Anda di halaman 1dari 16

Sejarah Bioteknologi Fermentasi

Pada masa lalu bioteknologi banyak dilakukan dengan proses yang sangat sederhana.
Perkembangan yang pesat dalam bidang bioteknologi baru dimulai ketika Louis
Pasteur berhasil
menemukan bahwa mikroorganisme dapat melakukan fermentasi. Konsep fermentasi
ini kemudian
banyak dimanfaatkan masyarakat untuk memproduksi berbagai macam makanan
baru secara
konvensional dengan memanfaatkan mikroorganism
Fermentasi adalah:
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat
menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan
bantuan mikroba. Produk-produk
tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau
makanan_x0000_
3 hal yag diperlukan dalam fermentasi
1. Substrat atau Pangan
2. Mikroorganisme / Inokulum
3. Kondisi fermentasi

1. SUBSTRAT
Dapat Berupa Makanan Padat Dan Makanan
Cair, Yang Sudah Dimasak Maupun Bahan
Makanan
Cocok Untuk Ditumbuhi Oleh Jenis
Mikroorganisme Tertentu
Komponen substrat

Medium untuk fermentasi biasa disebut substrat.


Biasanya pada teknologi fermentasi
digunakan bahan dasar yang mengandung karbon.

Sebagai contoh; biji-bijian


(grain), susu (milk). Natural raw material berasal dari hasi
pertanian dan hutan.
Karbohidrat; gula, pati (tepung), selulosa, hemiselulosa,
dan lignin.
Berdasarkan bentuknya substrat dapat dibedakan
menjadi:
1. Substrat cair (air anggur)
2. Substrat semi cair (yoghurt)
3. Substrat padat digunakan untuk produksi
tempe, oncom, kecap, kompos dsb.
Solid substrate fermentation (SSF), melibatkan
jamur berfilamen, yeast atau
streptomyces
MIKROORGANISME DALAM
FERMENTASI

Inokulum
1. Bakteri: Bacillus sp., Lactobacillus sp.,
Streptococcus sp. Eschericia sp.
2. Jamur: Aspergillus sp. Penicillium sp.
3. Jamur filamentous:
4. Kahmir (yeast): Saccharomyces sp.

Marudut, MPS 6
3. KONDISI FERMENTASI
a. AEROBIK, MISALNYA:
- pembuatan asam cuka dari air kelapa
atau nira
- pembuatan ikan asin
- pembuatan tauco
- pembuatan peuyeum
b. SEMI ANAEROBIK, MISALNYA:
- pembuatan tape
- pembuatan tempe
- pembuatan roti
Marudut, MPS 7
3. KONDISI FERMENTASI
c. ANAEROBIK, MISALNYA:
- pembuatan sawi asin
- pembuatan kimchii
- pembuatan sauerkraut
- pembuatan anggur
- pembuatan brem
- pembuatan yakult
- pembuatan yoghurt

Marudut, MPS 8
Manfaat Fermentasi :

Beberapa Manfaat/Keuntungan yang dapat diperoleh


dari proses pembuatan produk melalui proses
fermentasi adalah:
Dapat menghilangkan atau mengurangi zat antinutrisi
Dapat meningkatkan kandungan nutrisi
Dapat meningkatkan kecernaan
Dapat menaikkan tingkat kesehatan, lebih
menyehatkan,
Dapat menaikkan waktu simpan, tahan lama, awet
Dapat memiliki nilai jual lebih tinggi
Kurva pertumbuhan bakteri
 Kurva tumbuh bakteri dibuat untuk menggambarkan
karakteristik pertumbuhan bakteri dalam suatu medium

Ada 4 fase, yaitu :


1. Fase lag
2. Fase log
(eksponensial)
3. Fase stasioner
4. Fase kematian
Kurva pertumbuhan bakteri

Fase Lag
Pada fase tidak terjadi penambahan jumlah sel, tetapi
aktivitas metabolisme sedang berlangsung untuk persiapan
pembelahan sel. Disebut juga sebagai fase adaptasi
(penyesuaian)

Fase Log (Eksponensial)


Pola pertumbuhan yang seimbang dan cepat. Sel-sel
bakteri membelah secara teratur dengan laju yang konstan,
tergantung pada komposisi medium kultur dan kondisi
inkubasi sampai nutrien habis.
Kurva pertumbuhan bakteri
Fase stasioner
Terjadi penumpukan racun akibat metabolisme sel dan kandungan
nutrien mulai habis, akibatnya terjadi kompetisi nutrisi sehingga
beberapa sel mati sedangkan yang lainnya tetap hidup. Pada fase ini
bakteri masih melakukan aktivitas memproduksi metabolit sekunder
seperti antibiotik.

Fase Kematian
Grafik menunjukkan penurunan secara tajam karena merupakan
akhir dari suatu individu yang kembali ke titik awal.
Prinsip-prinsip Fermentasi
Agar fermentasi dapat berjalan dengan optimal,
maka harus memperhatikan
faktor-faktor berikut ini:
1. Aseptis: bebas kontaminan.
2. Komposisi medium pertumbuhan.
3. Penyiapan inokulum
4. Kultur
5. Tahap produksi akhir
Sifat Fermentasi
1. Aerob memerlukan adanya oksigen.
2. Anaerob tidak memerlukan adanya oksigen.
Pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup melalui
proses fermentasi untuk membuat
produk keperluan sehari-hari seperti
roti, keju, bir dan anggur. Dibidang
kesehatan, penerapan bioteknologi telah
menghasilkan produk-produk penting
seperti antibiotik, vaksin, hormon,
diagnostika penyakit dan produk
farmasi lainnya
Ruang Lingkup Bioteknologi di Bidang Farmasi
Bioteknologi farmasi merupakan penerapan dan pengembangan
bioteknologi dalam bidang farmasi/obat-obatan yang menunjang
perbaikan kesehatan makhluk hidup. Bioteknologi farmasi saling
berhubungan dengan bioteknologi kedokteran dimana dalam
bioteknologi farmasi mengkaji beberapa organisme model (mencit,
tikus, ayam, yeast, lalat buah, cacing, dan zebrafish) untuk
mengidentifikasi penyakit genetik dan kesesuaian penggunaan terapi
gen dalam mengetahui keefektifan dan keamanannya sebelum
melakukan tindak lanjut klinis pada manusia

Anda mungkin juga menyukai