Anda di halaman 1dari 9

MENEJEMEN KEPERAWATAN

Bambang
Husni Mubarok
Kristina yayu
Mellasari
Nunik
Sulaeman
Pengertian

◦Suarli dan Bahtiar (2009) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu keputusan dimasa
yang akan datang tentang apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat ditinjau dari proses, fungsi dan keputusan.

◦Perencanaan merupakan langkah awal sebelum kegiatan dilaksanakan yang meliputi


kegiatan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan. Tanpa
ada perencanaan puskesmas, tidak akan ada kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf
untuk mencapai tujuan puskesmas. (Alamsyah, 2011).
Hierarki perencanaan
◦ Terdapat banyak tipe perencanan dan sebagian besar organisasi membuat rencana dalam bentuk hierarki.
Dalam bentuk ini, rencana teratas mempengaruhi semua rencana di bawahnya. Seperti digambarkan
dalam piramida hierarki hierarki melebar pada tingkatan lebih bawah yang menggambarkan banyaknya
jumlah komponen perencanaan. Selain itu, komponen perencanaan pada hierarki teratas lebih umum
dibandingkan dibawahnya yang lebih spesifik.
Tujuan perencanaan
a) Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan
b) Hal tersebut bermakna pada pekerjaan

c) Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas yang tersedia
d) Hal tersebut membantu dalam koping dengan situasi krisis
e) Hal tersebut efektif dalam hal biaya

f) Hal tersebut berdasarkan berdasarkan masa lalu dan akan datang, sehingga membantu
menurunkan elemen perubahan
g) Hal tersebut dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.
h) Hal tersebut diperlukan untuk kontrol efektif. (Swanburg, 2000).
Manpaat perencanaan

a) Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan


perubahanperubahan lingkungan.

b) Memungkinkan manajer mamahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.


c) Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
d) Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan.
e) Memudahkan koordinasi.
f) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
g) Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
h) Menghemat waktu dan dana.
Syarat perencanaan
a) Factual atau realistis

◦ Perencanaan yang baik perlu persyaratan factual atau realistis. Hal ini berarti perencanaan harus sesuai dengan fakta
dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi keperawatan.
b) Logis atau rasional

◦ Perencanaan juga harus memenuhi syarat logis atau rasional. Hal ini berarti perencanaan keperawatan harus bisa masuk
akal sehingga dapat dijalankan.
c) Fleksibel

◦ Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang fleksibel. Perencanaan yang baik justru perencanaan yang dapat
disesuaikan dengan kondisi dimasa datang, sekalipun tidak berarti perencanaan dapat diubah seenaknya.
d) Komitmen

◦ Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruh anggota dalam organisasi untuk berupaya mencapai
tujuan organisasi.
e) Komprehensif
Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif, artinya menyeluruh dan mengakomodasi
aspek-aspek secara langsung maupun tidak langsung dalam organisasi
Komponen keperawatan
◦ Input
◦ Output
◦ Control
◦ Mekanisme unpan balik
◦ Proses
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai