Anda di halaman 1dari 12

PATOFISIOLOGI

PERUBAHAN – PERUBAHAN DALAM FUNGSI


HEMATOLOGI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1) T Y A N I A A W A L I A M A H A R A N I (P1337420418031
2) A I S Y A H Y U W E N I N G R U M (P1337420418033)
3) S I N T H A P U T R I N A W A S A B I L A (P1337420418035)
4) L I L I S M U S L I H A H (P1337420418037)
 
HEMATOLOGI
Cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang darah,organ pembentukan darah
beserta penyakitnya.
Berdasarkan jenisnya darah dibagi menjadi
1. Sel darah merah:- Anemia
-Hemoglobinopati
-bank darah (sel darah merah dan plasma)
2. Sel darah putih : -leukemia
-Neuropenia
-kelainan mieloproliferatif
-sindrom mielodisplasia,dll
3. Plasma darah dan pembekuan darah
-pendarahan dan kelainan pembekuan darah
-trombosis
-trombositopenia dan trombositosis
PERUBAHAN PERUBAHAN
FUNGSI HEMATOLOGI

A. PERUBAHAN VOLUME DARAH


Dalam keadaan tidak hamil maka 70% dari berat badan
adalah air. 
5% diantaranya adalah cairan intravaskular.
70% adalah cairan intraseluler dan
Sisanya adalah cairan interstisial
Dalam kehamilan, cairan intraseluler tidak berubah
namun terjadi peningkatan volume darah dan cairan
interstitsiil.
2. PERUBAHAN VASKULAR LOKAL

Perubahan lokal terlihat jelas pada tungkai bawah dan akibat tekanan yang ditimbulkan oleh
uterus terhadap vena pelvik. Oleh karena 1/3 darah dalam sirkulasi berada dalam tungkai
bawah maka peningkatan tekanan terhadap vena akan menyebabkan varises dan edema
vulva dan tungkai.
Keadaan ini lebih sering terjadi pada siang hari akibat sering berdiri. Keadaan ini cenderung
untuk reversibel saat malam dimana pasien berada dalam keadaan berbaring : edema akan
direabsorbsi – venous return meningkat dan output ginjal meningkat sehingga terjadi
nocturnal diuresis. Bila pasien dalam keadaan telentang, tekanan uterus terhadap vena akan
juga meningkat sehingga aliran balik ke jantung menurun dan terjadi penurunan cardiac
output.
Contoh : SUPINE HYPOTENSIVE SYNDROME 
uterus menekan vena cava dan menurunkan CO2 sehingga pasien terengah-engah dan dapat
menjadi tidak sadarkan diri. dapat terjadi sensasi nause dan gejala muntah.
Dan harus senantiasa diingat saat melakukan pemeriksaan kehamilan pada pasien hamil
lanjut.
3. PERUBAHAN HAEMATOLOGI

Terjadi peningkatan eritrosit sebesar 18% dan terjadi peningkatan volume plasma sebesar 45%. Dengan demikian maka
terjadi penurunan hitungeritrosit per mililiter dari 4.5 juta menjadi 3.8 juta. Dengan semakin bertambahnya usia
kehamilan, volume plasma semakin menurun dan hitung eritrosit menjadi sedikit meningkat sehingga kadar hematokrit
selama kehamilan menurun namun sedikit meningkat menjelang aterm.
Packed Cell Volume (% ase ) 
Non – pregnant 40 – 42
Minggu ke 20 39
Minggu ke 30 38
Minggu ke 40 40
Peningkatan volume plasma menyebabkan penurunan kadar haemoglobin.
Selama masa kehamilan kadar haemoglobin turun sampai minggu ke 36.
Penurunan ini mulai terlihat pada minggu ke 12 dan nilai minimum terlihat pada minggu ke
32.
A. ZAT BESI C. TROMBOSIT
Dengan peningkatan jumlah eritrosit,
kebutuhan akan zat besi dalam proses Pada kehamilan terjadi
produksi hemoglobin meningkat. Bila
suplemen zat besi tidak diberikan,
thromobositopoeisis akibat kebutuhan
kemungkinan akan terjadi anemia defisiensi zat yang meningkat.
besi.  Kadar prostacyclin (PGI2) sebuah
“platelet aggregation inhibitor”
B. LEUKOSIT dan Thromboxane (A2) sebuah
perangsang aggregasi platelet dan
vasokonstriktor meningkat selama
Terjadi kenaikan kadar leukosit selama
kehamilan.
kehamilan dari 7.109 / l dalam keadaan tidak
hamil menjadi 10.5.109 / l. Nilai rata – rata selama awal kehamilan
adalah 275.000 / mm3sampai 260.000 /
mm3 pada minggu ke 35. Mean Platelet
Size sedikit meningkat dan life span
trombosit lebih singkat.
4. SISTEM PEMBEKUAN DARAH

