Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Mata Kuliah Patofisiologi

Disusun Oleh :

YUNI SURYANI
KHGC 19118

Kelas : Non Reguler

S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GARUT

TAHUN PELAJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan perkenan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang dampak neoplasma, dampak gangguan


kardiovaskuler, dampak gangguan pernapasan terhadap pemenuhan kebutuhan
dasar manusia. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata
kuliah patofisiologi, guna mendapatkan nilai mandiri. Adapun isi makalah ini
disusun secara sistematis dan merupakan referensi dari beberapa sumber yang
menjadi acuan dalam penyusunan makalah.

     Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam
proses kegiatan mata kuliah dan sumber pengetahuan kepada pembaca dan
mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
                                                                                         

Garut, 21 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .............................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................1

1.3 Tujuan ..........................................................................................2

1.4 Manfaat ........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Neoplasma ...................................................................................3


2.2 Kardiovaskuler............................................................................15

2.3 Respirasi.....................................................................................18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Neoplasma merupakan pertumbuhan jaringan baru. Dalam keadaan
normal, pembelahan hanya terjadi pada proses pendewasaan dengan tujuan
perkembangan organisme atau mengganti jaringan yang rusak. Saat sel
membelah tanpa tujuan yang jelas, maka terbentuklah neoplasma atau
tumor.

Sistem kardiovaskuler merupakan salah satusistem tubuh yang


berperan dalam homeostatis dengan menyuplai oksigen dan nutrient bagi
kebutuhan sel, membuang sisa metabolismesel ke tempat pembuangannya,
serta membantu dalam keseimbagan cairan dan elektrolit bersama-sama
dengan sistem pernapasan dan urinaria. Peran ini di lakukan oleh sirkulasi
darah dari jantung melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh dan dari sel di
seluruh tubuh ke jantung.

Sistem respirasi merupakan serangkaian organ yang terdiri dari


hidung, pharyng, laryng, trachea, bronchus, bronchiolus, dan alveolus.
Mulai dari hidung, sampai dengan bronchiolus merupakan organ yang
berperan sebagai saluran napas (conducting zone). Saluran ini dilapisi oleh
membran mukosa yang bersilia, saat udara masuk ke dalam rongga hidung
udara disaring, dihangatkan, dan di lembabkan oleh mukosa respirasi yang
terdiri dari epithel thorax bertingkat, bersilia, dan bersel goblet, permukaan
epithel diliputi olrh lapisan mucus yang di sekresi oleh sel goblet dan
kelenjar serousa. Fungsi utama dari sistem respirasi adalah melakukan
pertukaran gas antara udara atmosfer dengan gas dalam darah.
1.2 Rumusan Masalah
Agar mahasiswa dapat memahami tentang dampak neoplasma, dampak
gangguan sister kardiovaskuler, dampak gangguan sistem pernapasan
terhadap kebutuhan dasar manusia.

1.3 Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah patofisiologi

b. Untuk mengetahui bagaimana hasil tinjauan secara teoritis dan kasus

terhadap dampak neoplasma, dampak gangguan sistem kardiovaskuler,

dampak gangguan sistem pernapasan

1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini diharapakan memberikan informasi dan

pengetahuan tentang dampak neoplasma, dampak gangguan sistem

kardiovaskuler, dan dampak gangguan sistem pernapasan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Neoplasma

Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel


yang tumbuh terus-menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Suatu Neoplasma, sesuai
definisi Willis, adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya
berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan pertumuhan jaringan normal serta
terus demikian walaupun rancangan yang memicu perubahan tersebut telah
berhenti.
Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah hialngnya responsivitas
terhadap faktor pengendali pertubuhan yang normal. Sel neoplastik disebut
mengalami transformasi karena terus memblah diri, tampak nya tidak perduli
terhadap pengaruh regulatorik yang mengandalikan pertumbuhan senormal.
Selain itu, neoplasma berperilaku seperti parasit dan bersaing dengan sel dan
jaringan normal untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Tumor mungkin
tumbuh subur pada pasien yang kurus kering.

2.1.1 Metabolisme Sel Neoplasma

Dalam metabolisme neoplasma ada beberapa hal yang penting untuk kita
ketahui, yaitu :
1. Sumber Energi
Sel-sel neoplasma mendapat energi terutama dari glikosis anaerob
karena kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, walaupun
mempunyai enzim-enzim lengkap untuk oksidasi. Berbeda dengan
sel-sel jaringan normal yang susunan enzimnya berbeda-beda maka
susunan enzim semua sel neoplasma ialah kurang lebih sama
(uniform).
2. Susunan Enzim
Sel normal lebih mengutamakan melakukan fungsi (yang
menghasilkan energi dengan jalan katabolisme) daripada
pembiakan (yang membutuhkan energi untuk anabolisme).Sel
neoplasma lebih mengutamakan pembiakan daripada melakukan
fungsinya, sehingga susunan enzim untuk katabolisme menjadi
tidak penting lagi.Karena itu susunan enzim sel-sel neoplasma
adalah uniform.
3. “Competitive Struggle”
Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk
protoplasma dan energi untuk tujuan tersebut. Sel-sel neoplasma
agaknya diberikan prioritas untuk mendapat asam-asam amino
sehingga sel-sel tubuh lainnya akan mengalami kekurangan. Ini
dapat menerangkan mengapa penderita tumor ganas pada stadium
terakhir mengalami cachexia.

2.1.2 Sifat Neoplasma

Sel neoplasma mengalami transformasi , oleh karena mereka terus-


menerus membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus
meskipun rangsang yang memulainya telah hilang.Proliferasi demikian
disebut proliferasi neoplastik, yang mempunyai sifat progresif,tidak
bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya,tidak ada hubungan
dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitic.
Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal
atas kebutuhan metabolismenya pada penderita yang berada dalam keadaan
lemah .Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat terus.
Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan
pembengkakan / benjolan pada jaringan tubuh membentuk tumor.
Sifat lainnya:
1) Tumbuh Aktif
2) Otonom
3) Parasit
4) Tidak Berguna

2.1.3 Klasifikasi dan Tata Nama Neoplasma

Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua


komponen dasar ialah parenkim dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang
proliferatif, yang menunjukkan sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi
menyerupai fungsi sel asalnya. Sebagai contoh produksi kolagen ,musin,atau
keratin. Stroma merupakan pendukung parenkim tumor, terdiri atas jaringan
ikat dan pembuluh darah. Penyajian makanan pada sel tumor melalui
pembuluh darah dengan cara difusi.
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan :
1. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor
yang bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas
(tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas
disebut “ Intermediate” .
a) Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai
kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan
sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang
jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan
sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak
pada tempat yang sangat penting.
b) Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan
merusak jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar
keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan
sering menimbulkan kematian.
c) Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat
segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local
tetapi kemampuan metastasisnya kecil. Tumor demikian disebut
tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah.
2. Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor
yaitu :
a) Neoplasma berasal sel totipoten
Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap
jenis sel tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang
menjadi janin.Paling sering sel totipoten dijumpai pada gonad
yaitu sel germinal. Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai
sel tidak berdifensiasi.
b) Tumor sel embrional pluripoten
Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai
jenis sel-sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis
struktur alat tubuh.
c) Tumor sel yang berdiferensiasi
Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel
alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada
manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi.
Tata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor yaitu
perbedaan antara jinak dan ganas, asal sel epnel dan mesenkim
lokasi dan gambaran deskriptif lain.
1) Tumor epitel
Tumor ganas epitel disebut karsinoma. Kata ini berasal dari
kota yunani yang berarti kepiting. Jika berasal dari sel
skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. Bila berasal dari
sel transisional disebut karsinoma sel transisional. Tumor
ganas epitel yang berasal dari epitel belenjar disebut
adenokarsinoma.
2) Tumor jaringan mesenkin
Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang
dari 1 persendiberi nama asal jaringan (dalam bahasa latin
atau yunani ) dengan akhiran “sarcoma” sebagai contoh
tumor ganas jaringan ikat tersebut Fibrosarkoma dan berasal
dari jaringan lemak diberi nama Liposarkoma.
 Tumor campur (mixed Tumor)
Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel
disebut tumor campur (mixed tumor). Sebagai contoh
tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomorfik
kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan
tulang rawan dan matriks berdegenerasi musin.
 Hamartoma dan koristoma
Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri atas 2 atau
lebih tipe sel matur yang pada keadaan normal terdapat
pada alat tubuh dimana terdapat lesi hamartoma.
 Kista
Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel.
Kista belum tentu tumor / neoplasma tetapi sering
menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh
tumor / neoplasma. Beberapa yang sering kita jumpai
ialah kista :
 Congenital ( ialah kista bronchial dan
kista ductus tiroglosusus).
 Neoplastik (chystadenoma,
cystadenocarcinoma ovarium.)
 Parasitic (kista hidatid oleh echinococcus
granulosus).
 Implantasi (kista epidermoid pada kulit
setelah operasi).
2.1.4 Efek Neoplasma

Tumor jinak memberikan akibat-akibat pada penderita karena ketiga


kemungkinan:
1) Karena Posisinya
Posisi tumor. Proliferasi sel tumor akan membentuk masa yang
dapat menekan jaringan sekitarnya. Jaringan yang tertekan akan
menjadi atrofik. Adenoma kelenjar gondok akan menekan trakea
dan menggangu pernafasan. Tumor dalam ureter atau piala ginjal
akan menyebabkan bendungan air kemih. Tumor intracranial
misalnya meningioma dapat menyebabkan tekanan intracranial
meninggi.
2) Karena Komplikasi Sekunder
Perdarahan dapat terjadi pada tumor-tumor jinak di selaput lender,
misalnya papilloma pada tractus digestivus dan tractus urinarus.
Pada tumor-tumor ini dapat pula terjadi tukak pada permukaannya
yang kemudian akan diikuti oleh infeksi.Pada tumor-tumor jinak
yang bertangkai seperti pada myoma subserosum atau suatu
cystadenoma ovarii dapat terjadi perputaran tangkai dan
menimbulkan rasa nyeri yang sangat. Tumor-tumor yang
bertangkai pada usus dapat menimbulkan intususepsi (invaginasi).
3) Produksi Hormone Yang Berlebihan
Tumor-tumor jinak kelenjar endokrin dapat menghasilkan hormone
yang berlebihan sehingga akan timbul akibat-akibat kelebihan
hormone ini pada penderita. Tumor ganas dapat menimbulkan
gangguan pada penderita disebabkan oleh posisinya dan
komplikasi sekunder seperti pada tumor jinak. Produksi hormone
yang berlebihan pada tumor ganas kelenjar endokrin mungkin tidak
terjadi karena sel-selnya berdiferensiasi buruk dan tidak
membentuk hormone.
2.2 Definisi Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari


jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan
dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di
perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan
banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons
aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

2.2.1 Perkembangan Sistem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan.
Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di
sebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus & chorionic
b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung
mulai berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC
dan atap katup uning telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung
pasangkan membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk
untuk menjadi jantung primordial. Jantung tubular bergabung dalam
pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan tangkai, karian
dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses
peredaran darah melalui plasenta.

2.2.2 Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler

1. Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan
apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-
inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang
nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung
sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada
(cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa
dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya.

Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan jantung dengan
alat sekitarnya yaitu:

a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis


setinggi kosta III-I.
b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta
pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes,
vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
e) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.
Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari
samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang
keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:

o Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk


jantung agak turun kebawah
o Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC)
menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks
melebar dan membulat
o Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan
mendorong bagian bawah jantung ke atas
o Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh
posisi tubuh.
2. Fisiologi Jantung

Fungsi umum otot jantung yaitu:

1) Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya


rangsangan dari luar.
2) Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang
rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi
maksimal.
3) Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4) Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

3. Anatomi sistem pembuluh darah


Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh.
Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1) Aliran darah coroner
2) Aliran darah portal
3) Aliran darah pulmonal
4) Aliran darah sistemik
4. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar
yang keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan
yaitu:
1) Tunika Intima
2) Tunika Media
3) Tunika Eksterna
5. Fisiologi Vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler
karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan dalam sirkulasi:
1) Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
2) Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai
kendali ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3) Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit,
hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4) Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5) Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan
kembali ke jantung.

2.3 Definisi Sistem Respirasi


Sistem respirasi merupakan serangkaian organ yang terdiri dari
hidung, pharyng, laryng, trachea, bronchus, bronchiolus, dan alveolus.
Mulai dari hidung, sampai dengan bronchiolus merupakan organ yang
berperan sebagai saluran napas (conducting zone). Saluran ini dilapisi oleh
membran mukosa yang bersilia, saat udara masuk ke dalam rongga hidung
udara disaring, dihangatkan, dan di lembabkan oleh mukosa respirasi yang
terdiri dari epithel thorax bertingkat, bersilia, dan bersel goblet, permukaan
epithel diliputi olrh lapisan mucus yang di sekresi oleh sel goblet dan
kelenjar serousa. Fungsi utama dari sistem respirasi adalah melakukan
pertukaran gas antara udara atmosfer dengan gas dalam darah.

2.3.1 Alat – alat pernapasan pada manusia


1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar
minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang
rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang
disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-
rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara
yang masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada
bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian
belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring
(tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan
masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat
tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur
agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi
bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang
keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang
ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk
suara percakapan.
3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian
di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan
tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian
dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di
dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang
tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-
cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung
bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru
(alveolus).
4. Pangkal Tenggorokan (laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang
rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian
pangkal laring.
Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis
pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran
suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga
sebagai tempat keluar masuknya udara.
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk
jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok
(epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal
tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal
tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari
paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan
dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea,
hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian
bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan
sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus
sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus
bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus
primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder),
sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru
atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui
kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke
dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara
yang masuk dan keluar paru-paru.
6. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping
dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma
yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo
dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang
terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-
paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi
rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
(pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan
elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang
rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya
mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus
terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian
menjadi duktus alveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung
gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

2.3.2 Proses Pernafasan


Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau
inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas,
otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus.
Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat
dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya
rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara
masuk. Saat mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang
rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di
dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi,  udara mengalir dari
tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.
Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa
inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan
pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut
terjadi secara bersamaan.(1) Pernapasan dada terjadi karena kontraksi otot
antar tulang rusuk, sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga
dada membesar serta  tekanan udara menurun (inhalasi).Relaksasi otot
antar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan membesar (e
kshalasi). (2) Pernapasan perut terjadi karena kontraksi /relaksasi otot
diafragma ( datar dan melengkung), volume rongga dada membesar , paru-
paru mengembang tekanan mengecil (inhalasi).Melengkung volume
rongga dada mengecil, paru-paru mengecil, tekanan besar/ekshalasi.

2.3.3 Gangguan Pada Sistem Respirasi


Sistem  pernapasan  manusia  yang  terdiri  atas  beberapa organ  dapat 
mengalami  gangguan.  Gangguan  ini  biasanya berupa    kelainan  atau 
penyakit.  Penyakit  atau  kelainan  yang menyerang  sistem  pernapasan 
ini  dapat  menyebabkannya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa
contoh gangguan pada system pernapasan manusia :
1) Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru 
mengalami  pembengkakan  karena  pembuluh darah  nya
kemasukan udara.
2) Asma, merupakan kelainan penyumbatan  saluran pernapasan 
yang  disebabkan  oleh  alergi,  seperti  debu, bulu,  ataupun 
rambut. Kelainan  ini  dapat  diturunkan.Kelainan  ini  juga  dapat 
kambuh  jika  suhu  lingkungan.
3) Tuberkulosis  (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang
disebabkan  oleh  Mycobacterium  tuberculosis.  Bakteri tersebut
menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit  ini
menyerang dan dibiarkan  semakin  luas,dapat  menyebabkan  sel-
sel  paru-paru  mati.  Akibatnya paru-paru  akan  kuncup  atau 
mengecil.  Hal  tersebut menyebabkan  para  penderita  TBC 
napasnya  sering terengah-engah.
4) Infuenza  (fu), merupakan  penyakit  yang  disebabkan oleh  virus 
infuenza. Penyakit  ini  timbul dengan gejala bersin-bersin, demam,
dan pilek.
5) Kanker  paru-paru.  Penyakit  ini merupakan  salah  satu paling 
berbahaya.  Sel-sel  kanker  pada  paru-paru terus  tumbuh  tidak 
terkendali. Penyakit  ini  lama-kelamaan dapat menyerang  seluruh 
tubuh.   Salah  satu pemicu  kanker  paru-paru  adalah  kebiasaan
merokok. Merokok  dapat  memicu  terjadinya  kanker  paru-paru
dan kerusakan paru-paru.
6) Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa
membesar (disebut hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah
banyak (disebut  hiperplasia). Dapat pula terjadi radang ringan,
penyempitan saluran pernapasan akibat bertambahnya sel sel dan
penumpikan lendir, dan kerusakan alveoli. Perubahan anatomi
saluran pernapasan menyebabkan fungsi paru-paru terganggu.
PATHWAY

1. Neoplasma
2. Kaeriovaskuler
3. Respirasi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Neoplasma adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya


berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan pertumuhan jaringan normal
serta terus demikian walaupun rancangan yang memicu perubahan tersebut
telah berhenti. Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah hialngnya
responsivitas terhadap faktor pengendali pertubuhan yang normal.
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satusistem tubuh yang
berperan dalam homeostatis dengan menyuplai oksigen dan nutrient bagi
kebutuhan sel, membuang sisa metabolismesel ke tempat pembuangannya,
serta membantu dalam keseimbagan cairan dan elektrolit bersama-sama
dengan sistem pernapasan dan urinaria.

Sistem respirasi merupakan serangkaian organ yang terdiri dari


hidung, pharyng, laryng, trachea, bronchus, bronchiolus, dan alveolus.
Mulai dari hidung, sampai dengan bronchiolus merupakan organ yang
berperan sebagai saluran napas (conducting zone).

Anda mungkin juga menyukai