• 6.Lobus parietalis
• Hilang fungsi sensorik, kortikalis,
gangguan lokalisasi sensorik, gangguan
penglihatan.
• 7.Cerebulum
• Papil oedema, nyeri kepala, gangguan
motorik, hipotonia, hiperekstremitas
sendi.
Tanda dan gejala umum
• 1. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin tambah
bila batuk, dan membungkuk.
• 2. Kejang
• 3. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial :
pandangan kabur, mual, muntah, penurunan fungsi
pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia.
• 4. Perubahan kepribadian
• 5. Gangguan memori
• 6. Gangguan alam perasa
• Trias klasik :
• 1.Nyeri kepala
• 2.Papil edema
• 3.Muntah
Komplikasi
• B.Radioterapi
Glioma dapat diterapi dengan raditerapi
yang diarahkan pada tumor, sementara
metastasis diterapi dengan radiasi
seluruh otak. Radioterapi juga
digunakan dalam tata laksana beberapa
tumor jinak, misalnya adenoma hipofisis
Lanjutan..
• C.Pendekatan stereotaktik
meliputi penggunaan kerangka 3 dimensi
yang mengikuti lokasi tumor yang sangat
tepat, kerangka stereotaktik dan studi
pencitraan multipel (Sinar X, CT-Scan) yang
lengkap digunakan untuk menentukan lokasi
tumor dan memeriksa posisinya.
Laser atau radiasi dapat dilepaskan dengan
pendekatan stereotaktik. Radioisotop dapat
juga ditempatkan langsung ke dalam tumor
(brankhiterapi) sambil meminimalkan
pengaruh pada jaringan otak di sekitarnya.
Lanjutan…
• Penggunaan pisau gamma dilakukan pada bedah-
bedahradio sampai dalam, untuk tumor yang tidak
dapat dimasukkan obat, tindakan tersebut sering
dilakukan sendiri. Lokasi yang tepat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan stereotaktik dan melalui
laporan pengujian dan posisi pasien yang tepat. Dosis
yang sangat tinggi, radiasi akan dilepaskan pada luas
bagian yang kecil.
• Keuntungan metoda ini adalah tidak membutuhkan
insisi pembedahan, kerugiannya adalah waktu yang
lambat diantara pengobatan dan hasil yang diharapkan.
Lanjutan..
• D.Transplantasi Sumsum Tulang Analog Intravena
Digunakan pada beberapa pasien yang akan
menerima kemoterapi atau terapi radiasi, karena
keadaan ini penting sekali untuk ”menolong”
pasien terhadap adanya keracunan pada sumsum
tulang akibat dosis tinggi kemoterapi atau radiasi.
Sumsum tulang pasien diaspirasi edikit, biasanya
dilakukan pada kepala iliaka dan disimpan.
Pasien yang menerima dosis kemoterapi dan terapi
radiasi yang banyak, akan menghancurkan
sejumlah sel-sel keganasan (malignan).
Sumsum kemudian diinfus kembali setelah
pengobatan lengkap.
Lanjutan..
• E.Terapi Medikamentosa :
• A. Antikonvulsan untuk epilepsi
• B. Kortikosteroid
• C. Kemoterapi
• Obat-obatan yang sering digunakan pada
kemoterapi adalah:
• A. Lomustin (Cee-Nu); D : PO: 130 mg/m2/hari sebagai
dosis tunggal.
• B. Karmustin (Bicnu); D: IV: 75-100 mg/m2/hari, selama
2 hari atau 200 mg/m2/hari.