S DENGAN
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN”
DI RUANGAN MURAI A RSKJ SOEPRAPTO
BENGKULU
Oleh
Anggun Kurnia Wahyuni
A. Pengkajian Keperawatan
Secara garis besar pada Tn. S ditemukan data subyektif dan data
obyektif yang menunjukan karakteristik Tn. S dengan diagnosa
gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran yang ditandai
dengan data subyektif Tn. S mendengar suara atau bisikan orang
yang mengumpatnya dengan frekuensi hanya sekali-kali saja pada
malam hari, respon klien tidak tidur dan sering berbicara sendiri. Tn. S
mengatakan isi dari halusinasinya berubah-ubah. Sedangkan data
objektif didpatkan Tn. S suka melamun, tersenyum dan tertawa sendiri,
berbicara sendiri dan kadang tidak tidur di malam hari
1. Haloperidole 1x5 mg
2. Trihexipenidyle 2x2 mg
3. Chlorpromazine 2x100 mg
Implementasi dan Evaluasi
Pada kasus Tn. S evaluasi yang dapatkan yaitu pada pelaksanaan diagnose
gangguan persepsi sendori: halusinasi pendengaran, strategi pelaksanaan 1-4
tanggal 06 – 13 Agustus 2019, Tn. S berhasil melakukan dengan baik dalam
mengenal halusinasi dan klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik, patuh obat, bercakap cakap dan aktivitas terjadwal namun
masih dalam bimbingan sebagian sehingga dapat dianalisis bahwa masalah
teratasi.