Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN
ISOLASI SOSIAL

KELOMPOK 2 ;
ALVIN CAHYA AMANDA BAGUS
RENALDI YAYANG ANGGITA
YESI DESTRIANI
PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah keadaan di mana seorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi
dengan orang lain di sekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak,
tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti dengan orang lain.
POHON MASALAH

Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi

Isolasi social :
menarik diriCORE PROBLEM

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

—SOMEONE FAMOUS
TANDA DAN
GEJALA
Data subyektif

1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang


lain
2. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang
lain
4. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
5. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
6. Klien merasa tidak berguna
7. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
DATA OBYEKTIF

1. Tidak memiliki teman dekat


2. Menarik diri
3. Tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna
5. Asyik dengan pikirannya sendiri
6. Tak ada kontak mata
7. Tampak sedih, afek tumpul
DIAGNOSA
MEDIS
Masalah keperawatan :

1. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi…


2. Isolasi sosial: menarik diri
3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
DATA YANG PERLU DIKAJI

Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi


Data Subjektif :

Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata
Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
Klien merasa makan sesuatu
Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
Klien ingin memukul/melempar barang-barang
DATA OBJEKTIF:
1. Klien berbicara dan tertawa sendiri
2. Klien bersikap seperti
mendengar/melihat sesuatu
3. Klien berhebti bicara ditengah
kalimat untuk mendengarkan
sesuatu
4. Disorientasi
Isolasi Sosial : menarik diri

DATA DATA
SUBYEKTIF : OBYEKTIF :
Klien mengatakan saya tidak
mampu, tidak bisa, tidak tahu Klien terlihat lebih suka sendiri,
apa-apa, bodoh, mengkritik diri bingung bila disuruh memilih
sendiri, mengungkapkan perasaan alternatif tindakan, ingin
malu terhadap diri sendiri. mencederai diri/ingin mengakhiri
hidup.
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Menarik diri

Tujuan Umum :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga


tidak terjadi halusinasi

Tujuan Khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya


Tindakan :
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal


b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan
dasar klien
2. KLIEN DAPAT MENYEBUTKAN PENYEBAB MENARIK DIRI

Tindakan:

2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya.
2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda
serta penyebab yang muncul
2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang
lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.

Tindakan :

3.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan


jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan prang lain
b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan
orang lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.3 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
a. beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaan dengan orang lain
b. diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain
c. beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial

Tindakan:
4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang
lain
4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang
lain melalui tahap :

K–P
K – P – P lain
K – P – P lain – K lain
K – Kel/Klp/Masy
4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.
4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat
berhubungan
4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama
klien dalam mengisi waktu
4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam
kegiatan ruangan
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah
berhubungan dengan orang lain
Tindakan :

5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila


berhubungan dengan orang lain
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat
berhubungan dengan orang lain.
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan orang
lain
6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung
atau keluarga
Tindakan :
6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
- Salam, perkenalan diri
- Jelaskan tujuan
- Buat kontrak
- Eksplorasi perasaan klien
6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
- Perilaku menarik diri
- Penyebab perilaku menarik diri
- Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak
ditanggapi
- Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan
dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan
orang lain.
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan
bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu
6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang
telah dicapai oleh keluarga
Diagnosa 2 : Harga Diri Rendah
Tujuan Umum :

Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal


Tujuan khusus :

Klien dapat membina hubungan saling percaya


Tindakan :

1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan


prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan
dasar klien
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
Tindakan :

2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


klien
2.2 Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian
negatif
2.3 Utamakan memberikan pujian yang realistik
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Tindakan:

3.1 Diskusikan dengan klien kemampuan yang


masih dapat digunakan selama sakit.
3.2 Diskusikan kemampuan yang dapat
dilanjutkan penggunaannya.
4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
Tindakan :

4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan


setiap hari sesuai kemampuan
- Kegiatan mandiri
- Kegiatan dengan bantuan sebagian
- Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
4.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien
lakukan
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya
Tindakan :

5.1 Beri kesempatan pada klien untuk mencoba


kegiatan yang telah direncanakan
5.2 Beri pujian atas keberhasilan klien.
5.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai