Disusun Oleh:
Medissia Ivana Patricia
17 - 300
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
KEPANITERAAN ILMU RADIOLOGI
• Para pasien di unit perawatan kritis atau intensif (ICU) dimonitor
secara berkala dengan radiografi dada portabel, baik untuk memeriksa
posisi berbagai alat bantu mereka dan juga untuk meng-assessment
status kardiopulmoner (jantung paru) mereka.
• Malposisi atau kesalahan posisi selang yang paling umum: karena sudut yang
lebih dangkal dan diameter yang terlalu lebar pada bronkus utama kanan
atau bronkus intermedius, yang dimana ujung ETT akan cenderung meluncur
atau mengarah ke bronkial sisi kanan dan kiri (seringnya ke bronkial sisi kiri):
Kesalahan posisi ini dapatlah menyebabkan atelektasis (terutama lobus kanan atas
dan paru-paru kiri tak teraerasi)
Intubasi bronkus utama kanan juga dapat menyebabkan pneumotoraks tekanan sisi
kanan.
Pneumotoraks dapatlah terjadi sampai 5% dari seluruh insersi CVC, yang dimana kesalahan ini lebih
sering terjadi pada pendekatan subklavian dibandingkan dengan melalui rute jugularis internal.
Terkadang, CVCs dapatlah memperforasi (melubangi) vena, dan dapat berposisi diluar pembuluh darah.
Jika terdapat lengkungan yang tajam pada kateter, maka hal ini dapatlah meningkatkan risiko terjadinya
perforasi.
GAMBAR 11-7. Kateter vena sentral yang ditempatkan pada
arteri.
• Terkadang, selang sentral dapat secara tidak sengaja terinsersi
(dimasukan) di arteri subklavia, bukan pada vena subklavia.
Kateter ini tidak mencapai ujung medial klavikula (anak
panah putih putus-putus) sebelum menurun, dan ujung nya
(tanda lingkaran hitam) diorientasikan pada tulang belakang
yang diarahkan menjauhi bayangan vena cava superior (anak
panah putih utuh). Kita dapat menduga bahwa kateter
diposisikan pada arteri jika aliran balik berdenyut.
Selang nasogastrik adalah selang yang berukuran lebar (sekitar 1 cm) yang ditandai dengan strip
radiopak yang “tampak terputus” pada lubang samping, biasanya sekitar 10 cm dari ujung.
Perforasi yang disebabkan oleh NGT jarang terjadi, namun ketika terjadi,
biasanya terjadi di esofagus leher.
NGT menetap dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan refluks
gastroesofageal, yang kemudian dapat menyebabkan esofagitis dan
striktur.
Implan Defribilator jantung Satu lead ada pada vena cava superior; yang lainnya pada ventrikula
otomatis (AICD) kanan/ atau sinus koroner
Pompa balon intraortik (IABP) Ujungnya berjarak sekitar 2 cm dari atas arka aortik pada aorta toraks
desenden
Selang nasogastrik (Levin) (NGT) Ujungnya pada lambung, berjarak 10 cm dari persimpangan
esofagogastrik
Selang makan (Dobbhoff) (DHT) Idealnya, ujungnya berada pada duodenum, namun pada kenyataannya,
banyak yang ditempatkan di dalam lambung
eGambar 11-1 Penggantian katup aorta.
A, Terdapat satu katup prostetik yang menutupi tulang belakang dan berorientasi secara
miring ke arah katup aorta (ditandai dengan lingkaran hitam).
B, Selang yang ditarik diantara karina dan sulkus kardiofrenikus anterior (garis warna
merah) dapat membantu dalam pengidentifikasian lokasi katup prostetik; katup aorta (A)
(lingkaran putih) berada di atas selang dan area katup katup mitral (M) di bawah selang.
eGAMBAR 11-2. Penggantian katup mitral dan trikuspid.
Katup trikuspid berorientasi hampir vertikal pada tampilan depan (anak panah putih di Gambar A) dan
berorientasi anterior pada tampilan lateral (anak panah hitam di Gambar B).
Katup mitral biasanya ditemukan di sebelah kiri tulang belakang pada tampilan depan (anak panah hitam
di Gambar A) dan berposisi posterior pada tampilan lateral (anak panah putih di Gambar B).
Anda dapat melihat adanya pelebaran atrium kiri yang membesar (garis hitam putus-putus) pada pasien
ini yang mengalami stenosis mitral parah. Terdapat satu lead alat pacu jantung epikardial yang terlihat
pada gambar, yang teridentifikasi oleh bentuk yang seperti pembuka tutup botol (lingkaran hitam).
eGAMBAR 11-3. Penggantian katup pulmonal.
Katup pulmonal (lingkaran hitam pada tampilan depan di Gambar [A] dan lingkaran putih pada
tampilan lateral di Gambar [B]) tidaklah dapat diganti sesering penggantian katup aorta atau mitral.
Indikasi yang paling umum untuk penggantian katup pulmonal bedah adalah kondisi regurgitasi paru
(dengan atau tanpa stenosis), dilatasi ventrikel kanan, dan aritmia. Sekarang ini, beberapa katup
dapat diganti melalui pelepasan berbasis kateter tanpa melakukan pembedahan.
eGAMBAR 11-4. Alat bantu ventrikular kiri (LVAD).
