanan Kiri
Ptosis : (-) (-)
NERVUS II (NERVUS OPTIKUS) : Exoftalmus : (-) (-)
Ketajaman Penglihatan : dbn / dbn Nistagmus : (-) (-)

Lapangan Penglihatan : dbn / dbn Pupil :


Melihat Warna : dbn / dbn Bentuk/ukuran : Bulat/2,5mm Bulat/2,5mm
Isokor/anisokor : Isokor Isokor
Funduskopi : dbn/ dbn RL/RCL : (+) (+)
Refleks akomodasi : (+) (+)
Gerakan Bola mata
Paresis : (-) (-)
Nistagmus : (-) (-)

Gerakan Bola mata:


Paresis : (–) (–)
PEMERIKSAAN SARAF CRANIAL (NERVUS KRANIALIS) :
NERVUS V (NERVUS TRIGEMINUS) :
Sensibilitas wajah : (+) (+) NERVUS VIII
Menggigit : (+) (+) (NERVUS VERTIBULOKOKHLEARIS) :
Mengunyah : (+) (+) Pendengaran : Dalam batas normal
Membuka mulut : (+) (+) Tes Rinne : Tidak dilakukan
Refleks kornea : (+) (+) Tes Weber : Tidak dilakukan

NERVUS VII (NERVUS FASIALIS) : NERVUS IX (NERVUS GLOSSOFARINGEUS) :


Kedipan Mata : (+) (+) Pengecap 1/3 lidah belakang : Dalam batas
Lipatan nasolabial : Simetris normal
Sudut mulut : Simetris Sensibilitas faring : Dalam batas normal
Mengerutkan dahi : (+) (+)
Mengerutkan alis : (+) (+)
Menutup mata : (+) (+)
Meringis : (+) (+)
Mengembungkan pipi : (+) (+)
Pengecap 2/3 lidah depan: Dalam batas normal
PEMERIKSAAN SARAF CRANIAL (NERVUS KRANIALIS) :
NERVUS X (NERVUS VAGUS) :
Arkus faring : Dalam batas normal
Berbicara : Dalam batas normal
Menelan : Dalam batas normal
Nadi : Reguler

NERVUS XI (NERVUS AKSESORIUS) :


Memalingkan kepala : Dalam batas normal
Mengangkat bahu : Dalam batas normal

NERVUS XII (NERVUS HIPOGLOSSUS)


Deviasi lidah : (-)
Tremor lidah : (-)
Atrofi lidah : (-)
Fasikulasi : (-)
Artikulasi : Dalam batas normal
•Badan
•Bentuk kolumna vertebralis : Dalam batas normal
•Anggota Gerak
P = N K = 5 5 T= N
N N 5 5 N N

 Refleks Fisiologik : Refleks Patologik :

Biseps : (+) / (+) Hoffman – Tromner: (-) / (-)

Triseps : (+) / (+) Babinski : (-) / (-)

KPR : (+) / (+) Chaddock : (-) / (-)

APR : (+) / (+) Tes Kernig : (-) / (-)


BADAN DAN ANGGOTA GERAK
Sensorik : Sup(D) Sup(S) Inf(D) Inf(S)
Nyeri : (N) (N) (N) (N)
Suhu : (N) (N) (N) (N)
Raba : (N) (N) (N) (N)
Rasa sikap : (N) (N) (N) (N)
Diskriminasi : (N) (N) (N) (N)
• Koordinasi, Gait dan Keseimbangan :
Cara berjalan : Tidak dievaluasi
Tes Romberg : Tidak dievaluasi Fungsi Luhur
Ataksia : Tidak dievaluasi Memori : Dalam batas normal
Rebound phenomenon: Tidak dievaluasi Fungsi Bahasa : Dalam batas normal
Dismetri : Tidak dievaluasi Visuospasial : Dalam batas normal
Praksia : Dalam batas normal
• Gerakan – gerakan abnormal : Resting tremor Kalkulasi : Dalam batas normal
extremitas superior dextra
• Otonom :
Miksi : normal
Defekasi : normal
Sekresi keringat: normal
 DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : Resting Tremor
Topis : Ganglia Basalis
Etiologis : Parkinsonism
 PENATALAKSANAAN
Triheksifenidil 20mg/ 12 jam / oral
Levodopa 50 mg/ 24 jam/ oral
Diazepam 2 mg/ 24 jam/ oral
Definisi

Penyakit Parkinson merupakan gangguan fungsi


otak yang disebabkan oleh proses degenerasi
ganglia basalis pada sel substansia nigra pars
compacta (SNc) dan ditandai dengan
karakteristik seperti tremor saat istirahat,
kekakuan otot dan sendi (rigidity),kelambanan
gerak dan bicara (bradikinesia) serta instabilitas
posisi tegak (postural instability).

