Anda di halaman 1dari 14

PNEUMONIA

Disusun oleh :
1.Setio Nugroho ( 22017036)
2.Eva yuliana. (22018002)
3.Intan Novita S. (22018022)

4.Fenny Anggraeni (22018023)


5.Purwati Agustin (22018025)
A. DEFINISI
Pneumonia adalah peradangan paru dimana asinus
tensi dengan cairan, dengan atau tanpa di sertai infiltrat
sel radang kedalam dinding alveoli dan rongga
intistisium (Ridha, 2014).

Pneumonia adalah peradangan paru dimana asinus


paru terisi cairan radang dengan atau tanpa disertai
infiltrasi dari sel radang kedalam dinding alveoli dan
rongga interstisium. (Secara anatomis dapat timbul
pneumonia lobaris maupun lobularis /
bronchopneumonia. Pneumonia adalah prosesinflamasi,
yang melibatkan parenkim paru (Jaypee, 2006).
B. ETIOLOGI
1) Bakteri (pneumokokus, streptokokus, H. Influenza,
klebsiela mycoplasma pneumonia)
2) Virus (virus adena, virus para influenza, virus
influenza).
3) Jamur / fungi (kandida abicang, histoplasma,
capsulatum, koksidiodes).
4) Protozoa (pneumokistis karinti)
5) Bahan kimia (aspirasi makan/susu/isi lambung,
keracunan hidrokarbon (minyak tanah, bensin, dan
lain-lain)).
C. PATOFISIOLOGI
Sistem pertahanan tubuh terganggu menyebabkan virus masuk
ke dalam tubuh setelah menghirup kerosin atau inhalasi gas
yang mengiritasi. Mekanisme pertahanan lanjut berupa sekresi
Ig A lokal dan respon inflamasi yang diperantarai leukosit,
komplemen, sitokin, imunoglobulin, makrofag alveolar, dan
imunitas yang diperantarai sel.
Infeksi paru terjadi bila satu atau lebih mekanisme di atas
terganggu, atau bila virulensi organisme bertambah. Agen
infeksius masuk ke saluran nafas bagian bawah melalui
inhalasi atau aspirasi flora komensal dari saluran nafas bagian
atas, dan jarang melalui hematogen. Virus dapat
meningkatkan kemungkinan terjangkitnya infeksi saluran
nafas bagian bawah dengan mempengaruhi mekanisme
pembersihan dan respon imun.
D. MANIFESTASI KLINIS
1) Secara khas diawali dengan awitan menggigil, demam
yang timbul dengan cepat (39,5 ºC sampai 40,5 ºC).
2) Nyeri dada yang ditusuk-tusuk yang dicetuskan oleh
bernafas
3) batuk.
4) Produksi sputum
5) Takipnea (25 – 45 kali/menit) disertai dengan
pernafasan mendengur, pernafasan cuping hidung,
6) Mual, muntah
7) Nadi cepat.
8) Sesak nafas (Betz & Sowden, 2004)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Sinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar,
bronchial); dapat juga menyatakan abses)
2) Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat
mengidentifikasi semua organisme yang ada.
3) Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis
organisme khusus.
4) Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru,
menetapkan luas berat penyakit dan membantu diagnosis
keadaan.
5) Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis
6) Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi
7) Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat
benda asing(Elizabeth, 2009)
F. KOMPLIKASI
1) Sianosis: warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat
karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah.
2) Hipoksemia: penurunan tekanan parsial oksigen dalam darah,
kadang-kadang khusus sebagai kurang dari yang, tanpa
spesifikasi lebih lanjut, akan mencakup baik konsentrasi oksigen
terlarut dan oksigen yang terikat pada hemoglobin
3) Bronkaltasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari
pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan
kerusakan komponen elastis dan muskular dinding bronkus.
4) Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian
paru-paru yang diserang tidak mengandung udara dan kolaps).
Terjadi akibat penumpukan secret.
5) Meningitis: terjadi karena adanya infeksi dari cairan yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.(Elizabeth, 2009)
G. PENATALAKSANAAN
1) Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
2) Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia
virus
3) Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk
infeksi pneumonia mikroplasma.
4) Menganjurkan untuk tirah baring sampai infeksi
menunjukkan tanda-tanda
5) Pemberian oksigen jika terjadi hipoksemia.
6) Bila terjadi gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori
yang cukup.
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK
A. PENGKAJIAN
 Mengakaji identitas pasien , riwayat kesehatan pasien di masa
lalu dan saat ini ditambah lagi pengkajian dapat menggunakan
11 fungsi gordon yang mencangkup.
 Pola persepsi dan manajemen kesehatan
 Pola nutrisi dan metabolik
 Pola eliminasi
 Pola latihan dan aktivitas
 Pola kognitif perceptual
 Pola istirahat tidur
 Pola konsep diri
 Pola peran dan hubungan
 Pola reproduksi dan seksual
 Pola manajemen koping
 Pola keyakinan dan nilai
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG
MUNCUL (NANDA, 2012)
a) Bersihan jalan nafas b.d penumpukan sekret, akumulasi
mukus yang berlebih
b) Gangguan pertukaran gas b.d peradangan alveoli
c) Hipertermi b.d proses penyakit
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
 Dx 1
a) Kaji TTV, dan auskultasi bunyi nafas tambahan
b) Kajii kedalaman atau frekuensi pernafasan dan
gerakdada
c) Berikan air hangat
d) Lakukan fisioterapi dada
e) Lakukan section sesuai indikasi
f) Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian obat
sesuai indikasi
LANJUTAN ...
 Dx 2
a) Kaji frekuensi dan kedalaman pernafasan
b) Posisikan semi flower
c) Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku
d) Kolaborasi dengan pemberian oksigen sesuai indikasi
 Dx 3

a) Kaji TTV
b) Kompres menggunakan air hangat pada bagian ubun-
ubun,axsila,perut,leher,dan lipat paha.
c) Tingkatkan intek cairan dan nuitrisi
d) Monitor suhu setiap 3 jam
e) Monitor intake dan output
f) Berikanterapi sesuai indikasi paracetamol 100 mg/6 jam

Anda mungkin juga menyukai