Anda di halaman 1dari 17

MATERIAL TEKNIK

Uji Kekerasan

Bambang Nofri 1407114230


Dwiki Wisnu 1507110142
Jayadi 1307112850
Madi Harto Silalahi 1307114969
Nofri Eka Candra 1307113432
PEMBAHASAN

Uji Kekerasan

1. PENGERTIAN
2. METODE GORESAN
3. METODE LEKUKAN
4. METODE PANTULAN
5. NILAI KONVERSI KEKERASAN
1. PENGERTIAN

Hardness (kekerasan) adalah salah satu sifat mekanik (mechanical properties) dari suatu
material diamana sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi
(penekanan).

Mengapa penting Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya


mengetahui nilai untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami
kekerasan suatu pergesekan (frictional force).
material ? Di dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan
pengujian dengan dua pertimbangan yaitu untuk
mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat
mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi
kualitas tertentu.
Lanjutan…!!!
Jika nilai kekerasan
penting untuk diketahui,
bagaimana cara untuk
menentukan nilai
kekerasan tersebut ?

Nilai kekasaran suatu material dapat Yang umum digunakan untuk


ditentukan dengan menggunakan 3 metode, menentukan nilai kekerasan material adalah:
yaitu: 1. Brinnel (HB/BHN)
1. Metode goresan 2. Rockwell (HR/RHN)
2. Metode lekukan 3. Vickers (HV/VHN)
3. Metode pantulan 4. Micro hardness (knoop hardness)
2. METODE GORESAN

Metode goresan terbagi lagi menjadi 2,


yaitu:
1. Metode Skala Mohr
Skala ini terdiri atas 10 standar mineral
disusun berdasarkan kemampuannya untuk
digores, seperti tampak pada tabel. Skala
Mohs tidak cocok untuk logam,
karena interval skala pada nilai kekerasan
tinggi tidak benar.
2. Metode Jarum Penggores dari Intan
Metode ini dilakukan dengan cara
mengukur kedalaman atau lebar goresan
pada permukaan benda uji yang dibuat oleh
jarum penggores yang terbuat dari intan.
3. METODE LEKUKAN

Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan, metode ini terdiri dari :

a. Metode Brinell

Pengujian kekerasan dengan metode Kelebihan metode ini:


Brinnel bertujuan untuk menentukan  Sangat dianjurkan untuk material-material
kekerasan suatu material dalam bentuk daya atau bahan-bahan uji yang bersifat
tahan material terhadap bola baja (identor) heterogen
yang ditekankan pada permukaan material uji Kekurangan metode ini:
tersebut (spesimen). Idealnya, pengujian  Butuh ketelitian saat mengukur diameter
Brinnel diperuntukan untuk material yang lekukan hasil indentasi
memiliki permukaan yang kasar dengan uji  Hasil tidak langsung dapat dibaca.
kekuatan berkisar 500-3000 kgf. Identor (Bola  Lama, sekali pengujian bisa menyita
baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating waktu hingga 5 menit, belum termasuk
ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten. persiapan dan perhitungannya.
Lanjutan…!!!

Dimana :
D = Diameter bola (mm)
d = impression diameter (mm)
F = Load (beban) (kgf)
HB = Brinell result (HB)

Rumus untuk mencari beban yang Dimana :


sesuai: P = Beban yang diberikan
C = Konstanta bahan yang akan di
uji ( jika bahannya base ferro
maka konstantanya 30)
D = Diameter indentor
Lanjutan…!!!

b. Metode Rockwell

Pengujian kekerasan dengan metode


Rockwell bertujuan menentukan
kekerasan suatu material dalam bentuk
daya tahan material terhadap indentor
berupa bola baja ataupun kerucut intan
yang ditekankan pada permukaan material HR = E - e
uji tersebut.
Pada langkah 1 benda uji ditekan oleh Dimana :
indentor dengan beban minor (Minor F0 = Beban Minor(Minor Load) (kgf)
Load F0) setelah itu ditekan dengan beban F1 = Beban Mayor(Major Load) (kgf)
mayor (major Load F1) pada langkah 2, F = Total beban (kgf)
dan pada langkah 3 beban mayor diambil e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3
sehingga yang tersisa adalah minor load E = Jarak antara indentor saat diberi minor
dimana pada kondisi 3 ini indentor load dan zero reference line
ditahan seperti kondisi pada saat total load HR = Besarnya nilai kekerasan dengan metode
F yang terlihat pada gambar hardness
Lanjutan…!!!
Tabel dibawah ini merupakan skala yang dipakai dalam pengujian Rockwell
skala dan range uji dalam skala Rockwell.
Lanjutan…!!!

c. Metode Vickers

Pengujian kekerasan dengan metode Kelebihan dari metode ini:


Vickers bertujuan menentukan kekerasan  Dianjurkan untuk pengujian material yang
suatu material dalam yaitu daya tahan sudah di proses case hardening, dan proses
material terhadap indentor intan yang pelapisan dengan logam lain yang lebih keras
cukup kecil dan mempunyai bentuk  Tidak merusak karena hasil indentasi sangat
geometri berbentuk piramid. Beban yang kecil, dan biasanya bahan uji bisa dipakai
dikenakan juga jauh lebih kecil dibanding kembali
dengan pengujian rockwell dan brinel Kekurangan dari metode ini:
yaitu antara 1 sampai 1000 gram.  Butuh ketelitian saat mengukur diameter
Uji kekerasan vickers menggunakan lekukan hasil indentasi
indentor piramida intan, besar sudut antar  Pengujian yang lama sehingga menyita waktu.
permukaan piramida intan yang saling
berhadapan adalah 136 derajat .
Lanjutan…!!!

Dimana :
HV = Angka kekerasan Vickers
F = Beban (kgf)
d = diagonal (mm)
Lanjutan…!!!

d. Metode Kekerasan Mikro (Microhardness Tester)

Metode ini menggunakan prinsip


indentasi yang digunakan untuk mengukur
kekerasan benda-benda mikro.
Penetratornya adalah intan dengan
perbandingan diagonal panjang dan
pendek sekitar 7:1. Intan tersebut berupa Dimana,
intan kasar yang dibentuk sedemikian P = besar beban (kg)
menjadi bentuk piramida.. Angka Ap = luas daerah proyeksi dari
kekerasan knoop (KHN) adalah beban indentansi (mm2)
dibagi luas proyeksi lekukan yang tidak L = panjang diagonal yg lebih
akan kembali ke bentuk semula. panjang (mm)
C = konstanta indentor
Lanjutan…!!!

Kelebihan dari metode ini:


 penempatan indentasi dengan posisi
lebih dekat daripada indentasi bujur
sangkar Vickers.
 kedalaman dan luas daerah indentasi
Knoop hanya sekitar 15% dari luas
daerah indentasi Vickers untuk
panjang diagonal yang sama. Hal ini
membuat Knoop lebih baik karena
dapat mengukur spesimen yang tipis,
atau ketika menguji material getas,
yang memiliki kecenderungan untuk
patah
Lanjutan…!!!

e. Metode Meyer

Meyer menyarankan bahwa tekanan rata-rata


pada permukaan seluruh indentasi (yang tidak Untuk material yang diproses secara
terdapat pada uji Brinell) harus diperhitungkan cold working, nilai kekerasan Meyer
dalam nilai kekerasan. Nilai rata-rata tersebut bersifat konstan dan independen
diperoleh dengan rumus: terhadap besar beban, sedangkan
kekerasan Brinell berkurang dengan
semakin besarnya beban. Kekerasan
Meyer merupakan pengukuran yang
lebih fundamental terhadap kekerasan
indentasi tetapi jarang digunakan
untuk pengukuran kekerasan.
Dimana : P = Beban yang diberikan
d = diameter penekanan
Lanjutan…!!!

e. Metode Kercut (HRC)


Lanjutan…!!!

f. Metode Knoop Diamond Microhardness Test


Lanjutan…!!!

f. Metode Peluru

Anda mungkin juga menyukai