Kehamilan disebut sebagai hipercoagulable state. Terjadi peningkatan kadar fibrinogen dan faktor VII
sampai X secara progresif. 

Kadar fibrinogen dari 1.5 – 4.5 g/L (tidak hamil) meningkat dan sampai akhir kehamilan mencapai 4 – 6.5
g/L. Sintesa fibrinogen terus meningkat akibat meningkatnya penggunaan dalam sirkulasi uteroplasenta
atau sebagai akibat tingginya kadar estrogen.

Faktor II, V dan XI sampai XIII tidak berubah atau justru malah semakin menurun. 

 
KELAINAN DALAM
FUNGSI HEMATOLOGI
1. ANEMIA
sel darah merah yang jumlahnya rendah sehingga tubuh akan mengalami kekurangan zat besi.
> Penyakit anemia yang bekaitan dengan fungsi hematologi:
a. ANEMIA Sel Sabit
b. ANEMIA Autoimun Hemolitik
c. ANEMIA Aplastik
> Gejala apabila menderita anemia
-Menurunnya sistem imun tubuh.
-Mudah terserang infeksi.
-Tangan dan kaki mudah dingin.
-Sakit kepala dan pusing.
-Dada nyeri.
-Sulit fokus dan konsentrasi.
-Sesak napas.
-Wajah memucat.
Pengobatan
Mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung zat besi super tinggi . Contoh : daging kambing, daging sapi, brokoli, bayam, kerang,
tiram, ikan, tempe,dll.
2. LEUKEMIA
Pada penderita leukemia, produksi sel darah putih menjadi sangat berlebih dan
abnormal yang dihasilkan oleh sumsum tulang dan bahkan fungsinya pun tak lancar.
Karena sel darah putih menumpuk, otomatis sel darah merah menjadi kalah.
Penyebab dan Gejala:
-Sakit kepala.
-Menggigil
-Demam
-Kelelahan dan tubuh yang terus-terusan menjadi lemas.
-Bintik-bintik kemerahan di permukaan kulit.
-Gampang terjadi pendarahan, seperti memar dan mimisan .
-Mudah terkena infeksi,dll.
Pengobatan
pengobatan yang perlu didapat antara lain adalah terapi biologis, terapi terfokus,
radioterapi, kemoterapi serta transplantasi stem cell.
3. Penyakit von Willebrand
Pendarahan berlebihan bisa terjadi pada kondisi ini dan penyakit ini diketahui juga sebagai
penyakit turunan. Dalam proses pembekuan darah, mereka yang menderita penyakit ini bakal
memiliki proses lebih lama saat menghentukan pendaraah saat terjadi luka.
Penyebab
Penyebabnya tak diragukan lagi terletak pada gen yang seharusnya mengendalikan faktor von
Willebrand. Kekurangan protein pun juga menjadi pemicunya, atau bisa jadi juga ada kelainan
protein yang membuat proses penggumpalan darah terbantu.
Diagnosa
Untuk mendeteksi diagnosa cukup sulit dikarenakan gejalanya tak begitu kelihatan. Tapi untuk
memastikannya tetap bisa dilakukan dengan datang ke dokter dan melakukan serangkaian tes. Tes
yang dimaksud antara lain adalah tes riwayat kesehatan keluarga, tes fisik, dan tes darah. Tes
struktur faktor von Willebrand dan tes antigen,
Pengobatan
penyakit von Willebrand tidak bisa disembuhkan sama sekali, namun selalu ada cara untuk
mengontrolnya. Secara umum, obat pembeku darah, pemakaian alat kontrasepsi bagi para wanita,
terapi hormon, serta obat untuk mencegah pendarahan luka luar berlebih. Produksi komponen dari
von Willebrand akan lebih terangsang ketika penderita diobati dengan terapi hormon, dan inilah
yang bakal lebih efektif dalam menurunkan potensi pendarahan berlebih.
4. Sepsis
Sepsis kurang tepat bila dianggap sama dengan septikemia atau infeksi darah karena pada
dasarnya sepsis melakukan penyerangan bukan hanya terhadap darah, melainkan seluruh
organ tubuh kita. Jenis penyakit kelainan darah ini termasuk mengerikan dan mematikan
karena komplikasi mampu dialami oleh seseorang ketika ada sistem kekebalan tubuh yang
bekerja secara berlebihan sehingga reaksi negatif pun muncul.
Penyebab dan Gejala
Faktor kondisi gejala lanjutan apabila penderita sepsis mengalami yang namanya syok
septik, seperti muntah dan mual, kulit memucat, kulit menjadi dingin, serta penurunan
drastis akan tekanan darah secara tiba-tiba.
Diagnosa
ada rangkaian tes yang tetap penting untuk ditempuh penderita, yaitu seperti halnya tes
urin, tes darah, tes sampel tinja, biopsi luka bila memang terjadi luka, CT scan, rontgen
dada, dan juga tes dahak bila memang mengalami batuk berdahak.
Pengobatan
Penanganan medis yang tepat di sini antara lain meliputi antibiotik, infus sebagai pengganti
cairan tubuh serta oksigen yang diberikan jikalau memang kadar rendah oksigen dalam
tubuh pasien ditemukan.
5. Hemofilia
Hemofilia yaitu sebuah penyakit yang akan membuat tubuh kita memiliki kadar protein rendah atau kurang
padahal protein ini sangat kita perlukan pada proses pembekuan darah ketika perdarahan terjadi. Penyakit
keturunan yang kita sudah sering dengar ini termasuk penyakit keturunan dan amat langka, tapi sekalinya
terjadi pada seseorang, seseorang tersebut akan mengalami perdarahan yang lebih lama ketimbang orang
yang normal.
Penyebab
Penyebab dari hemofilia adalah adanya mutasi gen yang membuat faktor pembekuan tertentu menjadi tidak
cukup pada tubuh kita.
Diagnosa
diagnosa yang ditempuh cukup beragam untuk mengetahui apakah anak bakal terserang penyakit hemofilia.
Untuk memeriksa atau diagnosa, bisa dilakukan sebelum atau ketika dalam masa hamil, bahkan boleh juga
saat anak telah lahir.
Tes CVS. Tes ini direkomendasikan ketika seorang wanita hamil pada usia 11-14 minggu, sedangkan untuk usia
kehamilan di 15-20 minggu, bisa melakukan tes amniosentesis.
Tes darah . Tes jenis ini perlu dilakukan sewaktu bayi telah dilahirkan di mana dokter akan mengambil dari tali
pusar untuk dijadikan sampel yang bakal diuji.
Pengobatan
Dibagi menjadi dua, hemofilia dapat ditangani dengan mencegah perdarahan atau profilaksis serta pengobatan
ketika perdarahan terjadi. Suntukan faktor pembekuan darah adalah untuk yang pertama dan kedua, tapi selain
itu juga dokter akan memberikan desmopressin sebagai penanganan hemofilia A.

Anda mungkin juga menyukai