Apakah Pemanasan Global?? Pemanasan Global (global warming) adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Jika ditinjau dari kejadiannya, pemanasan global merupakan kejadian yang diakibatkan oleh : Meningkatnya temperature rata-rata pada lapisan atmosfer Meningkatnya temperature pada air laut Meningkatnya temperature pada daratan Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas Rumah Kaca secara global. Penyebab Pemanasan Global ?? EFEK RUMAH KACA Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca. Gas- gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Apakah efek rumah kaca selalu merugikan? Efek rumah kaca tidak merugikan jika tidak berlebihan. Secara alami, efek rumah kaca sangat penting karena bumi menjadi cukup hangat sehingga dapat mendukung kehidupan manusia. Tanpa efek rumah kaca kehidupan manusia di muka bumi akan terganggu karena suhu rata-rata bumi berkisar -20 0C. Menurut Petrucci dan Harwood (1997:260) efek rumah kaca penting untuk menetapkan suhu yang layak bagi kehidupan di bumi. Tanpa efek rumah kaca, bumi secara permanen akan tertutup es dan perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari di bumi tidak terlalu jauh berbeda. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global Senyawa Gas Rumah kaca yang disepakati dalam Protokol Kyoto : 1. Karbon dioksida (CO2) 2. Metana (CH4) 3. Nitroksida (N2O) 4. Chloro-fluoro-carbon (CFCs) 5. Hidro-fluoro-carbon (HFCs) 6. Sulfur heksafluorida (SF6) Dampak Pemanasan Global Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio- geofisik, seperti : Peningkatan hujan dan banjir Pelelehan es di kutub Kenaikan muka air laut Perubahan iklim Punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial- ekonomi masyarakat meliputi : Gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai Gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara Gangguan terhadap permukiman penduduk Pengurangan produktivitas lahan pertanian Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit dsb Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut dan Banjir terhadap Kondisi Lingkungan Bio-geofisik dan Sosial-Ekonomi Masyarakat. Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir Perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove Meluasnya intrusi air laut Ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, dan Berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau- pulau kecil Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Pemanasan global akan mempengaruhi perubahan lingkungan seperti: 1. Perubahan cuaca dan lautan, 2. Pergeseran ekosistem dan 3. Degradasi lingkungan. Perubahan cuaca dan lautan Dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas) yang dapat mengakibatkan :
1. Munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis.
2. Temperatur yang panas juga dapat
menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. • Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan : 1. Trauma dan kematian akibat badai, banjir dan kebakaran 2. Masalah kesehatan akibat perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain. 3. Gagal panen sebagai akibat kelaparan dan malnutrisi Pergeseran ekosistem Dapat memberi dampak : 1. Penyakit melalui air (Waterborne diseases) Kolera, Hepatitis, Leptospirosis, Typus dll 2. Penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Malaria, Filariasis, DB, Scabies dll Contoh?? 3. Polusi Udara Asma, alergi, paru-paru dll Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain. BANJIR APAKAH BANJIR ITU? Daratan yang biasanya kering, menjadi terbenam oleh air yang berasal dari sungai, danau dan laut.yang berada di sekitarnya. Genangan air bisa jadi permanan, dalam hal ini terjadilah danau baru. MENGAPA TERJADI BANJIR? CARA PENCEGAHAN/PENANGGULANGAN BANJIR
Ada 3 bentuk tindakan:
1. Memperbesar daya tampung air hujan oleh tanah daerah pengaliran sungai 2. Memperbaiki kondisi fisik kapasitas penampungan air hujan oleh sungai 3. Usaha menitoring yang ketat terhadap sungai terutama pada musim penghujan 1. DAYA TAMPUNG AIR HUJAN OLEH DAERAH PENGALIRAN SUNGAI Daerah sekitar sungai memegang peran yang penting. Air hujan yang melimpah akan mengalir melewati daerah ini dahulu sebelum air masuk ke sungai. Apabila air bisa terserap , maka akan menjadi air tanah, yang di tempat-2 tertentu timbul sebagai mata air.. Jika air hujan, terikat oleh tanah, maka yang masuk sungai juga berkurang. Maka reboisasi adalah penting, bahkan ditambah dengan adanya penanaman hutan baru akan lebih baik lagi. Hutan adalah bentuk ekosistem alamiah., sedangkan hutan tidak perlu perawatan khusus. 2.KONDISI FISIK DAN KAPASITAS PENAMPUNGAN AIR HUJAN OLEH SUNGAI Mengurangi pendangkalan dasar sungai.,dengan cara mengurangi lumpur di sungai, dengan demikian mengurangi erosi tanah oleh sungai dan aliran air hujan ke sungai. Masyarakat jangan membuang sampah ke sungai. Pengerukan lumpur dan pasir yang mengendap di dasar sungai harus dilaksanakan. Hambatan yang terdapat di sungai harus diangkat ( perahu/kapal yang tenggelam, pohon yang roboh masuk sungai, rumput-2-an yang lebat) Pada sungai yang banyak keloknya, harus dibuatkan sudetan untuk memperpendek aliran sungai ke laut. Pada beberapa tempat yang “baik” perlu dipikirkan membangun waduk. Waduk ini tetunya merupakan tambahan tempat penampungan air. 3. MONITORING PERKEMBANGAN SUNGAI monitoring tinggi air sungai pada tempat-tempat yang mudah terkena banjir monitoring tempat-tempat lemah dari tangkis yang sudah dibuat monitoring aliran sungai di tempat-tempat yang mudah terjadi hambatan, umpama lekukan-lekukan yang tajam, di pintu-pintu air dan di tempat-tempat pendangkalan tertentu. monitoring hutan-hutan dan waduk-waduk yang diharapkan sebagai penahan banjir yang akan terjadi. DAMPAK BANJIR TERHADAP KESEHATAN BANJIR AIR TERCEMAR PENYAKIT (WATER BORNE DISEASES ) Diare (bakteri Shigella, E.coli, amoeba, parasit, virus) Typhus (bakteri Salmonella) Kholera (bakteri Vibrio cholera) Hepatitis A (Virus) Demam berdarah (virus) ……………PERAN SEKECIL APAPUN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL AKAN BERMANFAAT BAGI GENERASI MENDATANG, YAKNI ANAK DAN