Anda di halaman 1dari 42

TANUR

OLEH
UNTUNG SUKAMTO
Apakah yang dimaksud dengan
tungku?

Tungku adalah sebuah peralatan yang


digunakan untuk melelehkan logam untuk
pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk
memanaskan bahan serta mengubah bentuknya
(misalnya rolling/ penggulungan, penempaan)
atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas).
Untuk alasan ini:

 Hampir seluruh tungku menggunakan bahan bakar cair,


bahan bakar gas atau listrik sebagai masukan energinya.
 Tungku induksi dan busur/arc menggunakan listrik untuk
melelehkan baja dan besi tuang.
 Tungku pelelehan untuk bahan baku bukan besi
menggunakan bahan bakar minyak.
 Tungku yang dibakar dengan minyak bakar hampir
seluruhnya menggunakan minyak tungku, terutama untuk
pemanasan kembali dan perlakuan panas bahan.
 Minyak diesel ringan (LDO) digunakan dalam tungku bila
tidak dikehendaki adanya sulfur.
Lanjutan.....

 Karena gas buang dari bahan bakar


berkontak langsung dengan bahanbaku, maka
jenis bahanbakar yang dipilih menjadi
penting.
 Sebagai contoh, beberapa bahan tidak akan
mentolelir sulfur dalam bahan bakar.
Bahanbakar padat akan menghasilkan bahan
partikulat yang akan mengganggu bahan
baku yang ditempatkan didalam tungku.
KLASIFIKASI TUNGKU

Tungku secara luas dibagi menjadi dua jenis


berdasarkan metoda pembangkitan panasnya:
tungku pembakaran yang menggunakan bahan
bakar, dan tungku listrik yang menggunakan listrik.

Tungku pembakaran dapat digolongkan menjadi


beberapa bagian seperti ditunjukkan dalam Tabel :
jenis bahan bakar yang digunakan, cara pemuatan
bahan baku, cara perpindahan panasnya dan cara
pemanfaatan kembali limbah panasnya.
KLASIFIKASI TUNGKU

Metode Klasifikasi Jenis dan Contoh


Jenis bahan bakar yang digunakan Dibakar dengan minyak

Dibakar dengan gas


Dibakar dengan batubara
Cara pengisian bahan Berselang (intermitent)/Batch
Berkala :
 Penempaan
 Penggulungan ulang/re-rolling (bacth/pusher)
 Pot

Cara perpindahan panas Radiasi (tempat perapian terbuka)

Konveksi (pemanasan melalui media)

Cara pemanfaatan kembali limbah panas Rekuperatif

Regeneratif
Komponen Utama Pada Furnace
1. Instrumentasi
 Deteksi Temperatur
 Draft
 Sampling Connection
2. Cerobong/Stack
3. Shoot Blower
4. DindingFurnace dan Insulation
5. Tubes
6. Burner
1. Instrumentasi

Fungsi dari instrumentasi ialah untuk mengatur


proses yang sedang terjadi di dalam furnace
seperti mengetahui temperatur minyak yang
sedang dipanaskan. Berikut alat instrumentasi
pada furnace:
Deteksi Temperatur

Alat ini biasanya dipasang pada furnace


untuk memperlihatkan jumlah suhu di dalam
ruang pembakaran serta area konveksi dan
jalur gas hasil dari pembakaran.
Draft
Berfungsi untuk mengetahui beda tekanan
yang terjadi di dalam ruang pembakaran
dengan tekanan yang berada diluar. hal ini
untuk mencegah masuknya udara kedalam
ruang bakar.
Sampling connection

