Anda di halaman 1dari 46

KEBUTUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT
DWI YS
FUNGSI CAIRAN
Mempertahankan
panas tubuh dan Transpor nutrien ke
pengaturan sel
temperatur tubuh

Transpor hasil sisa


Transpor hormon
metabolisme

Mempertahankan
Pelumas antar tekanan hidrostatik
organ dalam sistem
kardiovaskuler
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan
dan elektrolit

• Berkaitan dgn luas permukaan tubuh,


Usia metabolisme yg diperlukan dan berat badan

Temperatur • panas yg berlebihan menyebabkan berkeringat.


SSO dpt kehilangan NaCl melalui keringat
lingkungan sebanyak 15-30 g/hr

• Saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan


memecah cadangan energi, proses ini
Diet menimbulkan pergerakan cairan dari
interstitiial ke intraseluler
• menimbulkan peningkatan metabolisme sel,
konsentrasi darah dan glikolisis otot, retensi
Stress sodium dan air. Proses ini meningkatkan
produksi ADH dan menurunkan produksi
urine
• keadaan pembedahan, trauma jaringan,
Sakit kelainan ginjal dan jantung, gangguan hormon
akan mengganggu keseimbangan cairan
KOMPOSISI CAIRAN DALAM TUBUH

TOTAL CAIRAN
TUBUH 50-60 %
DARI BERAT BADAN

Pada bayi 75 % BB
Komposisi cairan tubuh
Ion = Elektrolit bermuatan Positif (+)
Kation = Elektrolit bermuatan Negatif (-)
Cara perpindahan cairan

Filtrasi Difusi

Transpor
aktif Osmose
4 Cara pergerakkan air dan elektrolit :
1. Difusi :
Ion dan molekul konstrs ↑↑ ke ↓↓
O2 darah ke sel ; CO2 ke darah
Kecepatan difusi bergantung pada :
1. Permiabilitas dari membran
2. Ukuran dari ion / molekul yang difusi
3. Perbedaan potensial listrik
4. Perbedaan tekanan dari kedua sisi membran
2. Osmose :
Air dan larutan dengan konstrs ↓↓ ke ↑↑
melalui membran semipermiable.

A Volume ↑↑
G
I U
G A Konsentr <<
R U L
I
L A
R
A

Semi Permiabel
3. Transport Aktif
Air dan larutan dengan konstrs ↓↓ ke ↑↑
melalui membran semipermiable.
 Ion / molekul (elektr, Gluks, As.amino) menembus dinding
sel dengan bantuan tenaga kimia Adensine Triphosphate
(ATP) Sodium - Pottasium Pump (terdpt diseluruh membran
sel)
Fungsi pump ini :
 Saraf & serabut otot  penghantar listrik
 Kelenjar  sekresi beberapa zat
 Sel  mencegah pembengkakan

INTRASEL K Na EKSTRASEL

Membran
4. Filtrasi
Air dan larutannya dari tek ke tek melalui membran
semipermiabe.
a.

Tek Osmotik
HIDROSTATIK > HIDROSTATIK <
Colloid

TEK. OSMOTIK COLLOID  PROTEIN PLASMA

b. Kapiler glomerulus
Air & elektr didesak masuk ke tubulus dg adanya tek.
hidrostatik.
INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN
IWL
Insisible Water Lose
Dewasa = 10-15 cc/KgBB/hr

Anak-anak = 30 – umur (th) cc/KgBB/hr

Tiapa Kenaikan Suhu 1 derajat 200 cc


CARA PENGELUARAN CAIRAN

Ginjal

Kulit

Paru-paru

Gastrointestinal
GINJAL
Merupakan pengatur utama keseimbangan
cairan yang menerima 170 liter darah untuk
disaring setiap hari

Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam

Pada orang dewasa produksi urine sekitar 1,5


lt/hr

Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal


dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron
Paru-paru

Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hr

Meningkatnya cairan yang hilang sebagai


respons thd perubahan kecepatan dan
kedalaman napas akibat pergerakan atau
demam
Gastrointestinal

Dalam kondisi normal cairan yang hilang


dari gastrointestinal setiap hari sekitar 100-
200 ml

Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah


10-15 cc/kg BB/24 jam dengan kenaikan 10 %
dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat
celsius
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1. HYPOVOLEMIK/DEHIDRASI
2. HYPERVOLEMIK/OVERHIDRASI

