MENENTUKAN DIAGNOSIS
PAK
INTERAKSI
ANTARA MANUSIA DAN
2 LINGKUNGAN
YANG TIDAK TERKONTROL
ENVIRONTMENT
DISEASE DIAGNOSIS
(Unhealthy)
TREATMENT
AND CURE
HEALTHY
PERSON
INTERAKSI ANTARA MANUSIA &
LINGKUNGAN
3
YANG TERKONTROL
ENVIRONTMENT
DISEASE DIAGNOSIS
(Unhealthy)
RECOGNITION AND
EVALUATION OF PROBLEMS
TREATMENT
AND CURE
PREVENTIVE
CONTROL MEASURES
ENVIRONTMENT HEALTHY
(Healthy) PERSON
KESEHATAN KERJA
4
kesehatan pekerjaan
Penyebab
Hubungan kuat Tak terkait
majemuk,
dan spesifik pekerjaan
lingkungan
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992
Keppres RI no 22/1993
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja :
FAKTOR PEKERJAAN
ILO (1983):
Pengertian Occupational Disease & Work Related Disease
masih dipisah
Gagasan WHO & ILO (1987)- adopsi (1989):
Work related disease dapat digunakan untuk peny. Akibat
kerja yg sudah diakui & gangg. Kesehatan dimana
lingkungan kerja dan proses kerja merupakan salah satu
faktor penyebab yang bermakna
Kriteria umum PAK & PAHK
15
Golongan fisik:
Bising, Radiasi, Suhu ekstrem, Tekanan
udara, Vibrasi, Penerangan
Golongan Kimiawi:
Semua bahan kimia dalam bentuk debu,
uap , gas, larutan, kabut
18
Golongan biologik:
Bakteri, virus, jamur dll.
Golongan Fisiologik/ergonomik:
Design tempat kerja, beban kerja
Golongan Psikososial:
Stress psikis, monotoni kerja, tuntutan pekerjaan dll
Di negara maju faktor fisik, biologi dan kimiawi sudah dapat
dikendalikan – sehingga golongan fisiologik dan
psikososial yang menjadi penyebab utama
FAKTOR RISIKO DI RUMAH
19
SAKIT
Jabatan rangkap
Pekerjaan Sebelumnya (Masa Lalu)
23
kebiasaan merokok
keluhan yang sama pada pekerja lainnya
hubungan waktu antara pekerjaan dan gejala-gejala
tingkat pajanan
penggunaan APD (PPE)
cara-cara menangani bahan/zat
KEP PRES NO 22 TAHUN 1993
TTG PENY YG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA
30
No JENIS PENYAKIT
2 Penyakit paru dan saluran pernapasan (Bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu
logam keras
3 Penyakit paru dan saluran pernapasan (Bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu
kapas, vlas, henep, dan sisal ( Bissinosis)
4 Asma akbat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang
dikenal, yang berada dalam proses pekerjaan
5 Alveolitis alergika yang disebabkan oleh factor dari luar sebagai akibat penghirupan debu
organik
6 Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaanya yang
beracun
7 Penyakit yang disebabkan cadmium atau persenyawaannya yang
beracun
8 Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaanya yang beracun
31
14 Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun
18 Penyakit yang disebabkan oleh derifatnitro dan amina dari benzene atau
homolognya yang beracun
19 Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya
32
23 Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat,
tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi)
24 Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih
25 Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang
mengion
26 Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologic
27 Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut
29 Penyakit infeksi yangt disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko kontaminasi khusus
30 Penyakit yang disebabkan oleh suhu tingi atau rendah atau panas radiasi atau
kelembaban udara tinggi
31 Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat
33
Meningkatkan tingkat kecurigaan / kewaspadaan
34
35
Respiratory
Interstitial fibrosis Asbestos Mining, construction trades,
Silica building maintenance
Coal Mining, foundry work,
Sandblasting, Mining
Asthma Animal products Laboratory work
Plant products Baking
Wood dust Furniture making
Isocyanates Plastics manufacturing
Metals (eg., cobalt) Hard metals manufacturing
Cutting oils Machine operation
Irritants (e.g, sulfur dioxide) Various occupations
Upper airway irritation Indoor air pollution (.e., sick Office work
building syndrome) Teaching
36
Neurologic
Chronic Organic solvents Painting,
Encephalopathy Organophosphate automobile body
pesticides repair
Lead Pesticide
application
Peripheral Bridge work,
polyneuropathy painting, radiator
repair, metal
recycling
Hearing loss
37
Infectious
Bloodborne HIV, hepatitis B Health care work,
infections prison wark
38
Cancer
Lung Asbestos Construction trades
Chromium Welding, plating
Coal tar, pitch Steelworking
Liver Vinyl chloride Plastics manufacturing
Skin
Contact dermatitis Organic solvents Many occupations
Nickel Hairdressing
Latex Health care work
Reproductive
Spontaneous abortion Ethylene oxide Sterilizing
Sperm abnormalities Dibromochloropropane Pesticide manufacturing
Birth defects Lonizing radiation Radiographic technicians
Developmental abnormalities Lead Bridge work, metal recycling
39
Cardiovascular
Coronary artery disease Carbon monoxide stress Working with combustion
products
Machine-paced work
Gastrointestinal
Hepatitis Polychlorinated biphenyls
40
Kondisi kerja dan penyakit
41
46
Elements of the occupational History
47
Riwayat jabatan/tugas
48
62
Tempat tinggal
perkotaan kadar timah hitam > tinggi tinggal di pedesaan.
