Anda di halaman 1dari 46

MATERI KULIAH

Disampaikan Pada Kuliah MK. Kebijakan Kesnas


Prodi D III Kep. Tanjungkarang
Oleh : Tumiur Sormin,SKM.,M.Kes
Pasal 28 H ayat (1) (2) (3) UUD 45 disebutkan:
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperolehkesempatan dan manfaat yang sama guna
mencapai persamaan dan keadilan.
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.
• Setiap saat kita sangat berpotensi mengalami risiko antara lain: dapat terjadi
sakit berat, menjadi tua dan pensiun, tidak ada pendapatan-masa hidup bisa
panjang. Sementara dukungan anak/keluarga lain tidak selalu ada dan tidak
selalu cukup.
• Pada umumnya masyarakat indonesia masih berpikir praktis dan jangka
pendek sehingga belum ada budaya menabung untuk dapat menanggulangi
apabila ada musibah sakit
• Masyarakat kita umumnya belum “insurance minded” terutama dalam
asuransi kesehatan. Hal ini mungkin premi asuransi yang ada (komersial)
mahal atau memang belum paham manfaat asuransi.
• Untuk menjamin agar semua risiko tersebut dapat teratasi
tanpa adanya hambatan financial maka aminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi
kesehatan sosial yang bersifat nasional, wajib, nirlaba, gotong
royong, ekuitas, dll merupakan jalan keluar untuk mengatasi
risiko yang mungkin terjadi dalam kehidupan kita.
Mengapa Harus JKN???

Jika sanak-famili, tetangga, lingkungan kita serangan jantung dan perlu masuk
ICU/RS:
•Berapa Rp hrs disiapkan?
•Apakah dia punya dana tunai?
•Apakah keluarga lain siap membantu?
•Apakah majikan menanggung semua?
•Apa yg hrs kita perbuat?

Jika biaya perawatan mencapai 50 juta, jika tdk punya JKN, brp banyak saudara
kita yg dpt/sanggup membayar
Keuntungan JKN/Asurasi Kesehatan Sosial

• Kenaikan Biaya kesehatan dapat ditekan


• Biaya dan Mutu Yankes dapat dikendalikan
• Kepesertaannya bersifat wajib bagi seluruh penduduk.
• Pembayaran dengan sistem prospektif
• Adanya kepastian pembiayaan yankes berkelanjutan
• Manfaat Yankes komprehensif (promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif)
• Portabilitas nasional: peserta tetap mendapatkan jaminan
kesehatan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah
tempat tinggal atau tempat bekerja dalam wilayah NKRI
Pengertian Asuransi Kesehatan Nasional

• Jaminan kesehatan nasional (JKN) yg dikembangkan


di Indonesia merupakan bag. dari sistem jaminan
sosial nasional yg diselenggarakan dgn
menggunakan mekanisme asuransi kesehatan
sosial yg bersifat wajib (mandatory) berdasarkan
UU No.40 Tahun 2004 ttg SJSN dgn tujuan utk
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat
yg layak yg diberikan kpd setiap org yg telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
pemerintah.
Perbedaan Asuransi Sosial Dengan
Asuransi Komersial

Dapat dilihat dari 3 sisi, yaitu:


1. Kepesertaan asuransi sosial bersifat wajib bagi seluruh
penduduk, sedangan asuransi komersial bersifat sukarela.
2. Asuransi sosial bersifat nirlaba atau tidak berorientasi
mencari keuntungan (not for profit), sedangkan asuransi
komersial berorientasi mencari keuntungan (for profit).
3. Asuransi sosial manfaatnya komprehensif (promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif) sesuai dg kebutuhan
medis, sedangkan asuransi komersial manfaatnya
terbatas sesuai dengan premi yg dibayarkan.
Prinsip JKN Menurut UU SJSN

• Prinsip kegotong royongan : diwujudkan dlm


mekanisme gotong- royong dr peserta yg mampu kpd
peserta yg kurang mampu dlm bentuk kepesertaan
wajib bagi seluruh rakyat; peserta berisiko rendah
membantu yg berisiko tinggi; dan peserta sehat
membantu yg sakit. Melalui prinsip kegotong-
royongan ini jaminan sosial dpt menumbuhkan
keadilan sosial bagi keseluruhan rakyat Indonesia.
Prinsip JKN Menurut UU SJSN

• Prinsip nirlaba: Pengelolaan dana amanat tdk


dimaksudkan mencari laba (nirlaba) bagi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, tetapi tujuan utama
penyelenggaraan jaminan sosial adalah utk
memenuhi kepentingan se-besar2nya peserta.

Dana amanat, hasil pengembangannya, dan surplus


anggaran akan dimanfaatkan untuk kepentingan
peserta.
Prinsip JKN Menurut UU SJSN
• Prinsip keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi
dan efektivitas.
Prinsip manajemen ini diterapkan dan mendasari seluruh
kegiatan pengelolaan dana yg berasal dr iuran peserta dan
hasil pengembangannya.

• Prinsip portabilitas, dimaksudkan utk memberikan jaminan


yg berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan /
tempat tinggal dlm wilayah Negara Kesatuan RI.
Prinsip JKN Menurut UU SJSN
• Prinsip kepesertaan bersifat wajib.
Kepesertaan wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi
peserta sehingga dapat terlindungi. Meskipun kepesertaan
bersifat wajib bagi seluruh rakyat, penerapannya tetap
disesuaikan dgn kemampuan ekonomi rakyat & pemerintah
serta kelayakan penyelenggaraan program.

Tahapan pertama dimulai dari pekerja di sektor formal,


bersamaan dengan itu sektor informal dapat menjadi peserta
secara mandiri, sehingga pada akhirnya Sistem Jaminan Sosial
Nasional dapat mencakup seluruh rakyat
Prinsip JKN Menurut UU SJSN
• Prinsip dana amanat.
Dana yg terkumpul dari iuran peserta merupakan
titipan kepada badan penyelenggara utk dikelola
se-baik2nya dlm rangka mengoptimalkan dana tsb
utk kesejahteraan peserta.
• Prinsip hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial
dipergunakan seluruhnya utk pengembangan
program & untuk se-besar2 kepentingan peserta
Askep Penyelenggaraan JKN

Kepesertaan:
Di dalam UU SJSN diamanatkan bhw seluruh penduduk wajib
penjadi peserta jaminan kesehatan termasuk WNA yang tinggal di
Indonesia lebih dari enam bulan.

Untuk menjadi peserta hrs membayar iuran jaminan kesehatan.


Bagi yang mempunyai upah/gaji, besaran iuran berdasarkan
persentase upah/gaji dibayar oleh pekerja dan

Pemberi Kerja.
Bagi yang tdk mempunyai gaji/upah besaran iurannya ditentukan
dgn nilai nominal tertentu, sedangkan bagi masyarakat miskin
dan tdk mampu membayar iuran maka iurannya dibayari
pemerintah.
Beberapa Pengertian

• Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang


bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yg telah
membayar iuran
• Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dgn menerima
gaji, upah, atau imbalan dlm bentuk lain.
• Pekerja Penerima Upah adl setiap org yg bekerja pd
pemberi kerja dgn menerima gaji atau upah.
• Pekerja Bukan Penerima Upah adl setiap org yg bekerja /
berusaha atas risiko sendiri
• Pemberi Kerja adl org perseorangan, pengusaha, badan hukum/ badan
lainnya yg mempekerjakan tenaga kerja/penyelenggara negara yg
mempekerjakan pegawai negeri dgn membayar gaji, upah, atau imbalan dlm
bentuk lainnya.
Beberapa Pengertian

• Pemberi Kerja adl org perseorangan, pengusaha, badan


hukum/ badan lainnya yg mempekerjakan tenaga
kerja/penyelenggara negara yg mempekerjakan pegawai
negeri dgn membayar gaji, upah, atau imbalan dlm bentuk
lainnya.
• Gaji /Upah adl hak Pekerja yg diterima &dinyatakan dlm
bentuk uang sbg imbalan dr Pemberi Kerja kpd Pekerja yg
ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan/peraturan per-uu-an, termasuk tunjangan
bagi Pekerja &keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ jasa
yg telah/akan dilakukan.
Pekerja Penerima Upah

Terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;
f. pegawai swasta; dan
g. Pekerja yg tdk termasuk huruf a sampai dgn
huruf f yg menerima Upah
Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:
1. Istri / suami yg sah dari Peserta; dan
2. Anak kandung, anak tiri dan/anak angkat yg sah dari
Peserta, dgn kriteria:
a. Tdk/atau blm pernah menikah/tidak mempunyai
penghasilan sendiri; dan
b. Blm berusia 21 thn/blm berusia 25 th yg masih
melanjutkan pendidikan formal.
Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan dpt juga
mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.
Pekerja Bukan Penerima Upah

Terdiri atas:
a. Pekerja di luar hubungan kerja/pekerja
mandiri; dan
b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang
bukan penerima Upah.
Bukan Pekerja

Terdiri atas:
a. investor;
b. Pemberi Kerja;
c. penerima pensiun;
d. Veteran;
e. Perintis Kemerdekaan; dan
f. bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf
“a” sampai dengan huruf “e” yang mampu
membayar iuran
WNI di LN

• Jaminan Kesehatan bagi Pekerja warga


negara Indonesia yang bekerja di luar
negeri diatur dgn ketentuan peraturan
perundang-undangan tersendiri.
Syarat Pendaftaran

• Syarat pendaftaran peserta akan diatur


kemudian dengan peraturan BPJS.
• Lokasi pendaftaran: dilakukan di kantor BPJS
setempat/terdekat dari domisili peserta.
Prosedur pendaftaran :

Prosedur pendaftaran :
1. Pemerintah mendaftarkan PBI Jaminan
Kesehatan sbg Peserta kepada BPJS Kesehatan.
2. Pemberi kerja mendaftarkan pekerjanya/ pekerja
dpt mendaftarkan diri sbg peserta kpd BPJS
kesehatan.
3. Bukan pekerja & peserta lainnya wajib
mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai
peserta kepada BPJS kesehata
Syarat dan Lokasi Pendaftaran

• Syarat pendaftaran peserta akan diatur


kemudian dengan peraturan BPJS.
• Lokasi pendaftaran: dilakukan di kantor
BPJS setempat/terdekat dari domisili
peserta.
Hak dan Kewajiban Peserta

Hak Kewajiban
• Peserta berhak • Peserta wajib m'bayar
memperoleh identitas iuran & melaporkan
peserta dan data kepesertaannya
memperoleh manfaat kpd BPJS Kesehatan
pelayanan kesehatan di dengan menunjukan
fasilitas kesehatan yang identitas peserta pada
bekerjasama dengan saat pindah domisili dan
BPJS kesehatan.. atau pindah kerja.
Masa Berlaku Kepesertaan:

a. Selama peserta membayar iuran sesuai dgn


kelompok peserta.
b. Bila peserta tdk membayar iuran/meninggal
dunia maka status kepesertaannya akan
hilang.
c. Ketentuan lebih lanjut akan diatur oleh
Peraturan BPJS
Pentahapan Kepesertaan

Tahap Paling sedikit meliputi :


a. PBI Jaminan Kesehatan
pertama b. Anggota TNI/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya;
c. Anggota Polri/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri
mulai dan anggota keluarganya;
tanggal 1 d. Peserta asuransi kesehatan yang diselenggarakan oleh
Januari PT. ASKES (Persero) meliputi PNS, veteran, pejuang
2014 kemerdekaan, penerima pensiun PNS, TNI/Polri
dan seterusnya beserta anggota keluarganya; dan
e. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang
diselenggarakan oleh PT. JAMSOSTEK (Persero) dan
anggota keluarganya;
Pentahapan Kepesertaan

Tahap Meliputi seluruh penduduk yang


kedua belum masuk sebagai Peserta BPJS
Kesehatan paling lambat pada tanggal
1 Januari 2019.
Prosedur Pelayanan

Tahap 1 • Peserta harus memperoleh pelayanan


kesehatan pada Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama.
• Dalam hal Peserta memerlukan
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan
harus melalui rujukan dari fasilitas
kesehatan tingkat pertama kecuali
dalam keadaan kegawatdaruratan
medis.
Kompensasi Pelayanan

• Bila di suatu daerah belum tersedia Fasilitas


Kesehatan yang memenuhi syarat guna memenuhi
kebutuhan medis sejumlah Peserta, BPJS Kesehatan
wajib memberikan kompensasi dapat berupa:
penggantian uang tunai, pengiriman tenaga
kesehatan atau penyediaan Fasilitas Kesehatan
tertentu.
• Penggantian uang tunai hanya digunakan untuk
biaya pelayanan kesehatan dan transportasi.
Penyelenggara Pelayanan

• Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi


semua Fasilitas Kesehatan yang menjalin
kerjasama dgn BPJS Kesehatan baik fasilitas
kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah
Daerah dan swasta yg memenuhi persyaratan
melalui kredensialing.
Mekanisme Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa

Mekanisme pengaduan: Penyelesaian Sengketa:


1. Peserta dpt mengajukan pengaduan Penyelesaian sengketa sebaiknya
kpd fasikes yg bekerjasama dgn BPJS diselesaikan dengan cara musyawarah
& atau BPJS Kesehatan. oleh para pihak jika yang terjadi antara :
a. Peserta dengan faskes,
2. Peserta & atau Faskes tdk puas b. Peserta dengan BPJS Kesehatan,
atas pelayanan BPJS kes dapat c. BPJS Kesehatan dengan Fasilitas
mengajukan pengaduan kepada kesehatan,
Menkes. d. BPJS Kesehatan dgn asosiasi fasilitas
kes.
3. Penyampaian pengaduan
dilaksanakan sesuai dengan Bila sengketa tdk dpt diselesaikan secara
ketentuan peraturan musyawarah maka diselesaikan dg cara
mediasi/melalui pengadilan sesuai dgn
per-uu-an. ketentuan peraturan per-uu-an.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai