Anda di halaman 1dari 25

Pendahuluan

• Mrpkan penelitian epidemiologi analitik non


eksperimental yg mengkaji hub. Antar FR dan efek
• Berasal dr istilah romawi kuno, yg berarti sekelompok
tentara yg maju berbaris ke medan perang
• Pendekatan waktu : prospektive ( kausa/ FR
diidentifikasi lbh dahulu lalu diikuti sampai waktu
tertentu utk melihat efek/penyakit
Ciri-ciri Penelitian Cohort
1. Bersifat observasional
2. Pengamatan dilakukan dari sebab
(paparan FR) ke akibat (efek)
3. Disebut sebagai studi insidens
4. Terdapat kelompok kontrol
5. Dapat bersifat prospektif ataupun
retrospektif
6. Untuk kohor retrospektif, sumber
datanya menggunakan data sekunder
Langkah-langkah studi kohort
1. Merumuskan pertanyaan penelitian
2. Menetapkan kohort
3. Memilih kelompok kontrol
4. Mengidentifikasi variabel penelitian
5. Mengamati timbulnya efek
6. Menganalisis hasil
1. Merumuskan pertanyaan penelitian
dan hipotesis
Rumuskan masalah atau pertanyaan penelitian dan
hipotesis yg sesuai
Ex :
Apakah ada hubungan antara antara kebiasaan
merokok ayah dengan kejadian ISPA pada bayi
Ho : tdk Ada hub. Antara kebiasaan merokok ayah
dgn kejadian ISPA pd bayi
Ha : ada hub antara kebiasaan merokok ayah dgn
kejadian ISPA pd bayi
2. Menetapkan Cohort
 Ciri utama desain : tersedianya kelompok subyek
tanpa efek tertentu sejak awal penelitian
 Syarat umum agar subyek dpt masuk dlm studi
kohort :
1. Tdk menderita efek yg diteliti
2. Belum terpajan FR yg diteliti
Peneliti hrs cermat, agar yakin bhw efek yg terjadi krn
terpajan FR yg diteliti
3. Memilih kelompok kontrol
 Studi kohort dgn pembanding internal, mpyi
keuntungan :
1. Kedua kelompok berasal dari populasi yg sama
2. Terhadap kedua klpk dilakukan follow up dgn
prosedur yg sama
4. Mengidentifikasi variabel penelitian
Faktor risiko dan efek hrs diidentifikasi dgn jelas
Penyakit/ efek yg terjadi selalu merupakan
variabel dependen
Variabel yg tidak diteliti harus diidentifikasi yg
mgkn merupakan var. Perancu sehingga harus
diperhatikan untuk disingkirkan dlm desain atau
analisis
5. Mengamati timbulnya efek
Lama waktu dalam pengamatan prospektif
tergantung pada karakteristik penyakit/efek
Perlunya pemahaman patogenesis dan perkembangan
penyakit yg diteliti
Ex :
 Utk px keganasan : spt kanker hati diperlukan wktu
bbrp tahun
 Utk hub. Perokok pasif dgn kelahiran bayi kecil utk
masa kehamilan membutuhkan waktu +/- 1 bln
Langkah (5) Lanjutan
 Hati2 utk pemilihan subyek yg berisiko loss to
follow
 Bila subyek dipilih dgn teknik matching, maka bila
satu subyek hilang maka pasangannya pun hrs
dikeluarkan dr penelitian.
 Pengamatan timbulnya efek dpt dilakukan dgn 2
cara :
1. Pengamatan tunggal
2. Pengamatan berkala
6. Menganalisis Hasil
Pada cohort menggambarkan insidens kejadian pada tiap
kelompok.
Relative risk atau risk ratio merupakan perbandingan insiden
penyakit antara kelompok dgn risiko dgn kelompok tanpa FR
Interpretasi nilai RR dgn interval kepercayaannya sama dgn
studi prevalens dan studi kasus kantrol
Penelitian
mulai disini

Efek +
Subyek dengan
faktor risiko
Subyek Efek -
penelitian
FR –
Efek - Efek +
Subyek tanpa
faktor risiko
Efek -
Rancangan kohort retrospektif
Modifikasi kohort
Faktor risiko dimulai sebelum penelitian
Bila data faktor risiko tercatat lengkap
Lebih ekonomis dibanding prospektif, lebih unggul
dari kasus kontrol
Penelitian
dimulai disini

Efek +
Subyek dengan
faktor risiko
Efek -
Subyek
penelitian
Efek +
Subyek tanpa
faktor risiko
Efek -

Ditentukan dulu
Kelebihan Cohort
Studi kohort mrpkn desain terbaik dlm menentukan
insidens dan perjalanan px atau efek yg diteliti
Studi kohort plg baik dlm menerangkan hub.
Dinamika hub. Antara FR dan efek scr temporal
Studi kohort merupakan pilihan terbaik utk kasus yg
bersifat fatal dan progresif
Dpt dipakai utk meneliti bbrp efek sekaligus dr su/
FR
Andal utk masalh kes yg meningkat (pengamatan
yang kontinyu )
Kekurangan Cohort
Memerlukan waktu yg lama
Sarana dan biaya mahal
Seringkali rumit
Kurang efisien dr segi waktu maupun biaya utk
meneliti kasus yg jarang terjadi
Terancam terjadinya DO atau perubahan intensitas
pajanan atau FR dpt mengganggu analisis hasil
Dpt menimbulkan masalah etika krn peneliti
membiarkan subyek terkena pajanan yg merugikan
Sumber Kelompok Terpapar

A. Populasi umum, untuk keadaan berikut:


1. Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi
2. Mempunyai batas geografik yang jelas
3. Secara demografik stabil
4. Ketersediaan catatan demografik yang lengkap dan
up to date
B. Populasi khusus, untuk keadaan berikut:
1. Prevalensi paparan dan kejadian penyakit pada
populasi umum rendah
2. Kemudahan untuk memperoleh informasi yang
akurat dan pengamatan yang lebih terkontrol
Sumber Kelompok Tak Terpapar
A. Populasi Umum
B. Populasi Khusus

Bisa dipilih dari populasi yang


sama atau bukan dengan populasi
terpapar
Analisis Data
Perhitungan Relative Risk (RR)

outcome+ outcome-

Exposure + a+b a b

Exposure – c+d c d

a+c b+d
Relative Risk
a/(a+b)
Risiko Relatif (RR) =
c/(c+d)

RR (Risiko Relatif)
Insiden efek pada kelompok dengan faktor risiko
dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor
risiko
RR = a/a+b : c/c+d
Contoh Soal
Penelitian tentang hubungan antara
kehamilan di luar rahim dengan pemakaian
IUD. Untuk penelitian ini diambil sebanyak 100
orang yang memakai IUD dan 100 orang bukan
pemakai IUD sebagai kelompok kontrol. Dari
hasil pengamatan selama 5 tahun menunjukkan
bahwa dari 100 orang akseptor IUD terdapat
insidens kehamilan di luar rahim sebanyak 15
orang dan pada kelompok kontrol sebanyak 7
orang. Hitunglah besarnya resiko relatifnya!
Kehamilan diluar rahim
Kontrasepsi Jumlah
Kasus (+) Kontrol (-)
IUD 15 85 100
Bukan IUD 7 93 100
Jumlah 22 178 200
RR = a/a+b : c/c+d
RR = 15/100 : 7/100  2,1
Interpretasi :
Nilai RR > 1 yang berarti IUD merupakan faktor
penyebab terjadinya kehamilan diluar rahim.
Penggunaan kontrasepsi IUD menyebabkan terjadi
kehamilan diluar rahim sebesar 2,1 kali dibandingan
penggunaan kontrasepsi bukan IUD.
Latihan soal

Dalam penelitian tentang hubungan antara alkohol


dengan terjadinya hemorage stroke diambil 2.916
orang yang tidak minum alkohol dan 4.960 orang
peminum alkohol yang diikuti selama 12 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 197 orang
peminum alkohol dan 93 orang bukan peminum
alkohol mengalami stroke. Hitunglah besar resiko
relatifnya!
29

Anda mungkin juga menyukai