Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BELUT (MONOPTERUS ALBUS) DENGAN

KADAR BERTINGKAT TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT


(MUS MUSCULUC BABLC) JANTAN YANG DI LUKAI

RIFKO SAPUTRA
150101007
PEMBIMBIN 1 PEMBIMBIN

Ns. Mechi Silvia Dora S.Kep, M.Kep M. Saka Abeiasa S.Pd, M.Biomed

Program Studi S1 Keperawatan


STIKES Piala Sakti Pariaman
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Prevalensi kematian akibat luka kecelakaan di
asia
10.00%
9.00%
8.00%
7.00%
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
Malaysia Brunai Indonesia Jepang Singapura Israel

WHO, 2016
FAKTOR YANG MEMPERLAMA PENYEMBUHAN
LUKA

Infeksi

Nutrisi buruk

Treatment buruk
Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui beberapa faktor dapat mempelama proses
penyembuhan luka seperti infeksi pasca trauma (Abbot, 2007), tidak tercukupinya
nutrsi (Widodo, 2016),
penanganan yang buruk selama pengobatan (Maryunani, 2013)
Kolagen dan asam amino sabagai agen percepatan penutupan luka

INFLAMASI

KOLAGEN DAN
ASAM AMINO

PROLIFERASI

MATURASI
Mengapa Belut ?....

KOLAGEN ASAM AMINO

Belut merupakan protein yang tertinggi dbandingkan sumber


protein hewani lainnya (Astiana et al, 2015).
Angka ekspor belut di Indonesia berdasarkan
data WPI 2010
5,000
4,500
4,000
3,500
3,000
2,500
Ton

2,000
1,500
1,000
500
0
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009

Kendati indonesia merupakan pengekspor belut yang tinggi, (terihat dari peningkatan
angka ekspor dari tahun 2007-2009 sebanyak 4744 ton), namun tingkat konsumsi belut
di indonesia khususnya sumatra barat masih cukup rendah (Kemen KP, 2012)
Apakah ada pengaruh Pemberian Tepung
Belut (Monopterus Albus) Dengan Kadar
TUJUAN
Bertingkat Terhadap Proses Penyembuhan
UMUM
Luka Pada Mus musculuc BABLC Jantan
Yang Di Lukai

• Untuk mengetahui pengaruh


pemberian tepung belut
dengan dosis 1,4 mg terhadap
proses penyembuhan luka pada
Mus musculuc BABLC jantan.
• Untuk mengetahui pengaruh
pemberian tepung belut
TUJUAN
dengan dosis 2,8 mg terhadap
KHUSUS
proses penyembuhan luka pada
Mus musculuc BABLC jantan.
• Untuk mengetahui pengaruh
pemberian tepung belut
dengan dosis 5,6 mg terhadap
proses penyembuhan luka pada
Mus musculuc BABLC jantan.
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
• Pengertian
• Etiologi
• Patofisiologi Luka

LUKA •


Manifestasi Klinis
• Komlikasi
Penatalaksanaan
• Fase Penyembuhan

• Pengertian
• Klasifikasi Belut
• Morfologo belut
Belut sawah
(Monopterus • Cara Hidup Belut
• Kandungan dan
albus) Manfaat Belut
• Kajian Belut dan
Penyembuhan Luka
• Pengertian
• Taksonomi Mencit (Mus
Mencit (Mus Musculus)
• Morfologi Mencit
Musculus) • Kenapa Menggunakan Hewan
Coba Laboratorium
BAB III
KERANGKA KONSEP
BAB IV
METODOLOGI
PENELITIAN
• Jenis penelitian : Eksperimen
• Desain  Post test only control group
design
• Tempat dan Waktu
Labor anatomi STIKes Piala Sakti
Pariaman
• Waktu Penelitian
Mei 2019
• Populasi
Mencit Jantan Mus Musculus bablc albino
pada Balai Penyidikan dan Penelitian
Veteriner Bukitinggi
• Sampel di ambil dengan tehnik simple random
sampling Besar Sampel ( federer, 2013)
(t-1) (r-1) ≥ 15
(4-1) (r-1) ≥ 15
3 (r-1) ≥ 15
(3r-3) ≥ 15
3r ≥ 18
r≥6
Jadi jumlah 6 x 4 = 24
Drop out 1 perkelompok
Variabel Penelitian
• Variabel independen
• pada penelitian adalah pemberian ekstraksi Tepung
belut pada mencit (Mus musculus Bablc) albino
jantan
• Variabel Dependen
• Variabel Dependen pada penelitian adalah proses
penyembuhan luka pada mencit (Mus musculus
Bablc) albino jantan
Instrumen penelitian (Alat)
• Sonde
• pisau bedah
• alat cukur
• kandang mencit
• botol minum
• Mangkuk
• Kamera
• alat tulis
• timbangan gram
• gelas ukur
• Pengadukan
• kertas ukur milimeter
Instrumen penelitian (Bahan)
• Mencit (Mus musculuc) jantan
• Tepung belut
• air
• kassa
• Bius (Cloroforom)
• pakan mencit
• serbuk kayu.
Alur Pelaksanaan Penelitian
Mencit jantan

Aklimatisasi 1 minggu

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


kontrol eksperimen eksperimen eksperimen
tanpa dengan dengan dengan
tepung pemberian pemberian pemberian
belut per tepung tepung tepung
hari belut 1,4 mg belut 2,8 mg belut 5,6 mg
per hari per hari per hari

Melukai mencit (Mus musculus L)


sepanjang 3 mm dan kedalaman 2 mm
Pemberian perlakuan dengan tepung
belut selama 14 hari
Bandingkan panjang penyembuhan luka
kontrol dan perlakuan
Analisa Data
• Dari hasil penelitian dilakukan tabulasii data
dan analisa data secara manual menggunakan
program SPSS Statistik 17.0 dengan uji ANOVA
derajat kepercayaan 95%. Jika didapat hasil
yang bermakna di lanjutkan dengan uji
statistik Multiple Comparisons LSD (Post Hoc
Test) untuk melihat signifikansi antar
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai