Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

Tumor Parotis

Oleh :
PEMBIMBING : Ma y Renny Raja Gukguk
dr. Hendrick Chandra, SpB(K)KL Diesmi Gracia Debora daeli
Elisa Putri
Tata Clarista
Santi Patricia Tambunan
KEPANITERAAN KLINIK SMF BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
RS MURNI TEGUH MEMORIAL HOSPITAL MEDAN
2020
Pendahuluan

Kelenjar parotis merupakan


kelenjar liur terbesar dan
hampir seluruhnya tersusun
oleh kelenjar tipe acini serosa.

Kelainan pada parotis meliputi tumor


jinak maupun ganas, batu di duktus,
infeksi bakteri maupun virus, dan
berbagai gangguan autoimun yang
jarang ditemukan. Sebagian besar
tumor parotis adalah jinak.
Pendahuluan

<1%.
5-8
1 2

%
3-1
5 %
20% 3-6%
85%

Tumor parotis Kejadian neoplasma


yang ganas. kelenjar liur dari
keseluruhan tumor Tumor kelenjar liur
kepala leher mengenai parotis 85%,
submandibula 3-15%,
kelenjar liur minor 5-8%
sublingual <1%.
Kasus

Seorang laki-laki, usia 50 tahun, pekerjaan petani, asal dataran


tinggi Karo, rujukan dari puskesmas datang dengan keluhan
benjolan pada pipi kanan, terasa cekot-cekot. Benjolan sudah ada
sejak 2 tahun lalu dan sejak 3 minggu terakhir cepat sekali
membesar sehingga sekarang sebesar kepalan tangan. Sekarang
sudut mulut kanan terasa mencong dan mulut sukar dibuka lebar.
Tidak panas badan. Nafsu makan menurun. Riwayat merokok sekitar
2 batang per hari. Tidak ada riwayat keluarga berpenyakit seperti ini,
tidak ada riwayat kanker di keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, penderita kurus, anemia, BB = 45 kg, TB =
167 cm, tekanan darah 170/90 mmhg, nadi 84 kali per menit, temperatur
36,5oC, pernafasan 20 kali per menit. Kepala tampak asimetris karena
benjolan di pipi kanan, kalau bicara/tersenyum pipi kanan tertinggal, bila
disuruh memejamkan mata maka mata kanan kurang rapat, bila disuruh
meringis pipi kanan tertinggal. Pemeriksaan pada benjolannya didapatkan
lobulus telinga kanan terangkat, lebih jelas bila dilihat dari arah belakang
penderita. Benjolan berdungkul, batas tidak jelas, keras, tidak nyeri tekan,
terfiksir pada dasar, mobile terhadap kulit, diameter 9 cm. Buka mulut
maksimal 2 cm. Didapatkan pembesaran kelenjar getah bening
submandibula kanan diameter 2 cm, kenyal, batas jelas, tunggal dan
mobile. Pemeriksaan fisik pada bagian tubuh lainnya dalam batas normal.
Anatomi Kelenjar parotis
Histologi kelenjar Parotis
Fisiologi Kelenjar Parotis
DEFINISI

 Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh
berbagai faktor penyebab tumor yang menyebabkan jaringan setempat pada tingkat
gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Sesuai definisi Willis,
neoplasma adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan
tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian
walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti.
 Kelenjar parotis merupakan sepasang kelenjar air liur terbesar dengan berat rata-rata
15-30 gram, berlokasi di regio preauricula sepanjang permukaan posterior mandibula.
ETIOLOGI

Penyebab terjadinya tumor kelenjar parotis masih belum jelas karena angka
kejadiannya yang masih jarang. Paparan rokok dan konsumsi alkohol belum diketahui
secara jelas hubungannya dengan pertumbuhan tumor parotis. Sejauh ini, paparan
radiasi ion sudah ditetapkan sebagai faktor resiko terjadinya tumor parotis. Seseorang
yang pernah mengalami terapi radiasi dan radiasi UV pada kepala dan leher
meningkatkan faktor risiko. Terdapat hipotesis bahwa peningkatan angka kejadian
tumor parotis ini ada hubungannya dengan meningkatnya penggunaan telepon
genggam. Faktor resiko lain yang mempengaruhi terjadinya karsinoma kelenjar air liur
adalah pekerjaan, nutrisi, dan genetik.
Klasifikasi Tumor Parotis

Tumor Jinak

1. Pleomorfik adenoma (mixed tumor)

2. Warthin's tumor ( kistadenoma limfomatosum

papiler, adenoma kistik papiler)

3.Oncocytoma

4.Tumor monomorphic

5.Hemangioma

6.Limfangioma (higroma kistik)


Tumor Ganas parotis

• Karsinoma mukoepidermoid • Adenokarsinoma • Karsinoma adenokistik


Adenokarsinoma merupakan (silindroma)
Tumor yang paling sering terjadi keganasan parotis kedua tersering
pada anak, biasanya derajatnya pada anak-anak. Adenokarsinoma Sekitar 10-15% tumor parotis
rendah. Insidensinya sekitar 30% paling sering terjadi di kelenjar ganas merupakan karsinoma
dari semua keganasan parotis. liur minor, diikuti oleh kelenjar adenokistik. Dari gejala klinis,
Karsinoma mukoepidermoid parotis. Insidensinya sekitar 15% dapat dicurigai sebagai
biasanya diklasifikasikan sebagai dari semua tumor parotis ganas. keganasan dikarenakan nyeri,
derajat rendah, menengah, dan Tumor ini memiliki potensi yang infiltrasi kulit, fiksasi atau
tinggi. kuat untuk kambuh dan metastasis. paralisis nervus fasialis.
• Karsinoma sel skuamosa • Karsinoma sel asini • Tumor Ganas campuran

Umumnya jarang terjadi pada Terjadi pada sekitar 5- Istilah tumor ganas campuran
kelenjar parotis dan tumor ini 11% dari tumor kelenjar berdasarkan temuan klinis dan
lebih sering ditemukan pada liur dan mayoritas pada histologi, terdiri atas:
pria usia tua (rata-rata 70 kelenjar parotis. carcinoma ex-pleomorphic
tahun). Gejalanya berupa KGB Pertumbuhan masa adenoma, karsinosarkoma,
yang menjadi progresif setelah tumor yang larnbat, dan tumor metastasis
pada beberapa waktu, dengan soliter, tidak tediksasi campuran. Tumor ini paling
75% dengan nyeri tanpa terutama yang terdapat sering muncul dari adenoma
paralisis nervus fasialis. pada kelenjar parotls. pleomorfik yang berulang
(carcinoma ex-pleomorphic
adenoma). Insidensi tumor ini
sebesar 2-5% dari semua
tumor kelenjar liur.
Penegakan Diagnosa
1. Anamnesa

Anamnesa dengan cara menanyakan kepada


penderita atau keluarganya tentang : Keluhan
utama, Perjalanan penyakit ( progresivitas
penyakit), Faktor etiologi dan resiko (radioterapi
kepala leher, ekspos radiasi), Pengobatan yang
telah diberikan serta bagaimana hasil
pengobatannya,
2. Pemeriksaan fisik
a. Status general (penampilan ,keadaan umum, apakah ada tanda dan
gejala ke arah metastase jauh)
b. Satus lokal
• Inspeksi (termasuk inraoral, adakah pedesakan tonsil/uvula)
• Palpasi (termasuk palpasi bimanual, untuk menilai konsistensi,
permukaan, mobilitas terhadap jaringan sekitar)
• Pemeriksaan fungsi n.VII, VIII, IX, X, XI, XII karena lintasan
nervus- nervus tersebut dekat dengan kelenjar parotis.
c. Status regional
Palpasi apakah ada pembesaran kelenjar getah bening leher
ipsilateral dan kontralaeral. Bila ada pembesaran tentukan lokasinya,
jumlahnya, ukuran terbesar, dan mobilitasnya.
3. Pemeriksaan Penunjang

Terdapat beberapa macam pemeriksaan penunjang


yang dilakukan untuk penegakan diagnosis tumor
parotis meliputi :
• Pemeriksaan histopatologik
Biopsi Aspirasi Jarum Halus (Fine – Needle
Aspiration Biopsy) dan bedah diagnostik
• Pemeriksaan radiologik
Sialografi, CT- Scan, dan MRI
Staging Tumor Parotis
Klasifikasi TNM The American Joint Committee on Cancer (AJCC)

Tumor Primer
Tx : Tumor primer tak dapat ditentukan
T0 : Tidak ada tumor primer
T1 : Tumor < 2 cm, tidak ada ekstensi ekstraparenkim
T2 : Tumor > 2 cm-4 cm, tidak ada ekstensi ekstraparenkim
T3 : Tumor > 4 cm-6 c, atau ada ekstensi ekstraparenkim tanpa terlibat N VII.
Nodus Limfe Regional
Metastasis Jauh
Nx : Metastasis ke kelenjar getah bening tidak dapat ditentukan
N0 : Tidak ada metastasis k.g.b
Mx : Metastasis jauh tak dapat ditentukan
N1 : Metastasis k.g.b tunggal < 3 cm, ipsilateral M0 : Tidak ada metastasis jauh
N2 : Metastasis k.g.b tunggal/multipel > 3 cm-6 cm, ipsilateral/ bilateral/ Kontralateral M1 : Metastasis jauh
N2a : Metastasis k.g.b tunggal > 3 cm-6 cm, ipsilateral
N2b : Metastasis k.g.b multipel > 6 cm, ipsilateral
N2c : Metastasis k.g.b > 6 cm, bilalateral/kontralateral
N3 : Metastasis k.g.b > 6 cm
Dari TNM sistem di atas, maka derajat tumor dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Stage 1: T1 N0 M0
Stage 2: T2 N0 M0
Stage 3: T3 N0 M0
T1 N1 M0
T2 N1 M0
T3 NI M0
Stage 4: T4 N0 M0
T1, T2, atau T3 dengan N2 atau N3 dan M0
T1, T2, atau T3 dengan N2 atau N3 dan M1
Penatalaksanaan Tumor Parotis

• Terapi pilihan utama untuk tumor parotis ialah pembedahan.


• Radioterapi sebagai terapi adjuvan pasca bedah diberikan
hanya atas indikasi, atau diberikan pada karsinoma parotis
yang inoperabel.
• Kemoterapi hanya diberikan sebagai adjuvan, meskipun
masih dalam penelitian, dan hasilnya masih belum
memuaskan
1. Tumor operable (pertumbuhan awal)

• Terapi utama (pembedahan).


Pilihan pengobatan untuk neoplasma kelenjar parotis adalah
melalui pembedahan. Sebagian besar tumor parotis jinak dan ganas
dapat diatasi dengan parotidektomi superfisial atau total sesuai
dengan lokasi tumor dengan preservasi nervus fasialis.
• Terapi tambahan.
Meskipun terapi primer tumor ganas kelenjar liur adalah dengan
pembedahan, terapi radiasi juga dianjurkan karena memiliki efek
menguntungkan jika digabungkan dengan pembedahan yaitu
meningkatkan hasil terapi. Selain itu berperan sebagai terapi primer
untuk tumor yang sudah tidak dapat direseksi
2. Tumor inoperable (pertumbuhan lanjut)
• Terapi utama
Radioterapi: 65 – 70 Gy dalam 7-8 minggu
• Terapi tambahan
Kemoterapi: Indikasi untuk kemoterapi adalah pasien
dengan tumor yang inoperable. Respon parsial atau
lengkap telah dicapai pada hingga 50% pasien, yang
biasanya berlangsung 5-8 bulan dan mungkin termasuk
kontrol nyeri yang signifikan. Sebagian besar pasien
memiliki karsinoma adenoid kistik, karsinoma
mucoepidermoid, atau adenokarsinoma.
3. Metastase Kelenjar Getah Bening (N)

• Terapi utama
Operabel: deseksi leher radikal (RND)
Inoperabel: radioterapi 40 Gy (Gray)/+kemoterapi
preoperatif, kemudian dievaluasi
menjadi operabel → RND
tetap inoperabel → radioterapi dilanjutkan sampai 70Gy
• Terapi tambahan
Radioterapi leher ipsilateral 40 Gy
4. Metastase Jauh (M)

Terapi paliatif: kemoterapi


Komplikasi
• Kelumpuhan saraf fasialis • Frey’s syndrome

Kelumpuhan saraf fasialis lebih sering Frey’s syndrome adalah


terjadi pada tindakan parotidektomi manifestasi klinik berupa
total dari pada parotidektomi kemerahan dan berkeringat
superfisial, dan akan semakin pada hemifasial setelah
berkurang jika hanya melakukan stimulus kelenjar saliva dan
parotidektomi subtotal atau enukleasi. mengunyah.
Kelumpuhan saraf fasial terjadi akibat
tarikan yang dilakukan saat operasi
atau oleh trauma operasi.
Prognosis Tumor Parotis
Kebanyakan tumor kelenjar liur bersifat tidak ganas dan
pertumbuhannya lambat. Pengangkatan tumor dengan
pembedahan biasanya menyembuhkan pasien. Prognosis
untuk tumor ganas tergantung dari stadium dan ukuran tumor
pada saat ditemukan, ada atau tidaknya paralisis saraf
fasialis, dan menunjukkan metastasis servikal. Patologi
spesifik dari tumor penting dalam memastikan harapan hidup
dan prosedur operasi yang luas diperlukan. Keluhan awal dari
nyeri dalam beberapa penelitian menunjukkan tanda
prognosis yang buruk.
KESIMPULAN

Seorang laki-laki, usia 50 tahun dengan keluhan benjolan pada pipi


kanan, terasa cekot-cekot, dimana benjolan sudah ada sejak 2 tahun lalu
dan sejak 3 minggu terakhir cepat sekali membesar sehingga sekarang
sebesar kepalan tangan, sudut mulut kanan terasa mencong dan mulut
sukar dibuka lebar, tidak ada demam dan tidak nafsu makan.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai penderita kurus, anemia, tekanan
darah 170/90 mmhg, nadi 84 kali per menit, temperatur 36,5oC,
pernafasan 20 kali per menit. Kepala tampak asimetris karena benjolan di
pipi kanan batas tidak jelas, keras, tidak nyeri tekan, terfiksir pada dasar,
mobile terhadap kulit, benjolan berdungkul, diameter 9 cm.
Didapatkan pembesaran kelenjar getah bening submandibula
kanan diameter 2 cm, kenyal, batas jelas, tunggal dan mobile.
Pemeriksaan fisik pada bagian tubuh lainnya dalam batas normal.
Pada pemeriksaan nervus VII dijumpai bicara/tersenyum pipi kanan
tertinggal, bila disuruh memejamkan mata maka mata kanan kurang
rapat, bila disuruh meringis pipi kanan tertinggal.

Berdasarkan klasifikasi TNM AJCC, pasien pada kasus ini


dicurigai termasuk dalam Stage III (T3N1M0). Namun dalam
penegakkan diagnose tumor parotis, perlu dilakukan pemeriksaan
penunjang seperti FNAB, biopsi eksisi, dan juga pemeriksaan
radiologi yang dapat dijalankan untuk mendukung diagnosa pasien.
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai