Anda di halaman 1dari 11

DESA SIAGA

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

Kelompok 7
Kristina Yayu Rahmaliya

Mellasari

M. Yousran Ramadan

Rialdi Fatiha

Roffi Taufik Hendriana

Soni Rahmadi
Pengertian

– Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan, secara mandiri. Jadi desa
siaga merupakan suatu daerah atau desa yang memiliki sistem yang menyangkut
kesehatan dan keselamatan warganya. Keselamatan akan bencana, kegawat
daruratan dan lain-lain Kesehatan melalui imunisasi, posyandu dan lain-lain Desa
yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari atau istilah-istilah lain bagi
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asalusul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).
Tujuan Desa Siaga

Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa
yang sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Selanjutnya, secara khusus, tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah:
– Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tengtang pentingnya
kesehatan
– Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa.
– Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku bersih dan
sehat
– Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
Kriteria Desa Siaga

Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut
(Depkes, 2006) :
– Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurang-
kurangnya 2 orang kader desa.
– Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta
peralatan dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut dikembangkan oleh
masyarakat yang dikenal dengan istilah Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal :
– Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
kejadian luar biasa serta faktor-faktor risikonya.
– Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi KLB serta
kekurangan gizi.
– Kesiapsiagaan    penanggulangan    bencana    dan kegawatdaruratan kesehatan.
– Pelayanan    kesehatan    dasar,    sesuai    dengan kompetensinya.
– Kegiatan pengembangan seperti promosi kesehatan, kadar gizi, PHBS,
penyehatan lingkungan dan lain-lain.
Tahap Pengembangan Desa Siaga

– Telah diterbitkan SK Menkes No. 564/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan


Pembangunan Desa Siaga, dengan mengambil kebijakan bahwa “seluruh desa di
Indonesia menjadi Desa Siaga pada akhir tahun 2008”. Selain itu, Depkes sejak
2006 sudah melatih 34.890 bidan yang akan menjadi ujung tombak program
tersebut. Namun sebelum membahas pengembangan desa siaga, berikut
adalah prinsip pengembangan desa siaga (Depkes, 2008), yaitu :
– Desa siaga adalah titik temu antara pelayanan kesehatan dan program kesehatan yang diselenggarakan
oleh pemerintah dengan upaya masyarakat yang terorganisir.
– Desa siaga mengandung makna “kesiapan” dan “kesiagaan” Kesiagaan masyarakat dapat didorong
dengan memberi informasi yang akurat dan cepat tentang situasi dan masalah-masalah yang mereka
hadapi.
– Prinsip respons segera. Begitu masyarakat mengetahui adanya suatu masalah, mereka melalui desa
siaga, akan melakukan langkah-langkah yang perlu dan apabila langkah tersebut tidak cukup, sistem
kesehatan akan memberikan bantuan (termasuk pustu, puskesmas, Dinkes, dan RSUD).
– Desa siaga adalah “wadah” bagi masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan
berbagai program kesehatan.
– Secara organisasi, koordinasi dan kontrol proses pengembangan desa siaga dilakukan oleh sebuah
organisasi desa siaga.
Kegiatan Desa Siaga

Kegiatan pokok desa siaga (Depkes, 2008) adalah:


– Surveilans dan pemetaan
– Perencanaan Partisipasif
– Mobilisasi Sumber Daya Masyarakat
– Kegiatan khusus
– Monitoring Kinerja
– Manajemen Keuangan
Indikator Keberhasilan Desa Siaga

– Indikator Input
– Indikator proses
– Indikator Output
– Indikator outcome
Peran Perawat Pada Desa Siaga

– Peran perawat  di semua tatanan pelayanan kesehatan di setiap level rujukan
dimana bentuk pelayanan yang diberikan berupa pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif.
Sedangkan menurut Depkes RI (2005) perawat mempunyai peran dalam
mewujudkan Desa Siaga, diantaranya yaitu:
– Peran sebagai pengelola
– Sebagai pendidik
– Peran perawat sebagai konselor
– Peran perawat sebagai kolabolator
– Peran perawat sebagai motivator
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai