Terdapat pergeseran fungsi bangunan hunian semenjak masa kemerdekaan. Jika pada masa kolonial koridor
Darmo didominasi hunian karena fungsinya sebagai planned settlement, mulai masa kemerdekaan hingga masa
sekarang area Darmo dan sekitarnya banyak yang beralih menjadi bangunan komersial, baik untuk berdagang,
maupun aktivitas pelayanan jasa. Bangunan hunian yang ada juga sebagian telah merubah bentuk awal yang
memiliki langgam kolonial tropis menjadi tropis post-modern. Sementara itu, tram listrik telah digantikan
median jalan dengan deretan pohon- pohon peneduh, jalan aspal diperlebar menjadi 3 lajur pada 2 jalur yang
berlawanan dimana sisi terluar digunakan sebagai lajur sepeda.
Jalan Raya Darmo Surabaya
Landmark Bangunan Konservas
atau Cagar Budaya pada Segme
Bangunan pada Segmen
1 Lt 1 Lt 1 Lt 1 Lt 2 Lt
1 2 3 4 5
Analisa Bangunan Bank Jatim
Bangunan Bank Jatim bermula dari peninggalan bangunan hunian kolonial di
persimpangan Coenstraat dan Darmoboulevard. Tipologi yang sejenis dapat
dilihat pada bangunan lain yang sederet. Sebagai perlakuan khusus terhadap
lahan pojok, terdapat struktur tambahan yang menjadi salah satu focal point di
node ini. Penambahan struktur kanopi bagi teras yang dilengkapi podium,
lengkung dengan dekorasi kolom silinder dan batu kunci serta tempat signage
hadir dengan harmonis terhadap desain jendela dan sekaligus menjadi penanda
posisi akses utama bangunan. Struktur kanopi yang ada di pojokan ini telah
berusaha mengikat komponen atap yang terdiri dari 3 bentukan perisai dengan
skala dan sumbu simetri yang tidak rata. Dengan demikian bangunan ini
memiliki nilai signifikansi estetika yang menarik untuk diterapkan pada koridor
Darmo.
Bangunan yang awalnya dijadikan toko 3 store dan sekarang menjadi kosong yang dikontrakkan. Bangunan
1 lantai dengan perbandingan atap dan dinding bangunan 60:40. perpaduan kemiringan atap yang
mendominasi proporsi keseluruhan dan disandingkan dengan badan bangunan yang berorientasi horisontal
sehingga mampu membantu menggiring skala bangunan dan ruang kota ke dalam skala manusia.
Penggunaan desain komponen pintu dan jendela bangunan di lantai dasar juga membantu hubungan skala
manusia. memiliki simetri yang seimbang mengikuti sumbu vertikal untuk bangunan utamanya.
Analisa Bangunan Hunian 2
Bangunan yang difungsikan sebagai Bank mandiri ini Penghubung antara “kepala”
bangunan dan “badan” bangunan ini diwujudkan dalam bentuk pembatas horisontal yaitu
listplank, dan elemen sosoran teras. Ini cenderung tidak memiliki keseimbangan terhadap
sumbu bangunan, hal ini disebabkan oleh massa bangunan lebih dari satu, adanya bentukan
atap yang berbeda, maupun adanya tambahan elemen signage bangunan yang justru
merusak simetri keseluruhan.
Analisa Bangunan MCD (Mc. Donald)
Bangunan yang difungsikan sebagai restoran cepat saji. Infill bangunan ini memiliki estetika, dari
2 bangunan kecil menjadi 1 bangunan. Bangunan berlantai 2 memiliki perbandinga antara kepala
dan dadan 30:70. Komponen atap dan listplank bangunan yang dapat membantu mengikat
keseluruhan komponen pada zona.
Tampilan harmoni oleh bangunan baru yang berusaha menyesuaikan diri dengan karakter
lingkungan yang telah hadir lebih dulu yang terlihat dari fasadnya.
Penambahan komponen parapet melengkung yang menjadi listplank justru mengurangi
harmoninya.
JL. Raya Darmo
Bangunan Komersial
Bangunan Bentuk Kolom, Pintu, Tekstur/Warna Usia Bangunan
Jendela
Bangunan Bank Jatim memiliki Kolom pada bangunan Warna bangunan menunjukkan Infill building dengan
bentuk atap limas dengan penutup mempunyai karakter yang warna putih yang memang penambahan elemen arcade
atapnya yaitu genteng tanah liat, dan mencerminkan gaya arsitektur warna primer pada bangunan pojok dengan bentuk
atap datar. Bentuk bangunan baru Neo-Klasik namun terhias oleh kolonial. Ditambahkan warna lengkungan yang sesuai dengan
1 direvitalisai dengan mengikuti gaya modern. merah sebagai warna Bank langgam kolonial
bentuk bangunan lama. Jendela terlihat berupa arch Jatim.
Pada bagian fasad terdapat bentuk atau bentuk setengah lingkaran
lengkungan yang menonjol seperti dengan ukuran besar yang
kolom yang menjadikan bangunan memberikan kesan
terlihat lebih dinamis. monumental dengan detail
polos
Bangunan Bank Mandiri memiliki Bentuk jendela dan pintu polos Warna bangunan menunjukkan 50-an Tahun
bentuk atap limas dengan penutup karena sekarang difungsikan warna putih yang memang
atapnya yaitu genteng tanah liat, dan sebagai bank. Untuk fasadnya warna primer pada bangunan
atap datar. Bentuk tersebut ditambahkan papan nama kolonial. Ditambahkan warna
disesuaikan dengan bentuk bank. Terlihat lebih tertutup Biru sebagai warna Bank
3 lingkungan lokal dan iklim. karena menjaga privasi dan Mandiri.
keamanan dari bank itu
sendiri.
Bangunan yang difungsikan sebagai Langgam bergaya campuran Warna bangunan menunjukkan Infiil building
restoran cepat saji memiliki neo-klasi dan medern. Terlihat warna putih yang memang
bangunan dengan Limas, Pelana dan dari pilar yang berjajar dengan warna primer pada bangunan
Datar. Mengikuti gaya arsitektur gaya adab pertengahan dan kolonial. Dan ornamen yang
lingkungan. gaya moderns jendela kaca menghiasi berwarna hitam.
polos yang mempunyai skala
besar dengan kesan
5 monumental.
JL. Raya Darmo
Bangunan Hunian
Bangunan Bentuk Kolom, Pintu, Tekstur/Warna Usia Bangunan
Jendela
Bentuk bangunan neo-klasik dan Kolom, Jendela dan Pintu Warna bangunan menunjukkan 50-an
modern memiliki bentuk atap limas bergaya modern karena warna putih yang menandakan
yang sesuai dengan bangunan berbentuk polos. warna formal pada bangunan.
sekitar.
2
Bentuk bangunan neo-klasik dan Bentuk jendela dan pintu Warna bangunan menunjukkan 50-an
modern memiliki bentuk atap limas mencirikan gaya artdeco warna putih yang menandakan
yang sesuai dengan bangunan warna formal pada bangunan.
sekitar.
3
Kesimpulan Analisa Bangunan
1. Dari Analisis bentuk atap menggunakan atap limasan pelana yang sesuai dengan bentuk lingkungan lokal dan
iklim.
2. Warna putih mendominasi karena warna yang formal pada bangunan
3. Jendela dan bentuk memiliki gaya arsitektur art-deko dan modern
4. Aktivitas pada bangunan ini awalnya digunakan sebai huninan orang Belanda dan sekarang sebagai kawasan
perdagangan atau komersial
5. Lahan parkir yang memadai karena bangunan memiliki Sempadan yang sesuai
6. Kolom-kolomnya mengambil abad pertengahan yang polos dengan dihiasi gaya modern
7. Ketinggian bangunan sekitar lingkungan sesuai dan sakala bangunan lantai 2 menyesesuaikan bangunan sekitar
Pengertian Konservasi
Konservasi adalah tindakan atau upaya untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang usia
suatu bangunan tua atau kawasan bersejarah. Tujuan konservasi menurut Burra Charter
(ICOMOS) adalah konservasi harus mempertahankan, memperbaiki atau memperlihatkan
. sebanyak mungkin jejak sejarah pada suatu obyek bersejarah apakah itu bangunan ataupun
artefak. Yang juga termasuk dalam tujuan konservasi adalah keamanan, pemeliharaan dan masa
depan bagi benda dan kawasan bersejarah tersebut.
Menurut Shirvani (1984) dalam Silomba (2013) konservasi dari aspek proses desain perkotaan,
konservasi harus memproteksi keberadaan lingkungan dan ruang kota yang merupakan tempat
bangunan atau kawasan bersejarah dan juga aktivitasnya.
Total Rata-rata A 2,5 0≤ x <1,5 kurang baik Keistimewaan Tidak dilindungi bangunan-bangunan ruang yang tidak dilindungi karena tidak memiliki
keistimewaan
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena Cukup dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi tetapi tidak memiliki
memiliki keistimewaan, keistimewaan khusu, seperti terbesar, tertua, pertama dan tertinggi
2
misalnya yang tertinggi, tertua, terbesar, pertama dan Dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena memiliki keistimewaan
sebaginya.
Memperkuat Citra Kawasan Tidak mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang tidak mempengaruhi kawasan
maupun lingkungan di sekitarnya
Bangunan-bangunan dan di bagian kota yang karena Cukup mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang karena potensi dan
investasi di dalamnya, akan mempengaruhi kawasan- keberadaannya, tetapi tidak mempengaruhi serta sangat bermakna untuk
kawasan didekatnya, meningkatkan kualitas lingkungan dan citranya
3
atau kehadiran yang memiliki makna untuk Mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian yang karena potensi dan keberadaannya
meningkatkan kualitas dan citra lingkungan sekitarnya mempengaruhi serta sangat bermakna untuk meningkatkan kualitas kawasan
dan citra lingkungan
Kelangkaan Tidak langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih ada dalam jumlah cukup
banyak
Bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau Cukup langka menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih dalam jumlah banyak,
merupakan contoh terakhir yang masih ada. meskipun arsitekturnya tidak sama percis.
4
Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak Langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur dan tidak ditemukan atau digunakan
Kriteria Umum Bobot Nilai Kriteria dimiliki oleh daerah lain terhadap bangunan lainnya di Surabaya
Konservasi (K) Peranan Sejarah Tidak berperan Tidak berperan terhadap nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan maupun peristiwa
Bobot nilai KxA kejuangan bangsa Indonesia, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi
simbol nilai kesejarahan pada tingkat nasional dan daerah untuk memperkuat
Konservasi (A) jati diri bangsa
Kejamakan 1 1 1
Bangunan-bangunan dari lingkungan perkotaan yang Cukup berperan Berperan diantara nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
Keistimewaan 1 2 4 5
merupakan lokasi-lokasibagi peristiwa sejarah perkembangan Surabaya dan memiliki nilai-nilai lokal atau kedaerahan,
Khususnya Surabaya
Memperkuat Citra 3 2 6 yang penting untuk dilestarikan sebagi ikatan simbolis Berperan Berperan terhadap nilai sejarahdengan peristiwa perubahan atau
Kawasan antara peristiwa terdahulu dan sekarang perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan, peristiwa perjuangan
bangsa, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi simbol nilai sejarah
pada tingkat daerah maupun nasional untuk memperkuat jati diri bangsa
Kelangkaan 1 2 4
Peran Sejarah 2 2 4
Estetika Tidak terwakili Bangunan yang tidak mewakili gaya sejarah tertentu yang dilihat dari nilai
Estetika 2 2,5 5 estetis yaitu bentuk, tata ruang dan ornamennya
Bangunan-bangunan dari bagian kota yang dilestarikan Cukup terwakili Bangunan yang mewakili masa gaya sejarah tertentu dari bentuk, tataruang,
10 24 karena mewakili prestasi khusus dalam suatu gaya dan ornamennya (Bangunan kurang dari 50 tahun)
sejarah tertentu.