Berfungsi untuk mengetahui kesempurnaan


proses pembakaran dengan cara
menganalisa kandungan oksigen, karbon
dioksida dan karbon monoksida.
Setelah hasil dari sampel diketahui, maka
akan lebih mudah diketahui kesempurnaan
proses pembakaran di dalam ruang bakar,
apakah telah sesuai dengan ketetapan yang
telah ditentukan
2. Cerobong (stack)
Berfungsi sebagai tempat pembuangan gas hasil
pembakaran. Biasanya tinggi cerobong
ditentukan berdasarkan dengan pengitungan
draft di dalam ruang pembakaran sehingga gas
hasil pembuangan tidak mencemari udara
sekitar. Bahan yang digunakan untuk struktur
cerobong bisanya terbuat dari pelat baja
karbon dan bagian dalamnya dilapisi dengan
insulation refractory dari jenis fire brick atau
castable.
3. Shoot Blower
Alat ini berfungsi untuk meniup dan
mengeluarkan jelaga atau senyawa logam
serta kotoran lainnya yang menempel pada
permukaan pipa, dikarenakan kotoran ini
dapat menghambat proses perpindahan
panas. Dengan melakukan cara ini, jelaga
akan terbuang melalui cerobong berasama
dengan gas hasil pembakaran.
4. Dinding Furnace dan Insulation

Umumnya dinding pada furnace dibuat dari


berbagai macam lapisan, pada lapisan luar
terbuat dari pelat baja dan lapisan dalam
dilapisi dengan insulation yang tahan panas
dan tahan terhadap api. Fungsi dari
insulation adalah untuk meminimalisir adanya
kehilangan panas melalui dinding furnace.
5. Tubes
Perangkat ini merupakan bagian yang paling
penting dalam struktur furnace karena
komponen ini berfungsi sebagai tempat
mengalirnya fluida yang akan dipanaskan. Tube
disusun sedemikian rupa dan dihubungkan satu
sama lain dengan sambungan U. Fluida yang
akan dipanaskan dialirkan di dalam tube
selanjutnya menuju area panas konveksi dan
turun ke area radiasi kemudian akan keluar
sebagai fluida yang panas.
6. Burner

Sesuai dengan namanya, burner berfungsi untuk


melaksanakan pembakaran pada bahan bakar
yang terdiri dari campuran gas dan udara. Gas
dan udara harus bercampur dengan baik pada
jumlah tertentu sehingga proses pembakaran
dapat terjadi dengan baik. Apabila bahan
bakar berbentuk cair (fuel oil) maka terlebih
dahulu dipanaskan agar uapnya dapat
mengalami kontak dengan udara sehingga akan
lebih mudah terbakar.
PELEBURAN LOGAM
Peleburan logam merupakan aspek terpenting dalam operasi-
operasi pengecoran karena berpengaruh langsung pada kualitas
produk cor.
Pada proses peleburan, mula-mula muatan yang terdiri dari
logam, unsur-unsur paduan dan material lainnya seperti fluks dan
unsur pembentuk terak dimasukkan kedalam tungku.
Fluks adalah senyawa inorganic yang dapat “membersihkan”
logam cair dengan menghilangkan gas-gas yang ikut terlarut dan
juga unsur-unsur pengotor (impurities). Fluks memiliki beberpa
kegunaan yang tergantung pada logam yang dicairkan, seperti
pada paduan alumunium terdapat cover fluxes (yang
menghalangi oksidasi dipermukaan alumunium cair).
Cleaning fluxes, drossing fluxes, refining fluxes, dan wall cleaning
fluxes ,
Tungku-tungku peleburan yang biasa digunakan dalam industri
pengecoran logam adalah tungku busur listrik, tungku induksi,
tungku krusibel, dan tungku kupola.
Proses peleburan adalah proses pencairan bahan (besi cor)
dengan jalan memanaskan di dalam sebuah dapur
peleburan, setelah bahan mencair kemudian dituang ke
dalam cetakan. Contoh dapur yang dapat digunakan untuk
peleburan antara lain: kupola, kowi, atau dapur listrik.

A. Bahan Baku
1) Besi bekas
Besi bekas dipakai sebagai bahan baku karena mudah
didapat dan murah. Presentase penggunaan bahan ini
70 – 90 % dari kapasitas dapur.
2) Bahan balik
Bahan balik adalah coran gagal, saluran turun, saluran
tambah, saluran masuk, serpihan logam, tatal dari
proses permesinan dan lain sebagainya. Presentase
penggunaan bahan ini 10 – 30 % dari kapasitas dapur.
B. Bahan Tambah
Bahan tambah berfungsi untuk memperbaiki sifat bahan atau
memberikan sifat-sifat yang diinginkan, seperti sifat tahan aus,
tahan asam, lebih ulet dan lain
sebagainya. Bahan-bahan tersebut antara lain:
1. Karbon (C), berfungsi untuk meningkatkan kekerasan besi cor.
2. Magnesium (Mg), berfungsi untuk meningkatakan keuletan besi
cor.
3. Mangan (Mn), berfungsi untuk meningkatkan keuletan dan
kekerasan besi cor.
4. Silikon (Si), berfungsi untuk mendapatkan sifat tahan asam
dan korosi, selain itu juga untuk menghilangkan pengaruh
belerang yang menyebabkan coran getas dan rapuh.
5. Ferro mangan, berfungsi untuk mengikat belerang.
6. Posfor (P), berfungsi untuk menurunkan titik cair besi cor.
7. Tepung gelas, berfungsi untuk mengikat atau menumpulkan
terak dan kotoran, tepung gelas ditaburkan di atas cairan
logam saat di dalam ledel.
Coran yang berkualitas dan efisiensi produksi
sangat dipengaruhi olehpenggunaan dapur
peleburan, maka dalam memilih dapur lebur perlu
mempertimbangkan :
1. Faktor ekonomis dapur.
2. Faktor efisiensi dapur.
3. Faktor kemampuan perusahaan dalam
pengadaan dan perawatan dapur.
4. Faktor pelayanan dapur.
5. Faktor kualitas coran yang diproduksi.
6. Faktor kemajuan teknologi.
PERSYARATAN TUNGKU
 TAHAN TEMPERATURE TINGGI,
DILENGKAPI DENGAN PELAPIS/
REFRACTORY
 TAHAN REAKSI, LELEHAN LOGAM
TERAK (SLAG)
 TAHAN KUAT TEKAN (BEBAN
MATERIAL)
 TAHAN GESEKAN, KIKISAN ABU
PADA TEMPERATUR TINGGI
MACAM
TANUR / TUNGKU / FURNACE
 FIXED BED (SINTERING)
 FLUIDIZED BED (ROASTING)
 ROTARY KILN (KALSINASI)
 SHAFT / BLAST FURNACE (SMELTING Fe, Pb)
 RETORT (PROSES MENDAPATKAN Zn)
 REVERBERATORY FURNACE (TIMAH Sn)
 ELECTRIC FURNACE (MATTE SMELTING)
 CELL FOR FUSE SALT ELECTROLYSIS (ALUMUNIUM)
 CONVERTER (TEMBAGA)
TANUR TINGGI
TANUR TIUP UNTUK BESI
IRON BLAST FURNACE
TANUR TIUP UNTUK TIMBAL
TANUR RETORT UNTUK ZINC
TANUR PEMURNIAN ZINC
REFLUXING
TANUR REVERBERATORY
UNTUK TIMAH PUTIH
TANUR CONVERTER UTK
TEMBAGA
DIAGRAM PROSES
CONVERTER

CONVERTER
UNTUK TEMBAGA
DAPUR KONVERTOR
Converter Bassemer
DAPUR SIEMEN-MARTIN
DAPUR SIEMEN-MARTIN
DAPUR ADUK/TUNGKU TEMPA

 Dapur aduk merupakan cara pengolahan


besi secara konvensional untuk
menghasilkan besi tempa. Lebih dikenal
dengan tungku tempa. Proses ini
ditemukan pada tahun 1784. Di sini yang
dibuat adalah besi tempa.
DAPUR KUBAH (KUPOLA)
DAPUR LISTRIK
DAPUR LISTRIK
Dapur putar (Rotary Furnace)

Dapur putar (rotary furnance) digunakan


sebagai dapur peleburan dalam memproduksi
besi tuang dengan kualitas khusus,
pemanasannya diperoleh dari semburan bahan
bakar cair, oli atau gas ke dalam tabung
peleburan yang selalu berputar atau bergerak
dengan penggerak rantai atau penggerak gesek,
gerakan memutar ini memungkinkan proses
peleburan menjadi lebih merata.

Anda mungkin juga menyukai