Di kawasan industri baterai bisa kadar kadmium >tinggi.
Kontaminasi dapat berasal pada pekerja sendiri.
Keringat dapat mengandung nikel dan khrom yang cukup bermakna.
Tambalan gigi jelas mempengaruhi hasil analisis merkuri (berasal
dari amalgam).
Fungsi ginjal dan berat jenis urin pekerja perlu diperhatikan juga.
Indeks Pemajanan Biologik ( IPB ) atau Biologi Exposure
Indices ( BEI )
63
66
Pada masa sebelum shift (setelah 16 jam tidak terpajan);
selama shift (setelah 2 jam terpajan), dan pada akhir shift.
Determinan dikeluarkan secara cepat dari tubuh dengan waktu
paruh kurang dari 5 jam ; determinan tidak tertimbun dalam
tubuh ;
Pada awal minggu kerja atau akhir minggu kerja ( setelah 2
hari tidak terpajan / setelah 5 hari terpajan berturut-turut:
determinan dikeluarkan dengan waktu paruh lebih dari lima
jam ; determinan tertimbun dalam tubuh selama minggu kerja;
Saat pemeriksaan tidak penting atau dapat diabaikan (kapan
saja); determinan dikeluarkan dari tubuh secara lambat,
tertimbun dalam tubuh selama beberapa tahun, bahkan seumur
hidup.
67
Walaupun biomonitoring gunakan jar/ cairan tubuh tidak
sama dengan pem kes berkala yang biasa dilakukan .
pemeriksaan kesehatan berkala bertujuan untuk menemukan
penyakit ( efek ) pada tahap dini, sedangkan
biomonitoring berusaha untuk mencegah terjadinya efek
dengan jalan melakukan peman tauan dengan pemerikasaan
indikator ( determinan ) secara berkala.
Upaya menghentikan pekerjaan/ menghilangkan pajanan
mencegah terjadinya efek gangguan kesehatan.
ADOPTED BIOLOGICAL EXPOSURE DETERMINANTS
N
68 Chemical [CAS] Sampling Time BEI Notation
ODeterminant
1 ACETONE [67-64-1] End of shift 50 mg/L
Aceton in urine
ANILINE [62-53-3]
Aniline in urine End of shift -
Aniline released from hemoglobin End of shift -
p- Aminophenol in urine End of shift 50 mg / l
69
70
WALK THROUGH
SURVEY
(SURVEI JALAN
SEPINTAS)
PENDAHULUAN
71
DIPERLUKAN
SEBELUM SURVEI
LOBI DG MANAJEMEN RENCANA SURVEI
INFORMASI SINGKAT.
INFORMASI RIWAYAT INDUSTRI/ RS,
PROSES
MAKSUD & TUJUAN SURVEI
DISKUSI KEBIJAKAN, SDM
SIMPATI DAN DUKUNGAN PELAKSANAAN
SURVEI.
INFORMASI DISKUSI
76
PEDOMAN K3
PROSEDUR TETAP
SUMBER KONTAMINASI
80
UDARA
BAHAN DASAR SELAMA PROSES
POTENSI BAHAYA DILIHAT DG MATA
TELANJANG
DEBU BERTERBANGAN
SANGAT KOTOR
UAP DAN GAS DG PENCIUMAN
KONTAK LANGSUNG BAHAN
81
KIMIA
SALURAN PERNAFASAN
SALARUAN PENCERNAAN
KULIT
BAHAYA FISIK
82
HASIL PENGAMATAN
EVALUASI
REKOMENDASI
HASIL PENGAMATAN
88
WALK THROUGH
SURVEY
(SURVEI JALAN
SEPINTAS)
DR. Sultan Buaraena, MS
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
PENDAHULUAN
90
DIPERLUKAN
SEBELUM SURVEI
LOBI DG MANAJEMEN RENCANA SURVEI
INFORMASI SINGKAT.
INFORMASI RIWAYAT INDUSTRI/ RS,
PROSES
MAKSUD & TUJUAN SURVEI
DISKUSI KEBIJAKAN, SDM
SIMPATI DAN DUKUNGAN PELAKSANAAN
SURVEI.
INFORMASI DISKUSI
95
PEDOMAN K3
PROSEDUR TETAP
SUMBER KONTAMINASI
99
UDARA
BAHAN DASAR SELAMA PROSES
POTENSI BAHAYA DILIHAT DG MATA
TELANJANG
DEBU BERTERBANGAN
SANGAT KOTOR
UAP DAN GAS DG PENCIUMAN
KONTAK LANGSUNG BAHAN
100
KIMIA
SALURAN PERNAFASAN
SALARUAN PENCERNAAN
KULIT
BAHAYA FISIK
101
HASIL PENGAMATAN
EVALUASI
REKOMENDASI
HASIL PENGAMATAN
107