6
Nilai Total 2,4
Tolak ukur estetika dikaitkan dengan nilai estetis dari Terwakili Bangunan yang mewakili gaya sejaraj tertentu dari bentuk, tata ruang dan
Kesimpulan Layak arsitektur, bentuk, tata ruang dan ornamennya. ornamennya (bangunan 50 tahun atau lebih)
Parameter/Kriteria
No
RUMAH HUNIAN 1 Kualitas Estetika Masjid Ampel Bobot penilaian Kejamakan
Kriteria Variable
Tidak dilestarikan
Indikator
Bangunan atau bagian dari kota yang tidak dilestarikan karena mewakili
kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan.
Kesatuan 2 0 = Sangat tidak Baik
Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang Cukup dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian kota yang dilestarikan tetapi tidak mewakili
1 = Tidak Baik dilestarikan karena mewakili satu kelas atau jenis khusus kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan
Keseimbangan 2 2 = Baik bangunan yang cukup berperan.
3 = Sangat Baik 1
Proporsi 2
Penekanan pada karya arsitektur yang mewakili ragam Dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang dilestarikan karena mewakili
Skala 2 atau jenis yang spesifik kelas atau jenis khusus bangunan yang berperan
Total Rata-rata A 2 0≤ x <1,5 kurang baik Keistimewaan Tidak dilindungi bangunan-bangunan ruang yang tidak dilindungi karena tidak memiliki
keistimewaan
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena Cukup dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi tetapi tidak memiliki
memiliki keistimewaan, keistimewaan khusu, seperti terbesar, tertua, pertama dan tertinggi
2
misalnya yang tertinggi, tertua, terbesar, pertama dan Dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena memiliki keistimewaan
sebaginya.
Memperkuat Citra Kawasan Tidak mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang tidak mempengaruhi kawasan
maupun lingkungan di sekitarnya
Bangunan-bangunan dan di bagian kota yang karena Cukup mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang karena potensi dan
investasi di dalamnya, akan mempengaruhi kawasan- keberadaannya, tetapi tidak mempengaruhi serta sangat bermakna untuk
kawasan didekatnya, meningkatkan kualitas lingkungan dan citranya
3
atau kehadiran yang memiliki makna untuk Mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian yang karena potensi dan keberadaannya
meningkatkan kualitas dan citra lingkungan sekitarnya mempengaruhi serta sangat bermakna untuk meningkatkan kualitas kawasan
dan citra lingkungan
Kelangkaan Tidak langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih ada dalam jumlah cukup
banyak
Bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau Cukup langka menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih dalam jumlah banyak,
merupakan contoh terakhir yang masih ada. meskipun arsitekturnya tidak sama percis.
4
Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak Langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur dan tidak ditemukan atau digunakan
Kriteria Umum Bobot Nilai Kriteria dimiliki oleh daerah lain terhadap bangunan lainnya di Surabaya
Konservasi (K) Peranan Sejarah Tidak berperan Tidak berperan terhadap nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan maupun peristiwa
Bobot nilai KxA kejuangan bangsa Indonesia, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi
simbol nilai kesejarahan pada tingkat nasional dan daerah untuk memperkuat
Konservasi (A) jati diri bangsa
Kejamakan 1 2 2
Bangunan-bangunan dari lingkungan perkotaan yang Cukup berperan Berperan diantara nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
Keistimewaan 0 1 0 5
merupakan lokasi-lokasibagi peristiwa sejarah perkembangan Surabaya dan memiliki nilai-nilai lokal atau kedaerahan,
Khususnya Surabaya
Memperkuat Citra 2 2 4 yang penting untuk dilestarikan sebagi ikatan simbolis Berperan Berperan terhadap nilai sejarahdengan peristiwa perubahan atau
Kawasan antara peristiwa terdahulu dan sekarang perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan, peristiwa perjuangan
bangsa, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi simbol nilai sejarah
pada tingkat daerah maupun nasional untuk memperkuat jati diri bangsa
Kelangkaan 1 1 1
Peran Sejarah 2 1 2
Estetika Tidak terwakili Bangunan yang tidak mewakili gaya sejarah tertentu yang dilihat dari nilai
Estetika 2 2 4 estetis yaitu bentuk, tata ruang dan ornamennya
Bangunan-bangunan dari bagian kota yang dilestarikan Cukup terwakili Bangunan yang mewakili masa gaya sejarah tertentu dari bentuk, tataruang,
8 13 karena mewakili prestasi khusus dalam suatu gaya dan ornamennya (Bangunan kurang dari 50 tahun)
sejarah tertentu.