Alat bantu sirkulasi mekanis yang diimplankan-melalui-
penanganan-bedah pada pasien yang menderita gagal jantung
parah (yang sulit ditangani melalui penggunaan obat-obatan) saat
ini sudah dapat digunakan sebagai alternatif permanen pengganti
transplantasi jantung.
Alat yang ditampilkan di sini adalah HeartMate. Pompa
diimplankan pada rongga praperitoneal atau rongga peritoneum
di bawah jantung (anak panah putus-putus).
Alat ini merupakan pompa alir kontinyu tanpa adanya aksi
denyut; dengan demikian, pasien yang mendapatkan implan alat
tersebut tidaklah akan memiliki denyut nadi yang dapat diraba.
Kanula inflow dianastomosiskan ke ujung ventrikel kiri (anak
panah utuh). Kanula outflow terpasang pada aorta asenden
(anak panah putus-putus). Unit ini dapat berjalan dengan baterai
atau daya eksternal.
EFIGURE 11-5. Pompa Impella.
Modalitas ini adalah satu pompa bantuan
ventrikel kiri yang dimasukkan dengan kateter.
Pompa dapat dimasukkan melalui arteri femoralis,
ke aorta desenden (anak panah hitam), melintasi
katup aorta (anak panah putih), dan ke ventrikel
kiri.
Pompa ini menarik darah pada katup aortik.
Seperti halnya pompa balon kaunterpulsasi intra-
aortik (IABP), pompa ini biasanya digunakan untuk
dukungan sirkulasi sementara pada para pasien
yang mengalami renjat kardiogenik pasca
penanganan bedah jantung dan yang tidak dapat
merespon terapi dengan medikasi standar.
eGAMBAR 11-6. Klip oklusi atrium kiri (sisi frontal [A] dan lateral [B]).
Klip (lingkaran putih di gambar [A] dan anak panah putih di gambar [B]) dapat digunakan pada pasien
yang mengalami fibrilasi atrium, hal ini karena sumber dari 90% trombus adalah disebabkan oleh aritmia.
Klip diaplikasikan selama pembedahan ke permukaan luar apendase atrium kiri dan ditujukan untuk
secara permanen mengoklusi bukaan ke apendase pada pangkalnya, sehingga dapat mencegah darah
untuk memasuki kantong yang ditrabekulasi.
eGAMBAR 11-7. Perekam loop implan (tanda
lingkaran).
Alat ini merupakan pemonitor elektrokardiografik
subkutan yang menyimpan data EKG secara otomatis
sebagai respons terhadap kelainan ritme jantung
spesifik atau sebagai respons terhadap pasien yang
mengaktifkannya.
Alat ini utamanya digunakan untuk diagnosis para
pasien yang sering mengalami pingsan atau palpitasi
tanpa diketahui penyebabnya; untuk pemonitoran
pasien jangka panjang yang menderita (atau yang
diduga menderita) fibrilasi atrial; dan untuk
pengidentifikasian risiko pada para pasien yang
pernah mengalami infarksi miokardium.
eGAMBAR 11-8. Stent arteri koroner.
Terdapat satu stent di arteri koroner desenden anterior kiri (anak panah putih dan hitam).
Tidak semua stent akan terlihat pada foto toraks, dan banyak dari stent bioabsorbable (yang dapat
diserap oleh jaringan tubuh) yang tidak akan dapat terlihat pada pemeriksaan radiografi.
Kebanyakan dari stent arteri koroner yang lebih baru dapat terlihat melalui pemeriksaan MRI, namun
pemeriksaan MRI biasanya dilakukan setelah tidak dapat diperiksa melalui penggunaan radiograf
konvensional.
eGAMBAR 11-9. Expander jaringan.
Pasca mastektomi, pembesar jaringan sementara
yang berisi salin dimasukkan di bawah kulit dan otot
payudara (port ditunjukkan oleh anak panah) dan
secara perlahan diinflasikan dengan salin tambahan.
Setelah beberapa bulan, pembesar pun diangkat,
dan pasien pun dapat mendapatkan penanganan
rekonstruksi jaringan atau insersi implan payudara
permanen.
Pembesar jaringan ini akan memungkinkan
kesesuaian dan tekstur kulit dengan payudara di
sampingnya tanpa meninggalkan bekas luka yang
signifikan.
eGAMBAR 11-10. PEG (gastrostomi endoskopik perkutan) (intraluminal dan ekstraluminal).
Selang PEG digunakan untuk pemberian nutrisi enteral pasien jangka panjang, bukan untuk gastrostomi.
Untuk menentukan apakah selang PEG berposisi secara tepat (atau tidak) di lokasi intraluminal, sedikit kontras (yang
dapat larut dengan air) pun diinjeksikan, yang terkadang dibantu dengan panduan fluoroskopi.
A, Balon retensi selang PEG (anak panah hitam utuh) menggembung pada lambung (S). Semua kontras yang digunakan
adalah bersifat intraluminal (berada di dalam lumen) dan keluar dari lambung ke duodenum.
B, Injeksi kontras ke dalam selang PEG lain dapat menunjukkan bahwa semua kontras adalah ekstraluminal (berada di
luar lumen) pada rongga peritoneal (anak panah putih). Kontras dapat menunjukkan permukaan eksternal usus kecil
yang terisi udara (anak panah hitam putus-putus).