HIPOVOLEMIK/DEHIDRASI
Keadaan kehilangan cairan tubuh yang abnormal
Penyebab :
a. Diaforesis / Penguapan
b. Luka bakar
c. Kehilangan lewat Gastro Intestinal (Muntah, Diare,
Drainage Gastrik
d. Kehilangan lewat Sal. Kemih (Deuresis osmotik, DM
Insipidus)
Jenis Dehidrasi :
1. Kekurangan air lebih dominan, terjadi
pemekatan cairan ekstrasel, Cairan
berpindah dari intrasel ke ekstrasel
“Dehidrasi Intrasel “
2. Kekurangan elektrolit lebih dominan
dibanding kekurangan air Cairan Ekstrasel
hipotonis/encer sehingga terjadi perpindahan
cairan ekstrasel ke intrasel “Edema Intrasel”
Indikator terjadinya dehidrasi
Penurunan Berat badan

Penurunan BB Keparahan Defisit cairan Tubuh


2–5% Ringan
5 – 10 % Sedang
10 – 15 % Berat
15 – 20 % Fatal

Sumber : Horne dan Swearingen 2001


HIPERVOLEMIK/HIPERHIDRASI/EDEM
A
Penimbunan cairan berlebihan diantara sel-sel tubuh
atau didalam berbagai rongga.
Penamaan edema tergantung lokasi :
 Asites : Penimbunan cairan di rongga perut
 Pitting edema : Edema lokal
 Edema seluruh tubuh : “Anasarka”
Penyebab Edema :
1. Tekanan hidrostatik dan tekanan koloid
osmotik
2. Meningkatnya tekanan Hidrostatik karena
kelemahan jantung
3. Menurunnya Tekanan koloid osmosis karena
menurunnya albumin serum (Pada peny.
Ginjal, hati , Kwasihoskor)
GANGGUAN KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT
1. Natrium
- Hiponatremia
- Hipernatremia
2. Kalium
- Hipo Kalemia
- Hiperkalemia
3. Kalsium
- Hipo kalsemia
- Hiperkasemia
4. Magnesia
- Hipo Magnesia
- Hiper Magnesia
HIPONATREMIA
GEJALA DAN TANDA :
 Konsentrasi Natrium dalam darah < 138 mEq/L
 Akibat berkeringan yang berlebihan karena demam,
berkeringat, diare, muntah
 Sakit kepala, kelemahan otot, apatis, mual, muntah,
kejang perut, shock, kekacauan mental dan koma
HIPERNATREMIA
GEJALA DAN TANDA :
1. Na. dalam serum > 145 mEq/L
2. Tubuh lebih banyak kehilangan air daripada Na
3. Kebanyakan intake Na.
4. Infus NaCl yang terlalu cepat
5. Selaput lendir kering, lengket, output urine,
6. Gelisah, Takhikardi,
7. Kematian
HIPOKALEMIA
GEJALA DAN TANDA :
1. Kadar Kalium < 3,5 mEq/L
2. Kelemahan otot, anoreksia, mual, muntah, Reflek
tendon menghilang, aritmia, Perub. Gambaran EKG,
Paralise, Kerusakan ginjal, ileus, Kardiak arrest
3. Penyebabnya intake kalium yang kurang,
peningkatan aktivitas, kehilangan Kalium via GI,
Kehilangan akibat deuritik.
HIPERKALEMIA
GEJALA DAN TANDA :
1. Kadar kalium serum > 5,0 mEq/L
2. Mual, muntah, diare, kardiak aritmia, berdebar-
debar, paralise, anuria, kardiak arrest, perub. Gamb.
EKG.
3. Penyebab ; Intake kalium berlebihan, gagal ginjal,
kalium masuk aliran darah karena trauma
4. Asidosis metabolik
HIPOKALSEMIA
GEJALA DAN TANDA
1. Kadar Kalsium < 4,5 mEq/L
2. Osteoporosis, fraktur patologis, spasme, kejang-
kejang, mual muntah, diare, kardiak arrest, kedutan
disekitar hidung, telinga, jari tangan dan kaki
3. Penyebab ; diet kurang kalsium, defisiensi H
Paratiroyd atau vit. D, penyakit pankreas
HIPERKALSIUM
GEJALA DAN TANDA :
1. Kadar Kalsium serum > 5,8 mEq/L
2. Haus, poliuri, reflek tendon menurun, adanya batu
ginjal, lemah, tonus otot menurun, motilitas GI
menurun
3. Penyebab : Kalsium keluar dari tulang, Kalsium
pekat pada ekstraseluler, Imobilisasi, Ca. tulang.
HIPO MAGNESEMIA
GEJALA DAN TANDA :
1. Kadar Magnesium dalam serum < 1,5 mEq/L
2. Kelemahan otot dan syaraf, berkurangnya rangsang
terhadap otot
3. Penyebab; absorbsi dari GI terganggu, kehilangan
Magnesium dari ginjal, malnultrisi yg lama
HIPER MAGNESEMIA
GEJALA DAN TANDA :
1. Kadar Magnesium serum > 2,5 mEq/L
2. Hipotensi, vasodilatasi, peningkatan panas, haus,
mual,muntah, kehilangan refleks tendon, depresi
pernafasan, kardiak arrest, koma
3. Penyebab : Gagal ginjal, DM ketoasidosis dengan
banyak kehilangan cairan
KESEIMBANGAN ASAM BASA
PERBANDINGAN ANTARA
BIKARBONAT, PH, DAN PaCO2

GANGGUAN HCO3 Plasma pH Plasma Pa Co2 Plasma


ASAM BASA

As. Metabolik

Alk Metabolik

As Respiratorik

Alk. Respiratorik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KEBUTUHAN CAIRAN &
ELEKTROLIT
PENGKAJIAN
a. Aspek Biologis
1. Usia : Distribusi Cairan
2. Jenis Kelamin : Prosentase Berbeda L & P
3. BB : Sblm MRS & Saat dirawat, Menentukan %
4. Riwayat Kes. : Adanya penyakit masa lalu, penggunaan
Obat-obatan
5. TTV : Respirasi : Frek, kedalaman, reguler, suara nafas,
berpengaruh thdp IWL. Nadi lemah, kuat, cepat/lambat,
Tekanan darah Tinggi/rendah menandakan kondisi cairan
dlm tubuh
6. Kaji Intake dan out put
7. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem kardiovaskuler : Distensi Vena Jugularis, Frek.
Nadi, TD, Bunyi Jantung, Disritmia,
2). Sistem pernafasan : Frek, Gg. Pernafasan (Dyspnea,
Rales, Ronki)
3). Sistem persyarafan : Perub. Tk. Kesad. Gelisah,
Reflek abnormal, Perub. Neuromuskuler (Parastesia,
Fatique)
4)Sistem G I : Riwayat Anoreksia, Mual, muntah, diare,
hiperperistaltik, Kondisi kulit abdomen.
5) Sistem Perkemihan : Poliuri, Oliguri, Anuria, Berat
jenis,
6). Sistem Muskulo Skeletal : Refleks tendon, tremor,
kesemutan, hipotonisitas dan hipertonisitas
7). Sistem Integumen : Suhu Tubuh, Turgor Kulit,
Kelembaban Bibir, Adanya oedema

b. Aspek Psikologis
Kaji Prilaku Emosional ----- Kebut. Cairan/resiko
c. Aspek Sosiokultural
Kaji Budaya, sosial, finansial, pendidikan, pekerjaan dl
d. Aspek Spiritual
Keyakinan, nilai-nilai yg berpengaruh terhp. Kebut.
Cairan & Elektrolit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Respon tubuh terhadap Gg cairan dan elektrolit,
Diagnosa yg dapat ditemukan :
1.Defisit Volume Cairan b/d
2. Perubahan Perfusi Cerebral b/d
3. Kelebihan Volume Cairan b/d
4. Gangguan pertukaran gas b/d
5. Resiko terjadi kerusakan integritas kulit b/d oedema
6. Penurunan curah jantung b/d
TINDAKAN PEMENUHAN CAIRAN
1. Pemberian cairan intra vena
2. Merawat klien Muntah
3. Mengukur Intake & out put
4. Pemberian tranfusi darah

Anda mungkin juga menyukai