Anda di halaman 1dari 29

KESETIMBANGAN ASAM BASA

DALAM SISTEM KOMPLEK


Sebuah asam yang hanya memberikan sebuah proses
disebut sebuah asam monoprotik. Asam karbonat, H2CO3,
memberikan dua ion hidrogen dan disebut asam diprotik;
H3PO+ adalah asam triprotik, dst. Secara umum, asam-asam
yang melengkapi dua atau lebih proto disebut asam
poliprotik, Asam fosfat dan beberapa asam amino adalah
asam poliprotik yang penting.Fosfat terlibat sebagai
penyangga dalam cairan tubuh sistem kehidupan. Dan asam
amino adalah elemen penyusun protein. Seperti yang sudah
diperkirakan. perhitungan kesetimbangan yang melibatkan
asam poliprotik lebih kompleks dari perhitungan untuk
asam monoprotik.
7.1 Asam Poliprotik
Sebuah larutan dari asam hipotetis H2B sebenarnya terdiri dari dua asam. H2B dan HB-.
Reaksi penguraian dan konstanta kesetimbangannya adalah
7.1a. Larutan H2B
Anggaplah kita mempunyai larutan 0.10 F asam diprotik H2B di mana Ka1 = 1.0 x 10-
3 dan Ka2 = 1,0 x l0-7. Mari kita hitung pH larutan tersebut dan konsentrasi dari H2B,
HB dan B2- . Permasalahan kita lebih kompleks daripada kasus-kasus sebelumnya
mengingat ada dua asam yang melengkapi proton :
7.1b Larutan N2B
Mari kta sekarang menghitung pH dari laruran 0.10 F Na2B dan konsentrasi dari
H2B, HB-, dan B2-. Spesies utama, B2-, adalah sebuah basa, yang terurai
(terhidrolisis) dalam dua langkah:
7.1c Larutan NaHB
Permasalahan dalam menghitung pH sebuah larutan garam NaHB diperumit
oleh fakta
bahwa spesies utama, HB- , adalah asam sekaligus basa.

Perhatikan bahwa HB- adalah asam lemah sekaligus basa lemah, namun
lebih kuat sebagai asam dibandingkan sebagai basa. Untuk itu, kita dapat
berharap larntan tersebut sedikit asam.
Dalam situasi kompleks paling tepat jika kita menggunakan metode
sistematik
(Subbab 5.5) dalam penanganan kesetimbangan yang terlibat. Permasalahan
kita adalah menghitung pH sebuah larutan 0,10 F NaHB dan konsentrasi dari
masing-masing spesies dalam larutan tersebut. Ada enam spesies: H3O+,
OH- , Na+, H2B, HB, dan B2-. Untuk mendapatkan konsentrasi dari spesies-
spesies ini kita memerlukan enam rumus yang tidak tergantung. Dalam hal
ini Ka1, Ka2, Kw.
Rumus keseimbangan muatan :
(b) pH setelah penambahan basa sebanyak 10,0 mL. Kita mulai dengan 50,0 mL x
0,100 mmol/ml = 5,00 mmol H2B dan menambahkan pula 10,0 mL x 0.100
mmol/ml =
1,00 mmol OH-.
(c) pH pada titik ekivalen pertama. Kita mulai dengan 50,0 mL x 0,100 mmol/mL
H2B dan menambahkan pula 50,0 mL x 0,100 mmol/ml = 5.00 mmol OH- .
Reaksinya
adalah :
(e) pH pada titik ekivalen kedua. Kita mulai dengan 50.0 mL x 0,100 mmol/mL =
5,00 mmol H2B dan menambahkan 100 mL x 0.100 mmol/mL = 10,0 mmol OH-.
Kurva titrasi tergambar dalam Gambar 7.1, kurva A, di mana kedua
langkah titrasi berbeda. B dalam Gambar 7.1 adalah kurva untuk
asam diprotik di mana rasio Ka1 terhadap Ka2 adalah 102. Dalam
kasus ini hanya ada sedikit indikasi dari kedua langkah titrasi yang
terpisah, kenaikan pH yang sedikit lebih cepat muncul pada titik
ekivalen yang pertama. Dalam kurva C, untuk H2SO4, di mana baik
H2SO4, maupun HSO4 – terurai secara kuat (Ka2= 0,012),
bentuknya secara prinsip sama seperti bentuk sebuah asam
monoprotik yang kuat.
Secara umum, agar langkah-langkah titrasi dari sebuah asam poliprotik
berbeda, tetapan suksesif harus berbeda dengan suatu faktor, minimal
l04, atau nilai pKa, harus berbeda sampai 4 satuan. Asam maleat
mempunyai nilai pKa yang berbeda sampai sejarak kira-kira 4,3 satuan
dan untuk itu tertitrasi dalam dua langkah yang berbeda. Dalam kasus
asam oksaiat. kedua nilai pKa berbeda hanya sampai. 3.0 satuan dan
kedua langkah tidak terpisah secara tajam. Asam fosfat adalah sebuah
asam triprotik dengan ntlai pKa sebesar 2,12; 7,21 dan 12,32. Pada titik
ekivalen pertama, dengan pH sekitar 4,62, nilai dari ΔpH/ΔV cukup
besar. dan metil merAh adalah indikator yang cocok untuk langkah ini.
Pada titik ekivalen yang kedua, deugan pH sekitar 9,72, Δp/ΔV tidak
sebesar sebelumnya karena H2PO4 adalah sebuah asam yang lebih
lemah daripada H3PO4. Fenolftalein dapat dipergunakan untuk
mendeteksi titik ekivalen ini. Asam yang ketiga, HPO42-, terlalu lemah
untuk titrasi yang mungkin terjadi. Nilai K untuk reaksi ini
HPO42- + OH- <==> PO43- + H2O
Adalah 4,8 x 10-13/1,0 x10-14 = 48
Gambar7.2 menunjukkan kurva titrasi dari asam fosfat. Rumus-rumus atau
reaksi-reaksi yang diperlukan untuk menghitung pH pada setiap tingkat titrasi
yang berbeda terlihat pada gambar ini. Tabel 7.l berisi hubungan pendekatan
untuk konsentrasi setiap ,spesies pada awal titrasi dari setiap spesies, saat
setengah jalan menuju titik ekivalen dengan konsentrasi pada saat titik
ekivalen. Pendekatan yang terparah adalah pada kedua ujung kurva karena
H3PO4, yang mempunyai Ka1 yang lumayan besar 7,5 x 10-3, dan PO43- adalah
sebuah basa yang lumayan kuat Kb1 = 2,1 x 10-2.
7.2 ASAM AMINO
Asam amino adalah molekul biologis yang penting yang berperan sebagai blok
pembangun untuk peptid dan protein Asam ini mempunyai struktur umum :
Kesetimbangan cenderung berupa ion dipolar, yang
disebut ion zwitter.
Dalam larutan asam kuat (pH rendah), asam amino
terprotonasi dan molekulnya bermuatan lebih
positif. Dalam larutan basa kuat (pH tinggi),
molekulnya kehilangan proton dan bermuatan lebih
negatif. Pada beberapa pH sedang, yang disebut titik
isoelektrik, molekulnya tidak bermuatan.
Kesetimbangan asam-basa dari asam amino
terindikasi di bawah ini untuk asam yang paling
mudah, glesina (R = H) :
Alkaloid
Banyak senyawa organik kompleks berupa basa-basa lemah yang mengandung
nitrogen muncul di alam ini. Beberapa dari molekul ini memperagakan aktivitas
biologis tertentu dalam manusia, dan banyak juga yang telah terbukti sebagai
bahan farmasi yang ampuh Beberapa darinya adalah obat-obat adiktif yang
membuat kecanduan yang telah mengakibatkan banyak masalah untuk
masyarakat. Senyawa-senyawa ini yang terkadang dinamakan sebagai alkaloid.
biasanya mengandung minimal lingkaran heterosiklik.
Struktur-struktur dari beberapa senyawa yang menarik digambarkan di bawah
ini:
Koniin (conine) muncul pada cemara beracun, yang
ekstraknya dilaporkan telah membunuh Socrates.
Nikotin mewakili sekitar 75% dari kandungan alkaloid
dalam tembakau. Kokain didapat dari dedauanan semak
coca yang ditemukan di Amerika Selatan. Senyawa ini
menyebabkan ketergantungan dan merupakan masalah
utama dalam masyarakat sekarang ini. Alkoloid yang
ditemukan dalam fungus ergot berasal dari asam
lisergat. Dietilamida dari asam lisergat, biasanya disebut
LSD. Merupakan pembuat halusinasi yang kuat, yang
menghasilkan keadan-keadaan psikotik yang
menyerupai Aschizophrenia.
Meskipun titrasi sederhana asam-basa berawal pada jaman
kuno, metode ini masih dipergunakan untuk menguji kemurnian
dari kebanyakan obat-baik obat yang disalahgunakan maupun
yang sah. Metode lama tidak selalu ditinggalkan ketika yang baru
muncul, dan titrasi asam-basa, apabila cocok untuk sampelnya,
sangat efektif darisegi biaya.
Glisina sendiri adalah sebuah asam monoprotik dengan pKa sebesar 9,87.
Kurva titrasi dari asam ini tergambar dalam Gambar 7.3. di mana terlihat
bahwa titik akhirnya tidaklah tajam. Alanina (R = CH3) juga merupakan asam
monoprotik (pKa = 9.9), dan kurva titrasinya akan mempunyai bentuk yang
sama seperti glisina. Garam dari alanina.
hidroklorida alanine.

(yang kita sebut konjugat asam. H2A+, di atas), adalah sebuah asam
diprotik dengan pKa1= 2.3 dan pKa2= 9,9. Kurva titrasinya ditunjukkan
dalam Gambar 7.4, di mana dapat terlihat bahwa titik akhir pertamanva
tajam dan yang keduanya tidak.
Beberapa asam amino mempunyai guguga CO, H maupun NH2 sebagai bagian dari
grup R. Sebagai contoh, asam aspatat hidroflorida adalah sebuah asam tripotik
dengan formula.

Anda mungkin juga menyukai