Anda di halaman 1dari 3

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2

1. Azahra Mauli Putri ( 07 )


2. Desti Salsabila ( 11 )
3. Ela Septiani ( 13 )
4. Rheisya Diva Dwi F ( 29 )

JOBSHEET ANALISIS KANDUNGAN MINERAL LOGAM


BESI (Fe) PADA BATUAN DENGAN METODE AAS
I . Tujuan
1. Siswa dapat memahami prinsip analisa besi (Fe) metode AAS.
2. Siswa dapat menentukan konsentrasi unsur logam besi (Fe).
3. Siswa dapat melakukan praktikum dengan benar.

II . Dasar Teori
Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah suatu alat yang digunakan pada
metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metalloid yang
pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et al., 2000).
Salah satu kandungan mineral batuan yang akan diuji pada batuan tersebut
adalah mineral logam besi. Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari
bahasa Latin: ferum) dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret
transisi pertama. Ini unsur paling umum di bumi berdasarkan massa,
membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur
keempat terbesar pada kerak bumi [4].
Salah satu limbah tambang berbahaya yakni Besi (Fe), logam berat Fe
merupakan logam berat essensial yang keberadaannya dalam jumlah tertentu
sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebih
dapat menimbulkan efek racun (Supriyantini & Endrawati, Kandungan Logam
Berat Besi (Fe) Pada Air, Sedimen, dan Kerang Hijau (Perna Viridis) di Perairan
Tanjung Emas Semarang, Juni 2015) Oleh karena itu, untuk mengurangi
dampak negatif dari pertambangan, peneliti mengambil sampel batuan
pertambangan di desa Sekotong tengah. Kemudian batuan tersebut diuji
menggunakan metode Atomic Absobtion Spectrofotometer (AAS) supaya
mendapatkan hasil yang maksimal.
III . Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca analitik.
2. Tabung digestion & blok digestion.
3. Vortex.
4. Tabung reaksi.
5. Spektrofotometri serapan atom.
6. Botol timbang.
7. Spatula.
8. Botol semprot.
9. Water bath.
10.Bola hisab.
11.Pipet ukur 0.5 mL dan 5 mL.
12.Gelas ukur.
13.Penjepit kayu.
Bahan :
1. Sampel batuan.
2. Aquadest.
3. Asam nitrat p.a.
4. Asam perklorat p.a.
IV . Cara Kerja
1. Timbang 0.5 gram contoh sampel batuan yang sudah dihaluskan.
2. Masukkan ke dalam tabung digestion.
3. Tambahkan 5 mL asam nitrat p.a dan 0.5 mL asam perklorat p.a.
4. Diamkan satu malam.
5. Panaskan pada suhu 100°C selama 1 jam 30 menit, suhu ditingkatkan
menjadi 130°C selama 1 jam, suhu ditingkatkan lagi menjadi 150°C
selama 2 jam 30 menit (sampai uap kuning habis, bila masih ada uap
kuning waktu pemanasan ditambah lagi).
6. Setelah uap kuning habis suhu ditingkatkan menjadi 170°C selama 1 jam.
7. Kemudian suhu ditingkatkan menjadi 200°C selama 1 jam (hingga
terbentuk uap putih).
8. Destruksi selesai dengan terbentuknya endapan putih atau sisa larutan
jernih sekitar 0.5 mL.
9. Ekstrak didinginkan.
10.Encerkan dengan air bebas ion menjadi 25 mL, homongenkan.
11.Biarkan semalam.
12.Ukur kadar Fe menggunakan AAS.

V. Perhitungan

Keterangan:
• ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar
deret standar dengan pembacaannya setelah dikoreksi blanko.
• 100 = konversi ke % (pada satuan %)
• Fk = faktor koreksi kadar air=100/(100-%kadar air)
• Fp = faktor pengenceran

Anda mungkin juga menyukai