Hanriko R, Anzani BP. Penyakit Parkinson : Ancaman Kesehatan bagi Komunitas Pertanian Parkinson ’ s Disease : Health Threat to the Agricultural Community. 2018;5:508–12.
Etiologi

 Idiopatik
 Hal lain yang diasosiasikan positif tehadap Parkinson antara lain trauma
kepala, depresi atau anxiety, dan penggunaan β-blocker. β-blocker dapat
mengurangi neurotransmisi norepinefrin di otak. Sistem norepinefrin
dianggap memiliki peran penting dalam melindungi integritas neuron
dopaminergik pada SN. Gangguan pada sistem norepinefrin dianggap
memiliki peran penting terhadap patogenesis Parkinson dengan
mempengaruhi awitan dan perkembangan kerusakan jalur DA nigostriatal.

Ton TGN, Heckbert SR, Longstreth WT, Rossing MA, Kukull WA, Franklin GM, et al. Calcium channel blockers and β-blockers in relation to Parkinson’s disease. Vol. 13, Parkinsonism and Related
Disorders. 2009. p. 165–9.
Manifestasi Klinis

Presentasi klinik • Bradykinesia atau akinesia


• Tremor pada saat istirahat
Parkinson utamanya • Rigidity
antara lain • Ketidakstabilan postural

•Penurunan ketrampilan dalam menggunakan tangan atau tubuh


•Kesulitan bangkit dari posisi duduk
•Dysarthria
•Dystonia
Gejala motorik lainnya: •Dysphagia
•“Membeku” pada awal pergerakan
•Hipomimia (berkurangnya ekspresi wajah)
•Hipophonia (berkurangnya volume suara)
•Mikrofagia (pengurangan penulisan huruf)
Cont…….
•Gangguan saat tidur (insomnia, tidur siang yang berlebihan,
REM sleep behavioral disorder)
•Gejala otonomik dan sensorik (konstipasi, hipotensi ortostatik,
pusing, disfungsi seksual, diaphoresis, sialorrhea, seborrhea,
Gejala nonmotorik: nyeri, paresthesia, hyposmia)
•Depresi
•Psikosis (halusinasi, delusi)
•Demensia
•Gelisah

• Mual
• Mudah kelelahan
Gejala Lain ; • Penurunan berat badan
• Jatuh

Entity PD, Factors R. MSW and its management. Munic Solid Waste Manag Dev Ctries. 2016;40(8):11–27.
Diagnosis

Kriteria diagnosis menurut Hughes, yaitu:


 Possible, bila terdapat 1 dari 4 gejala utama berikut: bradykinesia, tremor pada saat
istirahat, rigidity, dan ketidakstabilan postural.
 Probable, bila terdapat 2 dari 4 gejala utama (termasuk kegagalan refleks postural)
atau terdapat 1 dari 3 gejala berikut: tremor istirahat asimetris, rigiditas asimetris,
atau bradikinesia asimetris.
 Definite, bila terdapat 3 dari 4 gejala utama atau 2 dari 4 gejala utama dengan satu
gejala lain yang asimetris (tiga tanda kardinal). Bila semua tanda tidak jelas,
sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang beberapa bulan kemudian.

Syamsudin T. Penyakit Parkinson. In: Kelompok Studi Movement Disorder Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI)., editor. Buku Panduan Tatalaksana Penyakit
Parkinson dan Gangguan Gerak Lainnya. 2013.
Diagnosis
Perjalanan penyakit menurut Hoehn dan Yahr, yaitu
 Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan, terdapat
gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan kecacatan, terdapat tremor pada satu
anggota gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat.
 Stadium 2: Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara berjalan
terganggu.
 Stadium 3: Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat
berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang.
 Stadium 4: Terdapat gejala yang lebih berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak
tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat berkurang
dibandingkan stadium sebelumnya.
 Stadium 5: Stadium kakhetik (cachcactic stage), kecacatan total, tidak mampu berdiri
dan berjalan walaupun dibantu, memerlukan perawatan tetap.

Syamsudin T. Penyakit Parkinson. In: Kelompok Studi Movement Disorder Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI)., editor. Buku Panduan Tatalaksana Penyakit
Parkinson dan Gangguan Gerak Lainnya. 2013.
Penatalaksanaan
Terapi farmakologi, terutama
menggunakan obat yang
dapat meningkatkan kadar
Perubahan gaya hidup, nutrisi, DA. Obat yang digunakan
serta latihan fisik. dalam terapi parkinsonism
antara lain L-Dopa, DA agonis,
MAO-B inhibitor, amantadine,
dan antikolinergik.

Pembedahan bila pasien


gagal menjalani terapi
farmakologi.

Collins, L., Cummins, G., Barker, R.A. Parkinson’s disease: diagnosis and current management. Prescibers; 2015. 16-23 p.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai