Anda di halaman 1dari 11

Analisis ion logam

Oleh kelompok I

Jata Herfian Melzawin Elma Manuhutu


Maria Pedan Halimakin Nurcahyani Umar
Pendahuluan
Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat
berperan dalam metabolisme tubuh. Salah satunya adalah ion logam. Ion
logam merupakan senyawa yang dalam jumlah sedikit sangat bermanfaat
bagi tubuh. Tapi dalam jumlah banyak, justru membahayakan kesehatan
tubuh. Ada beberapa ion sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti seng, besi,
mangan dll. Tapi juga ada yang berbahaya, salah satunya timbal. Logam
yang berbahaya ini dapat masuk melalui system pencernaan yang nantinya
akan bereaksi dengan unsur belerang dan enzim, sehingga enzim tidak
bekerja dengan baik.
Tinjauan pustaka
 Pengertian ion logam
• Ion adalah suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik total tidak nol.
• Logam merupakan unsur kimia yang siap membentuk ion dan memiliki ikatan logam.
• Jadi ion logam merupakan suatu senyawa atau unsur pembentuk molekul yang
memiliki muatan listrik.
Ion logam dibutuhkan maklum hidup dalam proses metabolisme dan juga sebagai co-
faktor enzim tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Jika penyerapan logam melebihi
batas aman, akan berbahaya bagi tubuh makluk hidp tersebut. Sebab akan meracuni yang
akan mengganggu proses metabolisme.
 Jenis-jenis logam
Berdasarkan keberadaannya dalam tubuh, logam dapat dikelompokkan
menjadi :
 Logam esensial, merupakan logam yang dalam jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan
dapat menimbulkan efek keracunan. Contohnya : Zn, Cu, Fe, Co dan Mn
 Logam non esensial, merupakan logam yang beracun yang keberadaannya
dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya. Contohnya : Hg, Cd, Pb,
Sn dan AS. Logam ini dapat menimbulkan efek yang merugikan kesehatan
manusia sehingga sering disebut sebagai logam beracun

 Manfaat ion logam dalam tubuh


Digunakan untuk kerja sistem enzim, misalnya seng (Zn), tembaga (Cu),
besi (Fe) dan beberapa unsur lainnya seperti Co dan Mn
Cara menganalisis
 Spektroskopi serapan atom, metode ini berprinsip
absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap
cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsurnya.
 Analisis gravimetri, proses isolasi dan pengukuran
berat suatu unsur atau senyawa tertentu.
 Contoh pengujian
Analisis kadar ion besi (Fe2+) dan ion timbal (Pb2+) dalam ikan makarel kemasan kaleng
berdasarkan lama waktu penyimpanan.

Oleh : Karina, Desi., Alimuddin dan Chairul Saleh

Kontaminasi logam yang seribg terjadi dalam kaleng adalah ion besi
dan timbal. Logam berat yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan
toksisitas karena dapat meghambat kerja enzim. Ion Pb2+ dalam tubuh yang
terakumulasi dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan pada susunan
saraf sehingga dapat menimbulkan edema otak dan gangguan lainnya. Ion Fe2+
merupakan logam yang diperlukan tubuh agar erotrosit dapat berkembang
secara tepat. Tetepi jika berlebihan dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
lanjutan

Untuk mengidentifikasi ion besi dan timbal, menggunakan instrumen spektrofotometer serapan
atom. Dengan tahapannya :

 Persiapan sampel
Sampel dimasukkan ke dalam cawan porselin, yang sebelumnya telah dihancurkan.
Kemudian ditambahkan larutan HNO3 pekat lalu dipanaskan pada suhu 600° C selama 100 menit
hingga menjadi abu. Dilarutkan dengan aquadest kemudian disaring
 Pengukuran kadar timbal
Dioptimalkan spektrometer serapan atom (SSA) dengan cara dihidupkan 10 menit
sebelum dimasukkan sampel. Masukkan larutan standart ke SSA untuk dianalisis. Kemudian
masukkan sampel yang siap dianalisis. Diukur absorbansinya dengan panjang gelombang 217
nm.
 Pengukuran kadar besi
Dioptimalkan spektrometer serapan atom (SSA) dengan cara dihidupkan 10 menit
sebelum dimasukkan sampel. Masukkan larutan standart ke SSA untuk dianalisis. Kemudian
masukkan sampel yang siap dianalisis. Diukur absorbansinya dengan panjang gelombang 248,3
nm.
Hasil penelitian
Fungsi dari pengabuan/dekstutor untuk memutuskan ikatan antara senyawa organik dengan
logam yang akan dianalisis. HNO3 digunakan sebagai dekstutor, untuk bahan-bahan organik
yang sulit dihancurkan dan dibantu pemanasan untuk dekstutor. Berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan dengan menggunakan beberapa sampel dengan lama penyimpanan
yang sama, mengandung nilai ion besi (Fe2+) yang belum melebihi ambang batas
(konsentrasi kecil) tetepi dapat menyebabkan racun apabila mengkonsumsi makanan dalam
kemasan kaleng secara terus-menerus.
Lanjutan

Untuk kadar ion timbal (Pb2+) juga tidak melebihi ambang batas. Hal
ini dapat dimungkinkan karena kaleng sebagai wadah sampel tidak
mengandung logam Pb pada saat proses penyambungan atau
pemantrrian pada saat pengolahan kaleng.
Jadi berdasarkan hasil penelitian itu, dapat disimpulkan bahwa lama
penyimpanan tidak mempengaruhi nilai ataunkadar ion Pb dan Fe
dalam produk ikan makarel kemasan kaleng.
Daftar pustaka
Estiasi, teti dkk. Kimia dan fisik pangan. Jakarta : bumi aksara
Karina, Desi., Alimuddin dan Chairul Saleh. 2018. Analisis kadar ion besi
(Fe2+) dan ion timbal (Pb2+) dalam ikan makarel kemasan kaleng
berdasarkan lama waktu penyimpanan.Samarindah : Univ.
Mulawarman
Wetipo, Yafeth dkk. 2019. Produksi ros akibat akumulasi ion loham berat
dan mekanisme penangkal dengan antioksidan. Salatiga : Univ.
Kristen Satya Wacana.
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai