Anda di halaman 1dari 20

Ibnu Hajar:

ِ
‫ال َما يُ ْح َم ُد َق ْواًل َوف ْعاًل َو َعَّب َر‬ ِ
ُ ‫است ْع َم‬ َ
ْ ُ ‫َواأْل‬
‫ب‬ ‫د‬
َ
ِ‫ارِم اأْل َ ْخاَل ق‬
ِ ‫ض ُه ْم َع ْنهُ بِأَنَّهُ اأْل َ ْخ ُذ بِ َم َك‬
ُ ‫َب ْع‬
“Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji
oleh orang, baik berupa perkataan maupun
perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan,
adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang
mulia” (Fathul Bari, 10/400).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫أكمل المؤمنين إيمانًا أحسنُهم ُخل ًقا‬


ُ
“Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling
baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”).
Yusuf bin Al Husain rahimahullah :
‫باألدب تفهم العلم‬
“Dengan adab, engkau akan memahami ilmu”
(Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi )
Imam Malik rahimahullah:
‫تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم‬
“Belajarlah adab sebelum belajar ilmu”
(Hilyatul Auliya )
‫س فِ ِيه ِع ْل ًما‬‫ُ‬
‫ك طَ ِري ًقا ي ْلتَ ِ‬
‫م‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫س‬
‫َ َ‬‫ن‬‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫و‬
‫ْجن َِّة‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫ا‬ ‫ق‬
‫ً‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫َّ‬
‫َ َ‬ ‫س‬
ِ ِ َّ ِ ‫اَّل‬ِ ِ
ُ‫ين لَه‬
َ ‫ص‬ ‫ل‬ ‫خ‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ه‬
َ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫وا‬ ‫د‬ُ ‫ب‬
َُ‫ع‬
ْ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫وا‬ ‫ر‬ ‫ُم‬
ُ ََ‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬
hanya kepada Allah dengan ‫ين‬
َ ِّ
‫الد‬
Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar beribadah
memurnikan ketaatan hanya
kepadaNya dalam (menjalankan) agama (98:5)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
َّ‫َم ْن َت َعلَّ َم ِع ْل ًما ِم َّما ُي ْبَتغَى بِ ِه َو ْجهُ اللَّ ِه َع َّز َو َج َّل الَ َيَت َعلَّ ُمهُ إِال‬
‫ْجن َِّة َي ْو َم ال ِْقيَ َام ِة‬ ِ ُّ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ً َ َ َ ُ‫ل‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ر‬‫ع‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫الد‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫يب‬ ‫ص‬ ‫ي‬
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar
agama) yang seharusnya diharap adalah wajah Allah,
tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta
benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi
surga di hari kiamat.”
(HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad
2: 338. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih).
‫ َو َع َماًل ُمَت َقبَّاًل‬،‫ َو ِر ْزقًا طَيِّبًا‬،‫ك ِع ْل ًما نَ ِاف ًعا‬
َ ُ‫َسأَل‬
ْ ‫أ‬ ‫ي‬ِّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ‫م‬
َّ ‫ه‬
ُ َّ
‫الل‬
“Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang
diterima.” (HR. Ibnu Majah no. 925. Dinilai shahih
oleh Syaikh Al-Albani.)

،‫ب اَل يَ ْخ َش ُع‬ ٍ ‫ َو ِم ْن َق ْل‬،‫ك ِم ْن ِع ْل ٍم اَل َي ْن َف ُع‬


َ ِ
‫ب‬ ‫ذ‬
ُ ‫و‬ ‫َع‬
ُ ‫أ‬ ‫ي‬ِّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ‫م‬
َّ ‫ه‬ َّ
ُ ‫الل‬
‫ َو ِم ْن ُد َع ٍاء اَل يُ ْس َم ُع‬،‫س اَل تَ ْشبَ ُع‬ ٍ ‫َو ِم ْن َن ْف‬
“Ya Allah … aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari
hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang
tidak didengar (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Dawud no. 1548, An-Nasa’i no.
5536, dan Ibnu Majah no. 3837. Hadits ini shahih.)
Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu
dalam menuntut ilmu
Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak
akan mendapatkan ilmu selama kedua sifat itu
masih ada dalam dirinya.
Imam Mujahid mengatakan,

‫الَ َيَت َعلَّ ُم ال ِْع ْل َم ُم ْستَ ْح ٍى َوالَ ُم ْستَ ْكبٌِر‬


“Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu
dan orang yang sombong” (HR. Bukhari secara
muallaq)
Mendengarkan baik-baik pelajaran
yang disampaikan ustadz atau guru

‫ين يَ ْستَ ِمعُو َن الْ َق ْو َل َفيَتَّبِعُو َن‬ ِ َّ‫اد ال‬


‫ذ‬ ِ ‫شر ِعب‬ ِّ ‫ب‬ ‫ف‬
َ
َ َ ْ َ
‫ك ُه ْم أُولُو‬ ِ
‫ئ‬ ‫ل‬ ‫ُو‬
‫أ‬ ‫و‬ ‫ه‬َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫اه‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ِ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ِ
َ ‫َح َسنَهُ أُولَئ‬
َ
َ َ ُ ُُ ََ َ ْ‫أ‬
sebab itu sampaikanlah ِ berita
‫اب‬ ‫ْب‬
َ ‫ل‬َ ‫أْل‬ ‫ا‬ gembira itu kepada
hamba-hambaKu, (yaitu) mereka yang
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang
paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan
merekalah orang-orang yang mempunyai akal
sehat.” (QS. Az-Zumar: 17-18)
Diam ketika pelajaran disampaikan
Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i tidak boleh
berbicara yang tidak bermanfaat, tanpa ada
keperluan, dan tidak ada hubungannya dengan
ilmu syar’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol.
Allah Ta’ala berfirman,

َ‫اس َت ِم ُعوا َل ُه َوأَ ْنصِ ُتوا َل َع َّل ُك ْم ُت ْر َح ُمون‬


ْ ‫ئ ا ْلقُ ْرآَنُ َف‬
َ ‫َوإِ َذا قُ ِر‬
“dan apabila dibacakan Al-Quran, maka
dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat
rahmat.” (QS. Al-A’raaf: 204)
Berusaha memahami ilmu syar’i yang
disampaikan
Kiat memahami pelajaran yang disampaikan: mencari
tempat duduk yang tepat di hadapan guru, memperhatikan
penjelasan guru dan bacaan murid yang berpengalama.
Bersungguh-sungguh untuk mengikat (mencatat) faedah-
faedah pelajaran, tidak banyak bertanya saat pelajaran
disampaikan, tidak membaca satu kitab kepada banyak
guru pada waktu yang sama, mengulang pelajaran setelah
kajian selesai dan bersungguh-sungguh mengamalkan ilmu
yang telah dipelajari.
Menghafalkan ilmu syar’i yang
disampaikan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Semoga Allah memberikan cahaya kepada wajah
orang yang mendengar perkataanku, kemudian ia
memahaminya, menghafalkannya, dan
menyampaikannya.…” (HR. At-Tirmidzi).
Mengikat ilmu atau pelajaran dengan
tulisan
Ketika belajar, seorang penuntut ilmu harus mencatat
pelajaran, poin-poin penting, fawaa-id(faedah dan
manfaat) dari ayat, hadits dan perkataan para sahabat
serta ulama, atau berbagai dalil bagi suatu permasalahan
yang dibawa kan oleh gurunya. Agar ilmu yang
disampaikannya tidak hilang dan terus tertancap dalam
ingatannya setiap kali ia mengulangi pelajarannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ikatlah ilmu dengan tulisan”(HR. Ibnu ‘Abdil Barr)
1. Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat
dengan bertaqwa kepada Allah Ta’ala

2. Mengamalkan ilmu syar’i yang


telah dipelajari

3. Berusaha mendakwahkan ilmu


Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Perumpamaan seorang alim
yang mengajarkan kebaikan
kepada manusia, kemudian ia
melupakan dirinya (tidak
mengamalkan ilmunya) adalah
seperti lampu (lilin) yang
menerangi manusia, namun
membakar dirinya sendiri.” 
(HR Ath-Thabrani)

Anda mungkin juga menyukai