Masrul Syafri
Bag Kardiologi dan Kedokteran vaskuler
FKUA / RS Dr M Jamil
12/08/21
1
Epidemiologi
Etiologi / faktor risiko
Patogenesis
Manifestasi klinis
Prinsip diagnosis
Penatalaksanaan
12/08/21
2
DR, komplikasi lambat infeksi pharing oleh
grup A streptokokus β-hemolitikus
Negara maju sudah berkurang sejak 1950
Penelitian terakhir (Jakarta), insiden DR
dan PJR usia 5-15 tahun 0,3-0,8 per 1000
anak
RS M Djamil Padang (2000-2006) 60 kasus
DR dan PJR
12/08/21
3
Di AS terdapat peningkatan insiden , th 1997
menimbulkan kematian 5014 orang
RS Sardjito Yogyakarta, 25 DR dan PJR baru / tahun
Prevalensi tinggi pada daerah padat / sosio-ekonomi
rendah / negara sedang berkembang
Worldwide estimated > 470,000 cases occur annually ,
approximately 340,000 cases in children 5-14 years of
age
12/08/21
4
Di RSCM (unit Anak) 60-80 kasus / tahun
Dipengaruhi faktor ras dan etnik, suku
Maori di New Zealand lebih tinggi
dibandingkan suku Kaukasoid setempat
Kembar (monozigot) 7x lebih sering
dibandingkan dizigot
12/08/21
5
Streptococcus beta haemolyticus grup A
Serotipe tertentu : M1,3,5,6,18 dan 24
Penelitian epidemiologi sebagian kecil (2-3%)
penderita faringitis streptokokus menjadi DR
Serangan ulangan pada DR : 50% (rentan)
12/08/21
6
Faktor risiko / predisposisi
• Herediter / ras DR4 ras Caucasian, DR2 African-
American population , HLA-DR3 India
• Umur ( usia ekolah )
• Keadaan sosial ekonomi
• Musim ( ISPA )/ winter and spring
tropical no consistant seasonal pattern
• Serangan terdahulu
12/08/21
7
Faringitis strept β haemo A
Membentuk antibodi dalam serum
AB bereaksi dgn komponen protein otot
jantung/valvula
Radang miokard (miokarditis)
Valvulitis
perikarditis
12/08/21
8
Kelainan histopatologis : sel Aschoff (Aschoff
bodies) yang menetap
Edema interstitial
Komponen sel Aschoff: monosit dan makrofag
yang berfungsi sbg antigen presenting cells
berperan dalam karditis
Respon imunologi yang abnormal terhadap infeksi
streptokokus (auto imun)
Defisiensi sistim imun host faktor predisposisi
berkembangnya aktifitas rematik
12/08/21
9
Konsep keserupaan antigenik, antibodi yang
dihasilkan oleh infeksi streptokokus
bereaksi silang dengan jaringan hospes (otot
jantung).
12/08/21
10
Parts of the organ affected
• inflammatory lesions
• swelling Aschoff bodies
• necrosis
12/08/21
11
12/08/21
12
Kumpulan gejala dan tanda klinis (sindrom)
Bisa muncul bersaman atau sendiri (khorea)
Dapat mengenai multi organ (jantung, sendi,
otak dan jaringan kutan /subkutan
Jantung karditis sampai gagal jantung
12/08/21
13
Karditis
• Sering (50-75%) pada Demam rematik akut
• Penyebab paling serius / mortalitas tinggi
• Dapat muncul sendiri atau bersama dengan klinis lain
• Dapat muncul belakangan, setelah artritis / 2-3 minggu
serangan
• Takikardia murupakan tanda klinis awal suatu
miokarditis
12/08/21
14
Tanda klinis karditis rematik :
• Bising patologis terutama bising regurgitasi mitral
• Pada MR berat dapat dijumpai bising stenosis relatif di
apeks (bising mid-akhir diastolik = carey coombs)
• Kardiomegali secara radiologis
• Gagal jantung (karditis berat)
• Tanda perikarditis (sesak dan nyeri dada, pulsasi
jantung lemah, pericardial friction rub)
12/08/21
15
Insufisiensi aorta
• Lebih kurang 20% pada karditis rematik
• Bising diastolik awal dengan nada tinggi
• Kebocoran yang berat kadang teraba thrill diastolik
• Nadi perifer melompat-lompat (waterhammer pulse)
tekanan sistolik yang sangat tinggi akibat kebocoran
katup aorta
12/08/21
16
Gagal jantung
• Akibat insufisiensi katup yang berat
• Terjadi sekitar 5% penderita DRA
• Akibat datang pada keadaan serangan ulangan / klinis
berat sesak jika aktifitas (dispnea), orthopnea (sesak
waktu tiduran), anoreksia, takikardia, kardiomegali,
hepatomegali, dll.
12/08/21
17
12/08/21
18
Merupakan klinis paling sering
Tanda nyeri, bengkak, merah dan panas
Berat seperti pseudoparalisis (gerakan sendi
sangat terbatas)
Pada umumnya mengenai sendi besar (lutut,
perbelangan kaki, siku, pergelangan tangan)
Tidak sama dengan antralgia
12/08/21
19
Sendi-sendi kecil/perifer jarang terkena
Khas : asimetris dan berpindah-pindah
(poliartritis migran)
Sebagian besar sembuh dalam 1 minggu
Respon sangat baik dengan salisilat
Secara radiologis tidak ditemukan kelainan
12/08/21
20
Khorea minor / St. Vance dance
Sekitar 15% pada penderita DR
Keterlibatan sistem saraf sentral terutama
ganglia basal / nuklei kaudati
Periode laten lebih lama ( sekitar 3 bln )
Gerakan-gerakan yang tidak terkoordinasi
Lebih nyata pada penderita bangun dan stres
(emosi yang labil)
12/08/21
21
Kelabilan emosi tergambar dari, mudah
menangis, tidak kooperatif, gelisah, mudah
menunjukan reaksi yang tidak sesuai
Gejala menghilang 1-2 minggu, pada kasus
yang berat bisa sampai 3-4 minggu
Dua kali lebih sering pada perempuan
Jarang terjadi setelah pubertas, dan tidak
pernah terjadi pada dewasa
12/08/21
22
Ruam kulit yang khas pada DR
Tidak gatal, makular dengan tepi eritema,
diameter ± 2,5 cm
Paling sering ditemukan di batang tubuh dan
tungkai proksimal
Timbul sewaktu-waktu, tersering pada stadium
awal
Sering menyertai karditis
12/08/21
23
12/08/21
24
12/08/21
25
Frekuensi < 5% pada DR
Biasanya pada permukaan ekstensor sendi, ruas
jari, lutut dan sendi kaki, kadang-kadang di
kepala
Ukuran bervariasi dari 0,5-2 cm, tidak nyeri, dan
dapat digerakkan secara bebas
Muncul pada minggu pertama sakit dan lebih
cepat menghilang
Pada umumnya pada penderita dgn karditis
12/08/21
26
NODUL SUBKUTAN
12/08/21
27
Table 3. Combination of major manifestations RF/RHD patients
at the Department of Child Health FKUI/CM Hospital
12/08/21
29
Nyeri sendi tanpa disertai tanda
peradangan
Sering mengenai sendi-sendi basar
Pada nyeri hebat, kadang tungkai
sukar digerakkan
12/08/21
30
Positive throat culture or rapid antigent test
( rate of recovery is low )
ASTO 3-4 weeks following infection.
80-85% will have elevated titers
Elevated acute-phase reactants : CRP and
erythrosite sedimentation rate
Minor criteria
12/08/21
31
Jones criteria (1944)
Jones modification (1955)
Jones revision (1965)
Update (1992) (2003)
12/08/21
32
Table . Guidelines for the diagnosis of Rheumatic fever
according to Jones criteria, 1992 update.
Major manifestation Minor manifestation
Carditis Clinical finding
Polyarthritis Arthralgia
Chorea Fever
Erythema marginatum Laboratory findings
Subcutaneous nodule Elevated acute phase reactants
Erythrocyte sedimentation rate
C-reactive protein
Prolonged PR interval
Plus supporting evidence of preceding streptococcal infection: ASO or
other streptococcal antibodies; positive throat culture; recent scarlet fever.
The presence of 2 major / 1 major + 2 minor manifestations high
probability of ARF, except: chorea / long term carditis.
12/08/21
33
12/08/21
34
Kriteria WHO 2002-2003 untuk diagnosis DR dan PJR
Katagori diagnostik Kriteria
Episode pertama DR. 2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor + bukti
infeksi streptokokus grup A sebelumnya.
Serangan ulang DR tanpa PJR. 2 mayor atau 1 mayor dan 2 minor + bukti
infeksi streptokokus grup A sebelumnya.
Serangan ulang DR dengan PJR. 2 minor + bukti infeksi streptokokus grup A
sebelumnya.
Reumatik korea. Manifestasi mayor lainnya atau bukti infeksi
Reumatik karditis yang tiba-tiba. streptokokus grup A tidak diperlukan.
Lesi katup kronis pada PJR (datang dengan Untuk diagnosis tidak memerlukan kriteria lain
murni gejala mitral stenosis atau kombinasi karena telah menunjukkan gejala PJR.
kelainan katup mitral dan/atau kelainan katup
aorta.
WHO Technical Report Series. Geneva, 29 Oktober-1 November 2001.
12/08/21
35
Management RF/RHD
• bed rest
• eradication
• anti inflammation
• supporting therapy
• secondary prophylaxis
• education
• intervention / surgery
12/08/21
36
Table : Management of RF/RHD (1)
12/08/21
39
Reduce physical and emotional sterss
Anti-inflamntory agents are not indicated in
patient with isolated chorea
For severe case : phenobarbital 15 – 30 mg
every 6 to 8 hours ; haloperidol, valproic acid,
CPZ, diazepam or steroid
Plasma excange (to remove antineural
antibodies)
12/08/21
40
Complete bed rest
Restriction of sodium and fluid intake
Digoxin (inotropics agent)
Furosemide (diuretics)
etc
12/08/21
41
Supporting therapy :
- high calory/protein intake
- roborantia
12/08/21
42
Communication, information & education
Advanced cases
maintenance therapy of chronic heart failure
intervention (BMV, BAV)
surgery (valve repair/replacement)
12/08/21
43
Step I - primary prevention
(eradication of streptococci)
Step II - anti inflammatory treatment
(aspirin,steroids)
Step III- supportive management &
management of complications
Step IV- secondary prevention
(prevention of recurrent attacks)
STEP I: Primary Prevention of Rheumatic Fever
(Treatment of Streptococcal Tonsillopharyngitis)
Agent Dose Mode Duration
Benzathine penicillin G 600 000 U for patients Intramuscular Once
27 kg (60 lb)
1 200 000 U for patients >27 kg
or
Penicillin V Children: 250 mg 2-3 times daily Oral 10 d
(phenoxymethyl penicillin) Adolescents and adults:
500 mg 2-3 times daily
For individuals allergic to penicillin
Erythromycin: 20-40 mg/kg/d 2-4 times daily Oral 10 d
Estolate (maximum 1 g/d)
or
Ethylsuccinate 40 mg/kg/d 2-4 times daily Oral 10 d
(maximum 1 g/d)
Step II: Anti inflammatory treatment
Clinical condition Drugs
Arthritis only Aspirin 75-100
mg/kg/day,give as 4
divided doses for 6
weeks
(Attain a blood level 20-
30 mg/dl)
Carditis Prednisolone 2-2.5
mg/kg/day, give as two
divided doses for 2
weeks
Taper over 2 weeks &
while tapering add
Aspirin 75 mg/kg/day
for 2 weeks.
Continue aspirin alone
100 mg/kg/day for
another 4 weeks
3.Step III: Supportive management &
management of complications
Bed rest
Treatment of congestive cardiac failure:
-digitalis,diuretics
Treatment of chorea:
-diazepam or haloperidol
Rest to joints & supportive splinting
STEP IV : Secondary Prevention of Rheumatic Fever
(Prevention of Recurrent Attacks)
Agent Dose Mode
or
Penicillin V 250 mg twice daily Oral
or
Sulfadiazine 0.5 g once daily for patients 27 kg (60 lb Oral
1.0 g once daily for patients >27 kg (60 lb)