Pembimbing :
d r. D e w i K a n i a M a e m u n a h , S p . M , M H . K e s
Oleh :
M u h a m m a d A fi f A k b a r
PENDAHULUAN
• Glaukoma mengenai lebih dari 60 juta pasien di seluruh dunia, prevalensi global
yang dilaporkan adalah 3,54% di antara mereka yang berusia 40 hingga 80 tahun.
• Pedoman menunjukkan bahwa skrining glaukoma dapat berguna untuk populasi
berisiko tinggi
• Mengingat tingginya prevalensi glaukoma tensi normal (NTG) di negara Asia Timur
(termasuk Korea), skrining glaukoma di wilayah ini mungkin lebih efektif daripada
di negara-negara barat
BAHAN DAN METODE
• 221 responden subyek yang telah dirujuk, pasca skrining, ke Klinik Rawat Jalan
Glaukoma Seoul National University Hospital (SNUH) antara Januari 2013 dan
Desember 2014
• 326 responden lain yang telah dirujuk dari klinik mata primer selama periode yang
sama direkrut secara retrospektif
• Subjek dengan riwayat penyakit retina (mis., Retinopati diabetik, oklusi vena retina,
degenerasi makula tererel) atau riwayat operasi intraokular (kecuali operasi katarak
tanpa komplikasi) yang dapat memengaruhi lapang pandang (VF) di eksklusi.
PROGRAM SKRINING GLAUKOMA
NTG didefinisikan sebagai Open Angle Glaukoma (OAG) dengan IOP <21 mmHg.
ANALISIS DATA
• Nilai Postive Predictive Values (PPV) antara rujukan dengan skrining glaukoma dan
rujukan dari klinik mata primer dihitung menjadi definite glaukoma dan suspect
glaukoma
• Tingkat positif palsu untuk rujukan glaukoma secara signifikan lebih tinggi pada
kelompok A (skrining glaukoma) daripada pada kelompok B (klinik mata primer).
DISKUSI