Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN ALTMAN Z-SCORE

PADA ENAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR OTOMOTIF


YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2008

Disusun Oleh :

Nama : Athina Rezita


NPM : 20206150
Jurusan : Akuntansi
Dosen Pembimbing : Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI
Latar Belakang Masalah

• Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan


antar perusahaan menjadi semakin ketat.
• Ketidakmampuan perusahaan dalam mengantisipasi perkembangan
global akan mengakibatkan pengecilan volume usaha yang pada
akhirnya akan mengakibatkan kebangkrutan perusahaan.
• Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan
untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering kali disebut
dengan likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau
insolvabilitas.
• Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh peringatan awal
kebangkrutan (tanda kebangkrutan). Semakin awal tanda
kebangkrutan tersebut diketahui, semakin baik bagi pihak manajemen
perusahaan untuk dapat melakukan perbaikan, agar kebangkrutan
tidak terjadi dan perusahaan dapat mengantisipasi atau membuat
strategi jika kebangkrutan benar-benar menimpa perusahaan.
• Berbagai analisis dikembangkan untuk memprediksi awal
kebangkrutan perusahaan. Analisis rasio merupakan analisis yang
sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Untuk mengatasi kekurangan dari analisis rasio, maka dapat
digunakan alat analisis yang menghubungkan beberapa rasio
sekaligus untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini
dikenal dengan sebutan Analisis Z-Score. Analisis ini pertama kali
diperkenalkan oleh Edward Altman.
• Prediksi kebangkrutan perusahaan berfungsi untuk memberikan
gambaran serta panduan bagi pihak yang terkait dengan
perusahaan tentang kinerja keuangan perusahaan, apakah akan
mengalami kesulitan keuangan (financial distress) atau tidak di
masa yang akan datang.
Rumusan Masalah

• Bagaimana analisis Altman Z-Score yang terjadi pada enam


perusahaan manufaktur sektor otomotif periode 2006-2008:
a. Net Working Capital to Total Assets Ratio?
b. Retained Earning to Total Assets Ratio?
c. Earning Before Interest and Tax to Total Assets Ratio?
d. Market Value of Equity to Book Value of Debt Ratio?
e. Sales to Total Assets Ratio?
• Bagaimana potensi kebangkrutan pada enam perusahaan
manufaktur sektor otomotif periode 2006-2008?

Batasan Masalah
• Potensi kebangkrutan perusahaan manufaktur yang bergerak di
sektor otomotif periode 2006-2008.
Tujuan Penelitian

• Mengetahui analisis Altman Z-Score yang terjadi pada enam


perusahaan manufaktur sektor otomotif periode 2006-2008:
a.Net Working Capital to Total Assets Ratio
b.Retained Earning to Total Assets Ratio
c. Earning Before Interest and Tax to Total Assets Ratio
d.Market Value of Equity to Book Value of Debt Ratio
e.Sales to Total Assets Ratio
• Mengetahui potensi kebangkrutan pada enam perusahaan manufaktur
sektor otomotif periode 2006-2008.
Kerangka Pemikiran

Net Working Capital to


Total Assets

Retained Earning to
Total Assets

Potensi
Earning Before Interest Kebangkrutan
and Tax to Total Assets Altman Z-Score

Market Value of Equity


to Book Value of Debt

Sales to Total Assets


METODOLOGI PENELITIAN

• Objek Penelitian
Enam Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif

NO. KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AUTO P.T. ASTRA OTOPARTS Tbk.


2 GDYR P.T. GOODYEAR INDONESIA Tbk.
3 IMAS P.T. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk.
4 LPIN P.T. MULTI PRIMA SEJAHTERA Tbk.
5 NIPS P.T. NIPRESS Tbk.
6 PRAS P.T. PRIMA ALLOY STEEL Tbk.
• Data/Variabel yang Digunakan
• Laporan Keuangan:
– Neraca
– Laporan Laba/Rugi
• Daftar Harga Pasar per Lembar Saham

• Metode Pengumpulan Data


Melalui Media Internet:
• http://www.idx.co.id (website BEI)
• http://www.finance.yahoo.com (daftar harga
pasar per lembar saham)

• Alat Analisis yang Digunakan

Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5


PEMBAHASAN

• Perhitungan Kelima Rasio


a. Net Working Capital to Total Assets Ratio
b. Retained Earning to Total Assets Ratio
c. Earning Before Interest and Tax to Total Assets Ratio
d. Market Value of Equity to Book Value of Debt Ratio
e. Sales to Total Assets Ratio

• Penentuan Potensi Kebangkrutan


P.T. ASTRA OTOPARTS Tbk.

2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 0.182 1.2 0.218 X1 0.263 1.2 0.315
X2 0.458 1.4 0.641 X2 0.513 1.4 0.718
X3 0.140 3.3 0.463 X3 0.176 3.3 0.581
X4 2.114 0.6 1.268 X4 2.342 0.6 1.405
X5 1.114 1 1.114 X5 1.211 1 1.211
Overall Indeks Z-Score 3.704 Overall Indeks Z-Score 4.231

2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.249 1.2 0.298
X2 0.558 1.4 0.781
X3 0.200 3.3 0.659
X4 2.266 0.6 1.360
X5 1.341 1 1.341
Overall Indeks Z-Score 4.439
P.T. GOODYEAR INDONESIA Tbk.

2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 0.375 1.2 0.450 X1 0.148 1.2 0.177
X2 0.528 1.4 0.739 X2 0.446 1.4 0.624
X3 0.081 3.3 0.269 X3 0.106 3.3 0.350
X4 1.559 0.6 0.935 X4 1.903 0.6 1.142
X5 2.160 1 2.160 X5 1.878 1 1.878
Overall Indeks Z-Score 4.553 Overall Indeks Z-Score 4.171

2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.143 1.2 0.171
X2 0.250 1.4 0.350
X3 0.011 3.3 0.037
X4 0.283 0.6 0.170
X5 1.217 1 1.217
Overall Indeks Z-Score 1.946
P.T. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk.

2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 -0.026 1.2 -0.031 X1 -0.107 1.2 -0.129
X2 -0.090 1.4 -0.126 X2 -0.081 1.4 -0.113
X3 0.004 3.3 0.014 X3 0.029 3.3 0.095
X4 0.186 0.6 0.112 X4 0.310 0.6 0.186
X5 0.658 1 0.658 X5 1.036 1 1.036
Overall Indeks Z-Score 0.627 Overall Indeks Z-Score 1.075

2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 -0.056 1.2 -0.067
X2 -0.067 1.4 -0.094
X3 0.055 3.3 0.182
X4 0.233 0.6 0.140
X5 1.469 1 1.469
Overall Indeks Z-Score 1.631
P.T. MULTI PRIMA SEJAHTERA Tbk.

2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 -0.084 1.2 -0.101 X1 0.297 1.2 0.356
X2 -0.523 1.4 -0.732 X2 -0.279 1.4 -0.391
X3 0.004 3.3 0.012 X3 0.164 3.3 0.541
X4 0.270 0.6 0.162 X4 0.554 0.6 0.332
X5 0.269 1 0.269 X5 0.353 1 0.353
Overall Indeks Z-Score -0.391 Overall Indeks Z-Score 1.191

2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.160 1.2 0.192
X2 -0.186 1.4 -0.261
X3 0.061 3.3 0.201
X4 0.280 0.6 0.168
X5 0.324 1 0.324
Overall Indeks Z-Score 0.624
P.T. NIPRESS Tbk.

2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 0.034 1.2 0.040 X1 0.030 1.2 0.035
X2 -0.060 1.4 -0.084 X2 -0.046 1.4 -0.065
X3 0.117 3.3 0.385 X3 0.073 3.3 0.242
X4 0.196 0.6 0.117 X4 0.151 0.6 0.090
X5 1.181 1 1.181 X5 1.398 1 1.398
Overall Indeks Z-Score 1.639 Overall Indeks Z-Score 1.701

2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.019 1.2 0.023
X2 -0.036 1.4 -0.051
X3 0.058 3.3 0.192
X4 0.174 0.6 0.104
X5 1.478 1 1.478
Overall Indeks Z-Score 1.746
P.T. PRIMA ALLOY STEEL Tbk.

2006 2007
Koefisien (Nilai Rasio) * Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien) Z-Score (Koefisien)
X1 0.053 1.2 0.064 X1 0.033 1.2 0.040
X2 0.049 1.4 0.069 X2 0.059 1.4 0.082
X3 0.013 3.3 0.044 X3 0.024 3.3 0.078
X4 0.113 0.6 0.068 X4 0.181 0.6 0.108
X5 1.258 1 1.258 X5 1.212 1 1.212
Overall Indeks Z-Score 1.502 Overall Indeks Z-Score 1.521

2008
Koefisien (Nilai Rasio) *
Variabel Nilai Rasio
Z-Score (Koefisien)
X1 0.006 1.2 0.007
X2 0.031 1.4 0.043
X3 -0.010 3.3 -0.032
X4 0.169 0.6 0.102
X5 0.740 1 0.740
Overall Indeks Z-Score 0.859
Kesimpulan

• Besar-kecilnya nilai indeks keseluruhan dipengaruhi oleh kelima rasio


tersebut.
• Rasio yang sering kali memberikan kontribusi nilai terbesar terhadap indeks
keseluruhan adalah rasio penjualan terhadap total aktiva.
• Selain itu, rasio yang juga memberikan kontribusi cukup besar terhadap nilai
indeks keseluruhan adalah rasio nilai pasar modal sendiri terhadap nilai buku
hutang. Kemudian diikuti rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total
aktiva.
• Sedangkan penurunan atau kecilnya indeks keseluruhan sering kali
dipengaruhi oleh rasio laba ditahan terhadap total aktiva dan rasio modal kerja
terhadap total aktiva.
• Terdapat satu perusahaan yang berada pada kondisi keuangan yang sehat
selama periode 2006-2008, yaitu P.T. ASTRA OTOPARTS Tbk.
• Terdapat satu perusahaan yang berada pada kondisi grey area hanya pada
periode 2008 (periode 2006 dan 2007 kondisi keuangan sehat), yaitu P.T.
GOODYEAR INDONESIA Tbk.
• Sedangkan empat lainnya (P.T. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL
Tbk., P.T. MULTI PRIMA SEJAHTERA Tbk., P.T. NIPRESS Tbk., dan P.T.
PRIMA ALLOY STEEL Tbk.) terancam mengalami kebangkrutan yang serius
selama periode 2006-2008.
Saran

• Bagi perusahaan yang berada pada kondisi keuangan yang sehat


hendaknya menjaga dengan baik aset yang dimiliki agar tidak
mengalami kondisi rawan bangkrut atau mengalami ancaman
kebangkrutan yang serius di masa mendatang.
• Bagi perusahaan yang berada pada grey area atau mengalami
ancaman kebangkrutan yang serius, sebaiknya lebih berhati-hati
lagi dalam menggunakan aset perusahaan. Bila ingin berada pada
kondisi keuangan yang sehat, maka perusahaan perlu
menambahkan modal kerja, dimana aktiva lancar harus lebih besar
dibandingkan dengan hutang lancar. Perusahaan juga perlu
berhati-hati dalam melakukan pinjaman yang akan berdampak
pada meningkatnya total kewajiban. Selain itu, meningkatkan
penjualan dan harga pasar per lembar saham juga penting dalam
menyehatkan kondisi keuangan perusahaan.
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai