Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PROPOSAL

Judul Penyuluhan mengenai faktor resiko dan pencegahan ISPA di


lingkungan kerja Puskesmas Medan Sunggal
Rumusan Masalah Tingginya angka kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas
Medan Sunggal (3.518 kasus)
Penyebab Masalah - Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ISPA
- Kurang optimalnya petugas dalam melakukan penyuluhan
mengenai ISPA
- Kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan rumah
dan lingkungan sekitar
- Kurang matangnya perencanaan untuk program pengendalian
ISPA
Tujuan Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai faktor
resiko dan pencegahan ISPA sebagai upaya untuk menurunkan
angka kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Medan
Sunggal
Rincian Kegiatan Kegiatan dilakukan di posyandu setempat dengan
menggunakan media leaflet
Tempat Posyandu setempat
Waktu 15-20 menit penyuluhan dan sesi tanya jawab
Estimasi Biaya Leaflet: Rp.1.000x100 = Rp.100.000
Metode Evaluasi Jumlah pasien ISPA yang melakukan kunjungan pengobatan di
Puskesmas Medan Sunggal
Indikator Keberhasilan Menurunnya angka kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas
Medan Sunggal

29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan evaluasi program pengendalian penyakit Infeksi Saluran


Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Medan Sunggal pada tahun 2021 adalah sebagai
berikut:
- Masalah utama dalam program pengendalian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) di Puskesmas Medan Sunggal adalah tingginya angka kejadian
ISPA, yaitu sebanyak 3.518 kasus.
- Penyebab masalahnya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
penyakit ISPA serta kurang optimalnya petugas dalam melakukan penyuluhan
mengenai ISPA.
- Upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tingginya angka
kejadian ISPA adalah dengan mengadakan penyuluhan dan edukasi mengenai
faktor resiko dan pencegahan ISPA di lingkungan kerja Puskesmas Medan
Sunggal.

6.2 Saran

- Memberikan pengetahuan tentang syarat rumah sehat untuk menghindari faktor


resiko terjadinya berbagai penyakit, khususnya ISPA melalui penyuluhan maupun
konseling saat kunjungan rumah (home visit)
- Mengadakan penyuluhan rutin setiap bulan tentang faktor penyebab dan
pencegahan penyakit ISPA untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
dan menurunkan angka kejadian ISPA.
- Mengadakan rapat rutin pelaksana program P2M untuk mendiskusikan kegiatan
yang dapat dilakukan untuk menurunkan faktor resiko terjadinya ISPA di
masyarakat serta mengevaluasi faktor-faktor penyebab kurang optimalnya
pelaksanaan kegiatan.
- Petugas P2M melakukan kerjasama dengan lintas program maupun lintas sectoral
dalam melakukan sosialisasi secara terus-menerus kepada masyarakat guna
menurunkan angka kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Medan Sunggal.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. Juni 2007. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran
Pernapasan Akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pedoman Interim WHO.
2. Selvaraj K, Chinnakali P, Majumdar A, Santhana I, Krishnan. 2014 Januari. Acute
respiratory infections among under-5 children in India: A situational analysis. Journal
of Natural Science, Biology and Medicine.
3. Cahya, I. 2011. Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Kota
Yogyakarta Tahun 2011. Skripsi Universitas Indonesia.
4. Purnama, S. G. 2017. Penyakit berbasis lingkungan.
5. Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
6. Kemenkes RI. 2015. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
7. Rahajoe N, Supriyatno B, Setyanto Budi D. 2015.Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta:
Ikatan Dokter Anak Indonesia.
8. WHO. 2003. Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang.
Pedoman untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior. Alih bahasa : C. Anton Widjaja.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
9. Rudan, Igor., et al. 2008. Epidemiology and etiology of childhood pneumonia. Bulletin
of the World Health Organization 2008; 86: 408–416.
10. Depkes RI. 2012. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
11. Widoyono, 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Penerbit Erlangga. Jakarta.
12. Anindia EP.2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ispa Pada Orang
Dewasa Di Desa Besuk Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Mediahusada. Hal.1-10
13. Kemenkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai