NPM : 18052025 PRODI : PLB/Semester 5 MATA KULIAH : Pengembangan Interaksi dan Komunikasi DOSEN PENGAMPU : Ratna Tri Utami, M.Pd
Interaksi Sosial Anak Berkebutuhan Khusus :
Komunikasi merupakan proses utama dari pertukaran informasi dalam berinteraksi. Interaksi sosial memiliki sejumlah fungsi, yaitu dapat mengenal diri sendiri serta memahami orang lain, mengetahui dunia luar serta memelihara lingkungan dan membantu orang lain. Interaksi sosial sangat penting dimiliki oleh siapa saja termasuk anak autis. Autis adalah gangguan yang bersifat kompleks mempemgaruhi gangguan komunikasi, interaksi sosial, seperti perilaku yang tak biasa seperti anak normal pada umumnya yang membuat seorang anak autis sulit dalam berinteraksi seolah-olah anak hanya hidup dalam dunianya sendir tanpa merasa membutuhkan orang lain. Keterbatasan dalam berinteraksi menjadi kendala mereka dalam berkomunikasi dan berbaur satu sama lain antara anaka berkebutuhan khusus dan anak reguler. Anak berkebutuhan khusus atau siswa difabel memiliki sikap dan perilaku yang cenderung kurang percaya diri, mudah tersinggung dan emosional serta menutup diri dengan orang-orang baru yang ia kenali. Hal tersebut membuat siswa difabel terutama ditahun pertama bersekolah di sekolah inklusi menemui kesulitan untuk menyesuaikan diri dan bergaul dengan individu lainnya. Siswa difabel sangat tidak percaya diri, sulit untuk berinteraksi sosial dan bersosialisasi bersama teman-temannya, serta mempunyai nilai pelajaran yang rendah. Hail ini membuat keberadaan siswa difabel dikelas kurang dianggap dan dihargai serta tersisih dari pergaulan siswa non-difabel. Siswa difabel sering tidak diinginkan dalam suatu kelompok belajar. Selain itu, mereka jarang diajak bermain ketika jam istirahat. Siswa dengan berkebutuhan khusus tidak disukai karena beberapa dari mereka memiliki sifat suka merusak dan mengganggu teman. Hal tersebut membuktikan bahwa individu yang memiliki interaksi sosial tinggi maka memiliki lingkungan pertemanan yang luas. Sedangkan individu yang minim melakukan interaksi sosial maka lingkungan pertemananya sangat sedikit. Refrensi Karyati, A., & Efendi, J. (2019). Keacakapan Interaksi Sosial Siswa Autis di Sekolah Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi SMP Negeri 23 Padang. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 7(1), 105-110. Yudhanto, R. (2015). Interaksi Sosial Siswa Difabel Dalam Sekolah Inklusi di SMA Negeri 8 Surakarta. Sebelas Maret University