6
Nilai Total 1,6
Tolak ukur estetika dikaitkan dengan nilai estetis dari Terwakili Bangunan yang mewakili gaya sejaraj tertentu dari bentuk, tata ruang dan
Kesimpulan Layak arsitektur, bentuk, tata ruang dan ornamennya. ornamennya (bangunan 50 tahun atau lebih)
Parameter/Kriteria
No
RUMAH HUNIAN 2 Kualitas Estetika Masjid Ampel Bobot penilaian Kejamakan
Kriteria Variable
Tidak dilestarikan
Indikator
Bangunan atau bagian dari kota yang tidak dilestarikan karena mewakili
kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan.
Kesatuan 2 0 = Sangat tidak Baik
Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang Cukup dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian kota yang dilestarikan tetapi tidak mewakili
1 = Tidak Baik dilestarikan karena mewakili satu kelas atau jenis khusus kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan
Keseimbangan 1 2 = Baik bangunan yang cukup berperan.
3 = Sangat Baik 1
Proporsi 2
Penekanan pada karya arsitektur yang mewakili ragam Dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang dilestarikan karena mewakili
Skala 2 atau jenis yang spesifik kelas atau jenis khusus bangunan yang berperan
Total Rata-rata A 1,75 0≤ x <1,5 kurang baik Keistimewaan Tidak dilindungi bangunan-bangunan ruang yang tidak dilindungi karena tidak memiliki
keistimewaan
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena Cukup dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi tetapi tidak memiliki
memiliki keistimewaan, keistimewaan khusu, seperti terbesar, tertua, pertama dan tertinggi
2
misalnya yang tertinggi, tertua, terbesar, pertama dan Dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena memiliki keistimewaan
sebaginya.
Memperkuat Citra Kawasan Tidak mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang tidak mempengaruhi kawasan
maupun lingkungan di sekitarnya
Bangunan-bangunan dan di bagian kota yang karena Cukup mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang karena potensi dan
investasi di dalamnya, akan mempengaruhi kawasan- keberadaannya, tetapi tidak mempengaruhi serta sangat bermakna untuk
kawasan didekatnya, meningkatkan kualitas lingkungan dan citranya
3
atau kehadiran yang memiliki makna untuk Mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian yang karena potensi dan keberadaannya
meningkatkan kualitas dan citra lingkungan sekitarnya mempengaruhi serta sangat bermakna untuk meningkatkan kualitas kawasan
dan citra lingkungan
Kelangkaan Tidak langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih ada dalam jumlah cukup
banyak
Bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau Cukup langka menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih dalam jumlah banyak,
merupakan contoh terakhir yang masih ada. meskipun arsitekturnya tidak sama percis.
4
Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak Langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur dan tidak ditemukan atau digunakan
Kriteria Umum Bobot Nilai Kriteria dimiliki oleh daerah lain terhadap bangunan lainnya di Surabaya
Konservasi (K) Peranan Sejarah Tidak berperan Tidak berperan terhadap nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan maupun peristiwa
Bobot nilai KxA kejuangan bangsa Indonesia, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi
simbol nilai kesejarahan pada tingkat nasional dan daerah untuk memperkuat
Konservasi (A) jati diri bangsa
Kejamakan 2 1 2
Bangunan-bangunan dari lingkungan perkotaan yang Cukup berperan Berperan diantara nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
Keistimewaan 1 2 2 5
merupakan lokasi-lokasibagi peristiwa sejarah perkembangan Surabaya dan memiliki nilai-nilai lokal atau kedaerahan,
Khususnya Surabaya
Memperkuat Citra 1 1 1 yang penting untuk dilestarikan sebagi ikatan simbolis Berperan Berperan terhadap nilai sejarahdengan peristiwa perubahan atau
Kawasan antara peristiwa terdahulu dan sekarang perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan, peristiwa perjuangan
bangsa, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi simbol nilai sejarah
pada tingkat daerah maupun nasional untuk memperkuat jati diri bangsa
Kelangkaan 1 2 2
Peran Sejarah 2 2 4
Estetika Tidak terwakili Bangunan yang tidak mewakili gaya sejarah tertentu yang dilihat dari nilai
Estetika 3 1,75 5,25 estetis yaitu bentuk, tata ruang dan ornamennya
Bangunan-bangunan dari bagian kota yang dilestarikan Cukup terwakili Bangunan yang mewakili masa gaya sejarah tertentu dari bentuk, tataruang,
10 16,25 karena mewakili prestasi khusus dalam suatu gaya dan ornamennya (Bangunan kurang dari 50 tahun)
sejarah tertentu.
6
Nilai Total 1,6
Tolak ukur estetika dikaitkan dengan nilai estetis dari Terwakili Bangunan yang mewakili gaya sejaraj tertentu dari bentuk, tata ruang dan
Kesimpulan Layak arsitektur, bentuk, tata ruang dan ornamennya. ornamennya (bangunan 50 tahun atau lebih)
Parameter/Kriteria
No
Kriteria Variable Indikator
BANK MANDIRI Kualitas Estetika Masjid Ampel Bobot penilaian Kejamakan Tidak dilestarikan Bangunan atau bagian dari kota yang tidak dilestarikan karena mewakili
kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan.
Kesatuan 2 0 = Sangat tidak Baik
Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang Cukup dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian kota yang dilestarikan tetapi tidak mewakili
1 = Tidak Baik dilestarikan karena mewakili satu kelas atau jenis khusus kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan
Keseimbangan 2 2 = Baik bangunan yang cukup berperan.
3 = Sangat Baik 1
Proporsi 2
Penekanan pada karya arsitektur yang mewakili ragam Dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang dilestarikan karena mewakili
Skala 2 atau jenis yang spesifik kelas atau jenis khusus bangunan yang berperan
Total Rata-rata A 2 0≤ x <1,5 kurang baik Keistimewaan Tidak dilindungi bangunan-bangunan ruang yang tidak dilindungi karena tidak memiliki
keistimewaan
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena Cukup dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi tetapi tidak memiliki
memiliki keistimewaan, keistimewaan khusu, seperti terbesar, tertua, pertama dan tertinggi
2
misalnya yang tertinggi, tertua, terbesar, pertama dan Dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena memiliki keistimewaan
sebaginya.
Memperkuat Citra Kawasan Tidak mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang tidak mempengaruhi kawasan
maupun lingkungan di sekitarnya
Bangunan-bangunan dan di bagian kota yang karena Cukup mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang karena potensi dan
investasi di dalamnya, akan mempengaruhi kawasan- keberadaannya, tetapi tidak mempengaruhi serta sangat bermakna untuk
kawasan didekatnya, meningkatkan kualitas lingkungan dan citranya
3
atau kehadiran yang memiliki makna untuk Mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian yang karena potensi dan keberadaannya
meningkatkan kualitas dan citra lingkungan sekitarnya mempengaruhi serta sangat bermakna untuk meningkatkan kualitas kawasan
dan citra lingkungan
Kelangkaan Tidak langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih ada dalam jumlah cukup
banyak
Bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau Cukup langka menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih dalam jumlah banyak,
merupakan contoh terakhir yang masih ada. meskipun arsitekturnya tidak sama percis.
4
Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak Langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur dan tidak ditemukan atau digunakan
Kriteria Umum Bobot Nilai Kriteria dimiliki oleh daerah lain terhadap bangunan lainnya di Surabaya
Konservasi (K) Peranan Sejarah Tidak berperan Tidak berperan terhadap nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan maupun peristiwa
Bobot nilai KxA kejuangan bangsa Indonesia, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi
simbol nilai kesejarahan pada tingkat nasional dan daerah untuk memperkuat
Konservasi (A) jati diri bangsa
Kejamakan 1 1 1
Bangunan-bangunan dari lingkungan perkotaan yang Cukup berperan Berperan diantara nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
Keistimewaan 2 1 2 5
merupakan lokasi-lokasibagi peristiwa sejarah perkembangan Surabaya dan memiliki nilai-nilai lokal atau kedaerahan,
Khususnya Surabaya
Memperkuat Citra 2 2 4 yang penting untuk dilestarikan sebagi ikatan simbolis Berperan Berperan terhadap nilai sejarahdengan peristiwa perubahan atau
Kawasan antara peristiwa terdahulu dan sekarang perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan, peristiwa perjuangan
bangsa, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi simbol nilai sejarah
pada tingkat daerah maupun nasional untuk memperkuat jati diri bangsa
Kelangkaan 1 2 2
Peran Sejarah 2 2 4
Estetika Tidak terwakili Bangunan yang tidak mewakili gaya sejarah tertentu yang dilihat dari nilai
Estetika 2 2 4 estetis yaitu bentuk, tata ruang dan ornamennya
Bangunan-bangunan dari bagian kota yang dilestarikan Cukup terwakili Bangunan yang mewakili masa gaya sejarah tertentu dari bentuk, tataruang,
10 17 karena mewakili prestasi khusus dalam suatu gaya dan ornamennya (Bangunan kurang dari 50 tahun)
sejarah tertentu.
6
Nilai Total 1,7
Tolak ukur estetika dikaitkan dengan nilai estetis dari Terwakili Bangunan yang mewakili gaya sejaraj tertentu dari bentuk, tata ruang dan
Kesimpulan Layak arsitektur, bentuk, tata ruang dan ornamennya. ornamennya (bangunan 50 tahun atau lebih)
Parameter/Kriteria
No
Mc. DONALD (MCD) Kualitas Estetika Masjid Ampel Bobot penilaian Kejamakan
Kriteria Variable
Tidak dilestarikan
Indikator
Bangunan atau bagian dari kota yang tidak dilestarikan karena mewakili
kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan.
TEMPAT MAKAN Kesatuan 3 0 = Sangat tidak Baik
1 = Tidak Baik Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang Cukup dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian kota yang dilestarikan tetapi tidak mewakili
dilestarikan karena mewakili satu kelas atau jenis khusus kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan
Keseimbangan 3 2 = Baik bangunan yang cukup berperan.
3 = Sangat Baik 1
Proporsi 3
Penekanan pada karya arsitektur yang mewakili ragam Dilestarikan Bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang dilestarikan karena mewakili
Skala 3 atau jenis yang spesifik kelas atau jenis khusus bangunan yang berperan
Total Rata-rata A 3 0≤ x <1,5 kurang baik Keistimewaan Tidak dilindungi bangunan-bangunan ruang yang tidak dilindungi karena tidak memiliki
keistimewaan
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena Cukup dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi tetapi tidak memiliki
memiliki keistimewaan, keistimewaan khusu, seperti terbesar, tertua, pertama dan tertinggi
2
misalnya yang tertinggi, tertua, terbesar, pertama dan Dilindungi Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena memiliki keistimewaan
sebaginya.
Memperkuat Citra Kawasan Tidak mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang tidak mempengaruhi kawasan
maupun lingkungan di sekitarnya
Bangunan-bangunan dan di bagian kota yang karena Cukup mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian kota yang karena potensi dan
investasi di dalamnya, akan mempengaruhi kawasan- keberadaannya, tetapi tidak mempengaruhi serta sangat bermakna untuk
kawasan didekatnya, meningkatkan kualitas lingkungan dan citranya
3
atau kehadiran yang memiliki makna untuk Mempengaruhi Bangunan-bangunan dan bagian yang karena potensi dan keberadaannya
meningkatkan kualitas dan citra lingkungan sekitarnya mempengaruhi serta sangat bermakna untuk meningkatkan kualitas kawasan
dan citra lingkungan
Kelangkaan Tidak langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih ada dalam jumlah cukup
banyak
Bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau Cukup langka menggunakan salah satu gaya arsitektur yang masih dalam jumlah banyak,
merupakan contoh terakhir yang masih ada. meskipun arsitekturnya tidak sama percis.
4
Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak Langka Menggunakan salah satu gaya arsitektur dan tidak ditemukan atau digunakan
Kriteria Umum Bobot Nilai Kriteria dimiliki oleh daerah lain terhadap bangunan lainnya di Surabaya
Konservasi (K) Peranan Sejarah Tidak berperan Tidak berperan terhadap nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan maupun peristiwa
Bobot nilai KxA kejuangan bangsa Indonesia, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi
simbol nilai kesejarahan pada tingkat nasional dan daerah untuk memperkuat
Konservasi (A) jati diri bangsa
Kejamakan 2 1 2
Bangunan-bangunan dari lingkungan perkotaan yang Cukup berperan Berperan diantara nilai sejarah dengan peristiwa perubahan atau
Keistimewaan 2 2 4 5
merupakan lokasi-lokasibagi peristiwa sejarah perkembangan Surabaya dan memiliki nilai-nilai lokal atau kedaerahan,
Khususnya Surabaya
Memperkuat Citra 3 2 6 yang penting untuk dilestarikan sebagi ikatan simbolis Berperan Berperan terhadap nilai sejarahdengan peristiwa perubahan atau
Kawasan antara peristiwa terdahulu dan sekarang perkembangan Surabaya, nilai-nilai kepahlawanan, peristiwa perjuangan
bangsa, ketokohan politik, sosial, budaya yang menjadi simbol nilai sejarah
pada tingkat daerah maupun nasional untuk memperkuat jati diri bangsa
Kelangkaan 2 3 6
Peran Sejarah 3 3 9
Estetika Tidak terwakili Bangunan yang tidak mewakili gaya sejarah tertentu yang dilihat dari nilai
Estetika 3 3 9 estetis yaitu bentuk, tata ruang dan ornamennya
Bangunan-bangunan dari bagian kota yang dilestarikan Cukup terwakili Bangunan yang mewakili masa gaya sejarah tertentu dari bentuk, tataruang,
15 36 karena mewakili prestasi khusus dalam suatu gaya dan ornamennya (Bangunan kurang dari 50 tahun)
sejarah tertentu.
6
Nilai Total 2,4
Tolak ukur estetika dikaitkan dengan nilai estetis dari Terwakili Bangunan yang mewakili gaya sejaraj tertentu dari bentuk, tata ruang dan
Kesimpulan Layak arsitektur, bentuk, tata ruang dan ornamennya. ornamennya (bangunan 50 tahun atau lebih)
Hasil Penilaian Bangunan Konservasi
1 1 2
Arahan Konsep Bangunan Konservasi
1 1 Kawasan Darmo, Surabaya
Bangunan Hunian 1 dan Hunian 2
Before After
Ornamen yang
mengadopsi bangunan Kaca besar
yang lama karena terlihat menunjukkan
menarik dan dipertahankan bangunan yang
modern
After
Before
After
Daftar Pustaka
Handinoto, 1996, Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya 1870-1940, Yogyakarta:
Penerbit ANDI
Khusyairi, Johny Alfian, 2008, Transforming Modernity: The Road Traffic of Surabaya 1920-2930, BA
Thesis: Universiteit Leiden
Tungka, Aristotulus. 2015. Materi Perkuliahan Teknik Konservasi dan Preservasi, Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota Universitas Sam Ratulangi Mando
Silomba, Denny., 2013. Perubahan Fungsi Kawasan Kota Lama Manado . Tesis, Program Pascasarjana
Universitas Sam Ratulangi, Manado.