Sumber foto :
http://carapengolahanemas.blogspot.co.id
Mineral Emas
Mineral emas adalah mineral dimana emas
terdapat sebagai unsur utama.
Proses Ekstraksi Emas
A. Proses Pengecilan Ukuran Bijih
Target :
Batuan hasil proses penambangan 74 µm (atau sesuai
derajat liberasi mineral)
Tujuan :
Liberasi mineral berharga dari pengotornya
1. Crushing
Ukuran batuan ~ 0.5 m menjadi ~ 5 cm
2. Grinding
Ukuran batuan ~ 5 cm menjadi ~ 0.075 mm
Proses Ekstraksi Emas
B. Proses Pelindian (Leaching)
Target :
% kelarutan emas (dan perak) yang optimal
Tujuan :
Pelarutan selektif emas (dan perak) pada bijih
Reaksi Pelindian :
◦ pH
Proses sianidasi umumnya dilakukan pada pH lebih dari 9,4 untuk menjaga ion CN tidak hilang dan terkonversi menjadi HCN. Tipikal proses di
pabrik pengolahan emas beroperasi pada rentang pH antara 10-11 (Marsden, 2009). Pada pH yang lebih tinggi, laju pelarutan emas dapat
menurun akibat adsorpsi ion-ion OH di permukaan mineral. Hal ini menyebabkan luas permukaan emas yang dapat kontak dengan reagen
sianida menurun. Pengaturan pH larutan dapat dilakukan dengan menambahkan kalsium hidroksida (Ca(OH)2), natrium hidroksida (NaOH),
atau lime (CaO).
Proses Sianidasi (3)
◦ Mineralogi dan Komposisi Kimia Bijih
Selain dengan emas dan perak, ion sianida juga dapat bereaksi membentuk kompleks dengan base metals (Fe, Cu,
Zn, As dan Sb). Mineral sulfida seperti pyrrhotite dan marchasite, mineral tembaga, seng, arsenik, dan antimon
dapat bereaksi dengan sianida. Hal ini menyebabkan tingginya konsumsi sianida selama proses pelindian. Laju
pelarutan emas dan perak akan terhambat akibat terjadinya kompetisi dengan base metals ketika konsentrasi
sianida di larutan terbatas.
Bijih atau konsentrat yang bersifat refraktori tidak dapat diolah dengan metode sianidasi konvensional. Sifat
refraktori bijih dapat disebabkan oleh emas yang terinklusi di dalam mineral sulfida yang non-poros, adanya
mineral emas telluride, adanya mineral sulfida yang mengonsumsi sianida dan oksigen, dan adanya material
carbonaceous.
Metoda pra-olah untuk meningkatkan persen
perolehan pada proses sianidasi (1)
Ultrafine grinding
Roasting oUltrafine grinding
adalah treatment terhadap bijih bila dibutuhkan derajat liberasi dibawah 50
Biooksidasi micron.
Beberapa bijih refraktori diketahui bahwa emas terasosiasi pada mineral-mineral
Pressure oxidation tertentu ataupun emas berukuran sangat halus sehingga ketika proses pelarutan,
reagent pelarut tidak dapat bereaksi dengan partikel-partikel emas yang terinklusi
tersebut.
Proses ultrafine grinding meningkatkan liberasi melaui pembebasan secara fisik
emas yang terinklusi sehingga pada proses selanjutnya partikel emas dapat
terakses untuk dapat dilarutkan.
Beberapa penelitian dan studi lapangan menunjukkan bahwa ultrafine grinding
efektif meningkatkan persen ektraksi pada proses sianidasi. Hanya saja metoda ini
membutuhkan biaya yang tinggi.
Metoda pra-olah untuk meningkatkan persen
perolehan pada proses sianidasi (2)
oRoasting / Pemanggangan
Proses roasting dilakukan dengan rotary kiln atau
fluidized bed roaster pada temperature > 800 °C.
Metoda ini cukup efektif untuk melepaskan ikatan emas
dari sulfur dan membuat bijih menjadi porous dengan oPressure oxidation
mengubah sulfur pada bijih menjadi gas SO2.
Presure oxidation dilakukan pada autoclave pada temperatur
Pada bijih pregrob, proses roasting juga dapat dan tekanan tinggi, dimana slurry dicampur dengan oksigen
melepaskan karbon menjadi gas CO2. dengan kemurnian tinggi.
Kelemahan dari proses ini adalah membutuhkan biaya Bijih sulfida yang teroksidasi kemudian membebaskan partikel
yang cukup tinggi dalam proses pemanggangan dan emas sehingga laju reaksi emas secara normal bisa 10% lebih
adanya masalah lingkungan akibat emisi gas SO2 dan tinggi dibanding proses pre-treatment melalui proses roasting.
CO2.
Proses oksidasi ini menghasilkan asam sulfat, ferric sulfate dan
jarosite. Kelemahan proses ini adalah terbentuknya silver
jarosite yang menyebabkan besarnya kemungkinan kehilangan
silver selama proses. Selain itu harus ada proses penanganan
limbah cair yang terbentuk ketika proses.
Metoda pra-olah untuk meningkatkan persen
perolehan pada proses sianidasi (3)
oBiooksidasi
Proses biooksidasi merupakan alternatif proses pre-treatment bijih emas sulfida yang sudah
banyak dipakai dalam skala industri saat ini. Metoda ini menarik karena dinilai efektif, relatif
ekonomis dan ramah lingkungan.
Proses biooksidasi disebut juga bio-liberasi. Beberapa jenis bakteri mendapatkan energi dengan
cara mengoksidasi sulfida dan besi. Emas yang terjebak dalam mineral sulfida teroksidasi melalui
bantuan bakteri ini dengan reaksi umum sebagai berikut;
Pelarutan mineral sulfida menyebabkan emas terliberasi sehingga proses sianidasi dapat
berlangsung dengan lebih baik. Selain itu dihasilkannya ion feri yang merupakan oksidator
kuat sehingga dapat membantu oksidasi Au native menjadi Au+ .