Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 10 Keperawatan Dasar

“KOMPRES DINGIN”
Dosen Pengampu : Siti Kistimbar, SKep, Ners, MKes.

Nama Anggota :
Umi Khalsum
1.

Eni Muntafia
2.

Sinta Lailatul Fitriani


3.

Retni Nurbaity
4.

An Nurdiya Yuliawati
5.

Ristanti Nurul Istiana


6.
A. Pengertian Kompres Dingin
Kompres dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu
rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis.
Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu
bagian dan mengurangi perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa
terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat
kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak
lebih sedikit.
Penggunaan Kompres Dingin : 
 Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut.  Jika
cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul
pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa membantu
meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin
mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat
metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi
rasa sakit.
 Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau
luka memar.
 Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.
B. TUJUAN MELAKUKAN KOMPRES AIR DINGIN:
 mencegah peradangan meluas

 mengurangi kongesti

 memenurunkan suhu tubuh

 ngurangi perdarahan setempat

 mengurangi rasa sakit pada daerah setempat


Kompres dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan
perbaikan dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya
bergantung pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan
menyerap panas dari area tersebut; kompas panas, tentu saja akan
menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres panas atau dingin
menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran pembuluh
darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk
pertukaran cairan dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga
mempengaruhi respons.
LANGKAH-LANGKAH KOMPRES DINGIN

a. kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic


 Persiapan Alat
 Mangkok bertutup steril

 Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa

sesuai keutuhan
 Cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000

dst kebutuhan, larutan betadin


 Pembalut bila perlu

 Perlak dan pengalas

 Sampiran bila perlu


 Prosedur Pelaksanaan
-Dekatkan alat ke dekat klien
- Pasang sampiran
- Cuci tangan
- Pasang perlak pada area yang akan di kompres
- Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
- Tuangkan cairan kedalam mangok steril
- Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
- Peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
- Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang
dikompres dan di balut
- Rapikan posisi klien
- Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
- Cuci tangan
- Dokumentasikan
b. kompres dingin basah dengan air biasa/air es
 Persiapan Alat
- Kom kecil berisi air biasa/air es
- Perlak pengalas
- Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
- Sampiran bila perlu
- Selimut bila perlu
 Prosedur Pelaksanaan
-Dekatkan alat-alat ke klien
- Pasang sampiran bila perlu
- Cuci tngan
- Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
- Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu
diperas sampai lembab
- Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
- Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang
sudah terendam dalam air biasa atau air es.
- Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
- Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
- Cuci tangan
- Dokumentasikan
c. kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
 Persiapan Alat
-  Kirbat es/eskap dengan sarungnya
-  Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh
garam agar es tidak cepat mencair
-  Air dalam kom
-  Lap kerja
-  Perlak pengalas
Prosedur Pelaksanaan

-Bawa alat-alat ke dekat klien


-Cuci tangan
-Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
-Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
kirbat tersebut
-Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup
rapat
- Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
- Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
-Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
-Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
- Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
-Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
-Angkat eskap bila sudah selesai
-Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
-Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
-Cuci tangan
-Dokumentasikan
 HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN:
1. Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic:
a. Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
b. Pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam
c. Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera
laporkan
d.Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi
dengan kapas sublimat
2 .Kompres dingin basah dengan air biasa/air es:
a.  Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak
b. Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan
dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas
tidak basah
3 .Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap):
a. Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
b. Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan
lain-lain
c. Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di
control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
d. Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
e. Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)

4 .Memberikan Kompres Dingin:


a. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan
beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan
tempelkan pada daerah cedera.
b. Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
c. Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa
dilakukan pengkompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini
tidak dapat dilakukan.
d. Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi
dingin.
 
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai