DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KECAMATANCINANGKA
Jln.Karang Bolong KM.139Desa Karang Suraga-Cinangka Kode Pos 42167
Email :puskesmascinangka@gmail.com
a. Pendahuluan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering
terjadipada anak. Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode
peranak/tahun di Negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara
maju. Inimenunjukkan bahwa terdapat 156 juta episode baru di dunia per tahun
dimana 151 jutaepisode (96,7%) terjadi di Negara berkembang. Kasus terbanyak
terjadi di India (43 juta),China (21 juta) dan Pakistan (10 juta) dan Bangladesh,
Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di
masyarakat, 7-13% kasus beratdan memerlukan perawatan rumah sakit. Episode
batuk-pilek pada Balita di Indonesiadiperkirakan 2-3 kali per tahun (Rudan et al
Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salahsatu penyebab utama kunjungan
pasien di Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit(15%-30%). (Kemkes RI,
Pedoman Pengendalian ISPA)ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran
pernapasan atas. Yang benar,ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran
Pernafasan Akut, yang meliputi saluranpernapasan bagian atas dan saluran
pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akutyang menyerang salah satu atau
lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung(saluran bagian atas) hingga
jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).
b. Latar belakang
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan penemuan kasus pneumonia pada balita dan
menurunkanangka kematian balita karena pneumonia
2. Tujuan khusus
1. Tercapainya Penurunan Angka Kesakita ISPA
2. Terlaksananya Tatalaksana ISPA sesuai Standar
3. Terlaksananya surveilans kesakitan dan kematian ISPA Balita serta faktor
resikonya.
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KECAMATANCINANGKA
Jln.Karang Bolong KM.139Desa Karang Suraga-Cinangka Kode Pos 42167
Email :puskesmascinangka@gmail.com
Pencatatan harus dilakukan pada setiap petugas yang melaksanakan kegiatan dan
dikelola dengan baik sehingga dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Pelaporan
dilakukan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas,.
Evaluasi kegiatan dilakukan 1 tahun sekali.