• Pada Pemeriksaan intra oral Gigi 11 dan 21 perkusi nyeri pada pemeriksaan vitalitas
gigi tsb nonvital,sedangkan gigi 22 dan 12 tampak bercak putih pada permukaan
labial dan perkusi tidak sakit dan pada pemeriksaan vitalitas gigi tsb masih
vita.Terdapat banyak karang gigil
• Pasien tsb juga sering buang air kecil dan sering juga merasa haus.Pasien tersebut
menderita DM tetapi tidak terkontrol.Kadang- kadang minum obat glucophage
tetapi tidak rutin di minum
• Pemeriksaan saliva menyatakan pH saliva berkisar di angka 6, laju alir /kwantitas
saliva menunjukkan nilai kurang dari 3.5 ml/mnt.,hidrasi saliva lebih dari 60 detik,
hasil viskositas saliva mengarah kental , buffer kapasitas menunjukkan nilai 6.
• Laki-laki, 31 tahun, Dosen (bukan guru privat)
• Keluhan Gigi-gigi depan kanan dan kiri atas berlubang
• Berwarna kecoklatan
•
•
Sakit Skenario
Ada bercak putih pada permukaannya
• Pasien ingin giginya dirawat dan diperbaiki penampilannya
Subjektif • Gigi berlubang sejak 3 tahun yang lalu
• Awalnya hanya berupa bercak putih
• Lama-kelamaan berlubang dan menghitam
• Sakit spontan sampai mengganggu tidur sekitar 1 bulan yang lalu
• Saat ini gigi masih terasa sakit jika dibuat makan dan minum
• Terutama makanan/minuman panas
• Gigi belum pernah dilakukan perawatan sebelumnya
Viskositas Saliva yang berbuih → memiliki kandungan air yang lebih sedikit dan
memiliki kemampuan protektif yang lebih rendah terhadap jaringan
lunak dan keras,
→ berkurangnya kemampuan clearance dan ketidakmampuan saliva
dalam membentuk lapisan yang dapat melindungi permukaan gigi
pH pH rendah → lingkungan mulut terlalu asam dari yang normal.
Perubahan lingkungan yang bersifat asam → demineralisasi dan
hilangnya mineral, dan meningkatkan resiko terjadinya karies.
Kuantitas Stimulated flow penting untuk menghilangkan suasana asam pada
rongga mulut, yang berasal dari makanan, plak gigi atau dari sumber
dalam seperti gastric reflux.
Hidrasi
Buffer Tes buffer mengindikasikan keefektifan saliva dalam menetralisasi asam
dalam mulut yang dapat berasal dari makanan, plak gigi, atau dari
sumber dalam (seperti gatric refux)
DIAGNOSA AAE
PULPA APIKAL
Pulpa normal Jaringan apikal normal
Pulpitis reversible Periodontitis apikal simptomatik
Pulpitis irreversible simptomatik Periodontitis apikal asimptomatik
Pulpitis irreversible asimptomatik Abses apikal akut
Nekrosis pulpa Abses apikal kronis
Previously treated Condensing osteitis
Previously initiated therapy
PULPA APIKAL
Pulpa normal Jaringan apikal normal
Pulpitis reversible Periodontitis apikal simptomatik
Pulpitis irreversible simptomatik Periodontitis apikal asimptomatik
Pulpitis irreversible asimptomatik Abses apikal akut
Nekrosis pulpa Abses apikal kronis
Previously treated Condensing osteitis
Previously initiated therapy
Diabetes Mellitus(DM)
Diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada
istem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh.
Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon
insulin, aktivitas insulin, atau keduanya, yang mengakibatkan terjadinya
hiperglikemi
Manifestasi Klinis
Beberapa gejala umum yang dapat
ditimbulkan oleh penyakit DM diantaranya
1. Poliuria
2. Polidipsia
3. Polifagia
4. Penurunan berat badan
Manifestasi Oral
• Xerostomia (Mulut Kering)
• Gingivitis dan Periodontitis
• Stomatitis Apthosa (Sariawan)
• Rasa mulut terbakar
• Oral thrush
• Dental Caries (Karies Gigi)
Komplikasi DM
Treatment
• Perawatan saluran akar
Garg & Garg, 2014, Textbook of Endodontics 3 ed,
rd
Pemeriksaan klinis :
• bercak putih buram lebih opaque di enamel
• hilangnya gambaran translusen normal
enamel
• dapat terjadi di seluruh bagian gigi
Klasifikasi
KEMUNGKINAN ETIOLOGI WSL
ENAMEL AMELOGENESIS
FLUOROSIS
HIPOPLASI IMPERFEKTA
HIPERKALSIFIKASI HIPOMINERALISASI
Fluorosis Hipoplasi Hipomineralisasi
https://ada.org
https://fluoridealert.org/issues
/fluorosis/
FAKTOR PREDISPOSISI TIMBULNYA
WSL
• TEMPAT TINGGAL (EX:KANDUNGAN F DI
AIR)
• RIWAYAT KESEHATAN (EX:POST ORTHO)
• RIWAYAT PENGOBATAN (EX:TERAPI
RADIASI,XEROSTOMIA)
• POLA DIET (EX:SERING MAKAN MANIS)
• HABIT / KEBIASAAN (EX:KEBIASAAN
MENYIKAT GIGI)
• PSIKOLOGIS (EX:STRESS)
PERAN SALIVA DALAM WSL
SALIVA MENYEDIAKAN LINGKUNGAN
RONGGA MULUT YANG BALANCE ANTARA
DEMINERALISASI DAN REMINERALISASI
Indikasi Kontraindikasi
BAHAN:
• Indirect Veneer,
Composite Resin, Ceramic/Porcelain
dan Ceromer
• Direct Veneer,
Composite resin (Microfill dan Hybrid)
Direct Composite Veneering
Need :
• Pengetahuan ttg teknik layering
(pelapisan)
• Pengetahuan karakteristik bahan
(mengkombinasikan)
• Pengetahuan anatomi gigi (fungsi gigi )
• Pengalaman operator
• Konsep estetik
Direct Composite Veneer
• Advantage
1. Kunjungan lebih singkat (one visit)
2. Matching warna jauh lbh mudah
3. Mengurangi biaya
4. Lebih conservative (minimal preparasi)
• Disadvantage
1. Hasil yang sangat bagus ----- sulit
2. Dapat berubah warna
3. Perlu pemeriksaan secara berkala
Direct Composite Veneer
• Indikasi • Kontraindikasi
1. Instant cosmetic 1. hasil akhir bagus
dan tahan lama
2. Mock-up
2. Kebiasaan pasien
3. pasien yg tidak
(merokok, minum an
menghendaki preparasi
berwarna)
4. keterbatasan biaya dan
3. Bad habit
waktu
5.pada kasus orthodonti
(sifatnya temporer)
Direct veneer
Dapat dilakukan pada kasus:
• Pada gigi yang normal
1. merubah warna sedikit
2. gigi dengan warna yg gelap
• Pada gigi dengan malposisi ringan (rotasi,
palatoversi, gigi yang protrusive, diastema)
• Pada geligi rahang bawah
• Pada gigi yang memiliki restorasi lama
Prosedur klinis direct composite veneer
1. Pemilihan warna
2. Preparasi ( jendela dan normal)
3. Prosedur etsa dan bonding
4. Layering (countouring)
5. Penyinaran
6. Finishing dan polishing
Indirect veneer
• Composite
• Ceramic
• Ceromer
Ceramic/ porcelain
• Perawatan pendahuluan
1. profilaksis
2. bleaching (jika perlu)
3. restorasi dan perbaikan restorasi
4. gingivoplasty
5. enameloplasty
PASAK
Tujuan penggunaan post dan core
1. Membantu menstabilkan core
2. Mendistribusi tekanan melalui dentin. Radicular ke ujung akar
Sebelumnya dipercayai post memperkuar atau meningkatkan kekuatan gigi namun
telah dibuktikan baha post melemahkan gigi dan meningkatkan resiko fraktur akar. Ol
karena itum post harus dipakai hanya jika struktur gigi telah sedikit untuk mendukung
restorasi akhir.
Sebuah post harus:
3. Menyediakan proteksi maksimum untuk akar dari fraktur akar
4. Menyediakan retensi maksimum untuk core dan crown
5. Mudah ditempatklan
6. Sedikit teknik sensitive
7. Tampak secara radiografi
8. Bikompatibel
9. Mudah dikeluarkan jika diperlukan
10. Estetik
11. Mudah didapatkan dan tidak mahal
PASAK
Berdasarkan pembuatannya Berdasarkan bentuknya