Anda di halaman 1dari 43

KEBIJAKAN-KEBIJAKA

DINKES DALAM
PENANGGULANGAN
BENCANA
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana
• Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi
Penanggulangan Bencana
• Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
• Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013 Tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2013 tentang
Kesehatan Matra
DEFINISI BENCANA
 UN-ISDR (2000)
United Nation-International Strategy for Disaster Reduction
Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian masyarakat,
sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan
manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan, dan
gangguan itu melampaui kemampuan masyarakat yang
bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan
sumberdaya mereka sendiri.

 Undang-Undang No 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yg
disebabkan, baik faktor alam, non alam maupun manusia, shg
menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
DEFINISI BENCANA
WHO
Setiap kejadian yang menyebabkan kehancuran, kerusakan
ekologi, kehilangan jiwa manusia, merusak kesehatan dan
pelayanan kesehatan, dalam skala cukup besar yang
memerlukan tindakan luar biasa dari luar wilayah yang
terkena bencana.
DEFINISI BENCANA
Suatu kejadian, secara alami maupun karena ulah manusia,
terjadi secara mendadak ataupun berangsur-angsur,
menimbulkan akibat yang merugikan sehingga masyarakat
dipaksa melakukan tindakan penanggulangan

(Bakornas PB, 1999)


KATA KUNCI

 Adanya kejadian atau peristiwa


 Mengganggu keberfungsian masyarakat
 Mengakibatkan kerugian berupa:
 Kehilangan jiwa manusia
 Kehilangan harta benda
 Kerusakan lingkungan
 Dampak psikologis
 Masyarakat tidak mampu mengatasi dengan sumberdaya
yang dimilikinya.
JENIS BENCANA (UU NO. 24/2007 TENTANG
PENANGGULANGAN BENCANA BAB I: KETENTUAN UMUM,
PASAL 1)

 Bencana Alam
 (1)gempa bumi, (2) tsunami, (3) gunung
meletus, (4) banjir, (5) kekeringan, (6)
angin topan, (7) tanah longsor
 Bencana Non-Alam
 (8)gagal teknologi, (9) gagal
modernisasi, (10) epidemi, (11) wabah
penyakit
 Bencana Sosial
 (12) konflik sosial antar kelompok atau
antar komunitas masyarakat, (13) teror
PERMASALAHAN KESEHATAN

Korban meninggal Korban luka

Sarana kesehatan rusak Pengungsi


SAAT BENCANA TERJADI
NAD
Gempa & Tsunami 2004
120.000 org meninggal Gempa bumi Nias & Sumut 2005
93.088 org hilang
128 org meninggal
4.632 org luka-luka
25 org hilang
1.987 org luka-luka

Gempa bumi Jogyakarta-Jateng 2006


5.788 org meninggal
26.480 org di rawat inap
166.054 org rawat jalan
2.170.974 org pengungsi

Gempa bumi & Tsunami Jabar 2006


684 org meninggal
11.021 org luka-luka
65 org hilang

Sumber Data Depkes 2007


DAMPAK BENCANA
Penyakit non-infeksi

 Cedera fisik ; patah tulang, gg. sistem syaraf, hilangnya

alat indra &/ anggota tubuh, dll

 Penyakit degeneratif: jantung, hipertensi, stroke, dll.

 Penyakit jiwa (gangguan stress pasca trauma)

 Masalah gizi & kesehatan reproduksi


 Penyakit infeksi

 Penyakit infeksi segera pasca trauma; infeksi

luka cedera, sepsis, tetanus, dll.

 Penyakit menular: NEXT PAGE


1. Langsung (direct) dan via udara (air-borne), misal:
a. Scabies dan infestasi jamur
b. ISPA/ Pneumonia
c. TB
d. Campak
e. PMS/ HIV
2. Via air (water-borne), misal:
a. Diare, disentri & cholera
b. Leptospirosis
c. Conjuntivitis
d. Hepatitis
e. Dermatitis
f. Thyphoid/ parathypoid
3. Via makanan (food-borne), misal:
a. Diare, disentri & cholera
b. Hepatitis
c. Thyphoid/ parathypoid
 Dll

4. Via vektor (vector-borne), misal:


a. Malaria
b. DBD
c. Pes
 dll.
TUJUAN

Terselenggaranya upaya pelayanan kesehatan kegawat


TUJUAN
daruratan, pengendalian penyakit dan penyehatan
UMUM
lingkungan dalam penanggulangan bencana

1. Terlaksananya upaya yankes gadar


2. surveilans epidemiologi
TUJUAN 3. Terlaksananya upaya pengendalian penyakit
KHUSUS 4. Terlaksananya upaya penyehatan lingkungan
5. Terlaksananya upaya pengendalian vektor
6. Terlaksananya upaya imunisasi
Ruang Lingkup Keg

Penanganan Bencana Bidang Kes.

Pelayanan Kesehatan

Surveilans Epidemiologi

Pengendalian penyakit

Kegiatan
Bidang Kesehatan Penyehatan Lingkungan

Pengendalian vektor

Imunisasi
DAMPAK BENCANA TERHADAP
KESEHATAN

Korban Munculnya
manusia BENCANA Penyakit

Pengungsian
Korban Masal (Kondisi Matra)
•Luka YANKES Upaya Bidang PP dan PL
•Kecacatan
•Kematian
•Konsentrasi massa
Infrastruktur Kes. •Kondisi darurat
Rusak •Penularan penyakit
•Kesakitan
• Rusaknya sarana & prasarana •Sarana sanitasi rusak
kesehatan : Gedung (RS/Pusk/ •Penyediaan airbersih
Pustu), Alkes, Transport, Alkom •Perindukan vektor
rusak / hilang, stock obat •Masalah Pangan&gizi
rusak/hilang •Post Traumatic Stress
•SDM Kes langka
•Sistem yankes terhenti, dll
PERAN DINKES

DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


a. Tersedianya juknis
b. Tersedianya SDM terlatih
Kesiapsiagaan Bencana c. Tersedianya logistik, sarana dan
Bid. Kesehatan biaya
d. Tersedianya informasi
e. Disiapkannya peran serta masy.
f. Sistem komando, koordinasi,
kerjasama dan kolaborasi
PENGUATAN g. Penyusunan Renkon
Manajemen a. Format RHA sesuai jenis bencana
b. Sistem Surveilans Bencana
c. Pemenuhan sanitasi darurat
d. Pengendalian Penyakit
e. Pengendalian Vektor
Kemampuan Tanggap f. Imunisasi
Darurat
g. Pedoman sistem informasi/
pelaporan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan

dilakukan bagi korban dan Pengungsi

• Undang undang penanggulangan bencana nomor 24 tahun


2007 dalam Bab I Tentang ketentuan umum Pasal 1 Ayat
(10):
• ”Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana
untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan yang
meliputi:
- kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda
pemenuhan kebutuhan dasar,

perlindungan pengurusan pengungsi,

pemulihan sarana dan pra sarana”.


Peranan Surveilans Pada Situasi Kedaruratan
BENCANA

Situasi Ancaman Kedaruratan Kembali


Normal Kedaruratan terjadi Normal

Penyelidikan,
Surveilans Respon Cepat & Penanggulangan Surveilans
Rutin untuk SKD Surveilans Intensif & Rutin untuk SKD
Surv Intensif

1. Menentukan arah respon / penanggulangan


2. Menilai keberhasilan respon / penanggulangan
3. Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

TAHAP PRA BENCANA

• Identifikasi daerah
rawan bencana
Membangun • Identifikasi population
Kewaspadaan at risk termasuk status
Dini thd imunisasi campak
bencana : balita
• Identifikasi penyakit
endemis dan faktor
risiko penyakit menular
• Dokumen hal-hal diatas
sebagai bagian kesiap-
siagaan
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI SAAT BENCANA

( bersamaan dengan RHA )

1. Pengumpulan Data (kualitatif & kuantitatif) tentang


korban, keadaan umum penduduk/ pengungsi, keadaan
fasilitas pelayanan kesehatan, keadaan petugas
kesehatan, kondisi sarana & prasarana publik termasuk
air bersih dan sanitasi.
2. Membangun sistem pencatatan dan pelaporan penyakit
dan faktor risikonya (air bersih, jenazah, sampah,
vektor penular penyakit, dsb)
3. Analisis data epidemiologi penyakit dan faktor risiko
4. Rekomendasi untuk tindak lanjut intervensi kesehatan
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PASCA BENCANA

Pemantapan Sistem Surveilans Epidemiologi :


1. Melanjutkan pencatatan dan pelaporan di setiap pos
kesehatan.
2. Melaksanakan Penyelidikan epidemiologis:
– Surveilans Kematian
– Surveilans Penyakit Jika diperlukan :
– Surveilans Faktor Risiko - Pengambilan Sampel
- Px. Laboratorium
3. Pengolahan dan analisis
4. Penyajian dan diseminasi
PENGENDALIAN PENYAKIT

Pengendalian penyakit dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan


yang masih ada maupun di pos kesehatan yang didirikan dalam rangka
penanggulangan bencana
 
Tujuan pengendalian penyakit pada kejadian bencana adalah :
A. Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit diare
B. Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)
C. Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit Malaria
D. Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (P3DI)
E. Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit-penyakit spesifik lokal
F. Tertanganinya kejadian luar biasa (KLB) penyakit
IMUNISASI PADA KONDISI BENCANA

Kegiatan imunisasi diarahkan untuk memulihkan dan


mempertahankan imunisasi rutin.
Imunisasi dilakukan terutama vaksinasi campak dan TT

STRATEGI
• Melakukan identifikasi situasi di daerah bencana secara
cepat dengan instrument penilaian awal.
• Penanggulangan program imunisasi sesuai masalah
didaerah bencana (faktor risiko).
PENYEHATAN LINGKUNGAN

• Pengawasan dan perbaikan kualitas air dan sanitasi

• Pembuangan kotoran

• Pengelolaan sampah

• Pengawasan sanitasi makanan

• Pengendalian Vektor

• Pembuangan limbah cair

• Penyuluhan
PENYUSUNAN RENCANA KONTINJENSI
• Tentukan satu jenis ancaman (perlu
diperhitungkan kejadian bencana lain
sebagai ikutan bencana pertama)
• Buat Skenario Kejadian
• Susun Kebijakan Penanganan
• Kaji Kebutuhan
• Inventarisasi Sumberdaya
• Buat Perencanaan setiap Sektor
• Uji kaji dan mutakhirkan
MOBILISASI SUMBERDAYA
 Inventarisasi semua
Sumberdaya yang dimiliki SOS
oleh Daerah / Sektor PU KES
 Identifikasi Sumberdaya
yang Tersedia dan Siap BMG TNI
Digunakan
BNPB
 Identifikasi Sumberdaya
dari Luar yang dapat HUB POL
dimobilisasi untuk
keperluan darurat LSM PMI
SAR
TUGAS DAN FUNGSI

SENTRA REGIONAL DITJEN PP & PL

• Penyiapan buffer stock logistik kesehatan


SK DIRJEN PP dan • Penilaian Cepat (Dinkes Prov / Kab)
PL • Melakukan analisis tentang perkembangan
No.HK.02.03/D/II.4/ kejadian/peristiwa (Luas/lokasi kejadian,
340/2014 Tgl 25 daerah yang berisiko terjangkit peny. Pot.
Maret 2014 KLB, Populasi penduduk yang terancam,
Kebutuhan sumber daya, hambatan, kendala
Tentang Penetapan
daerah, kegiatan lintas batas
UPT Ditjen PP dan Negara/Wilayah, dll)
PL sebagai • Koordinasi & Komunikasi cepat dengan
Sentra Regional Wiilayah Kerja
Penanggulangan • Peran dalam pengendalian faktor risiko
Krisis Kesehatan lingkungan / sanitasi lingkungan dan
Bidang PP dan PL pengendalian vektor di lokasi bencana, serta
pemeriksaan kualitas air/ udara
SDM KESEHATAN DLM
PENANGGULANGAN BENCANA
PERAWAT 1: 1000 orang pddk Dibutuhkan Perawat Mahir
PENGELOLAAN OBAT SAAT
BENCANA
 Prinsip pengelolaan obat saat bencana
 Cepat, tepat, sesuai kebutuhan

 Penilaian kebutuhan obat dan perbekkes :


 Jenis bencana
 Penyakit yang ditemukan
 Pengungsi (jumlah, jenis kelamin, usia)

 Sumber obat dan perbekkes:


 Persediaan sendiri (Puskesmas, Dinkes Kab/Kota)
 Meminta ke institusi yang lebih tinggi (buffer stok provinsi, buffer stok
nasional)
 Donasi / bantuan : swasta, LSM/ormas, organisasi internasional, lain-lain
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

 Pelatihan Petugas SKPD


(manajerial dan teknis
operasioanl PB)
 Melakukan pendidikan di
sekolah-sekolah dan
 Pelatihan di Masyarakat.

 Pengorganisasian
Masyarakat.
MEKANISME RESPON
Masyarakat:
1. Telah menetapkan jalur-
jalur evakuasi.
Unit Kerja pelaku utama: 2. Ada kejelasan anggota
1. Mempunyai Protap masyarakat harus berbuat
apa?
yang teruji.
3. Pimpinan/tokoh Pimpinan/Pengelola
2. Perlu kejelasan pola masyarakat:
sistem komando gedung/tempat-
+ berkoordinasi dg Posko
(siapa ?) tempat umum:
BPBD
3. Kejelasan pola + Mengkoordinasikan para
penggerakan petugas desa/ dusun untuk 1. Menetapkan jalur-
sumberdaya. membantu masyarakat jalur evakuasi..
4. Semua sumberdaya menyelamatkan diri 2. Menetapkan titik
(TRC, Logistik) siap
+ Mengarahkan kumpul evakuasi.
masyarakat harus 3. Berkoordinasi
digerakkan 24 jam. mengamankan diri kemana?
5. Menyiapkan Posko dengan Posko
+ Mengarajhkan
6. Melakukan upaya BPBD
masyarakat untuk ke
penanganan di luar pengungsian.
prosedur rutin + Mengkoordinasikan
bantuan di masyarakat.
+ dll.
PERAN MASYARAKAT dalam
Kesiapsiagaan Bencana

• Mengurangi resiko bencana dengan memelihara lingkungan


hidup, imunisasi lengkap dan ber-PHBS
• Terlibat aktif dalam program Pengurangan Resiko
Bencana di wIlayahnya masing-masing (Program2
PRB, spt:
• (Gerakan biopori, tidak buang sampah ke sungai,
• perbaikan saluran air, PSN, Gerakan tanam pohon,
pembuatan peta resiko bencana, titik kumpul,
sosialisasi penyelamatan saat gempa, peta/jalur
evakuasi dll)
• Mengikuti simulasi / pelatihan bencana
• Melakukan penanggulangan bencana (Sesuai Kearifan
Lokal)
Apa yg harus dilakukan di Desa Siaga

• Adanya pemetaan tentang kondisi lingkungan desa &


peta kondisi yg potensi menimbulkan bencana / mslh
kesehatan desa

• Merekrut sukarelawan bencana dan diikutkan dalam


pelatihan pelatihan Gadar

• Memberi informasi & demo kpd warga bila trjd


bencana

• Melakukan koordinasi tentang penyelamatan


masyarakat
Fragments of trainings in schools of Tashkent
Melatih kemampuan
melindungi diri saat gempa

• Latihan duck and


cover
Wah……
Ada bencana !
Tanggal/Bulan/Tahun tbt = masing-masing 2 digit
Jenis bencana jb = Banjir / gempa / longsor
Lokasi bencana lok = Desa / Kecamatan
Waktu kejadian bencana pkl = jam / menit
Jumlah penduduk terancam par = Population at Risk
Korban Meninggal mgl = jumlah yg meninggal
Korban hilang hlg = jumlah yg hilang
Korban luka berat lb = jumlah luka berat
Korban luka ringan lr = jumlah luka ringan
Dirawat di Puskesmas rwp = jumlah dirwt di Pkm
Dirawat di Rumah Sakit rws = jumlah dirwt di RS

KIRIM KE NOMOR :
ISK Semua variabel /
T ION at R
POPULA enduduk yang item harus diisi.
m la h o ra ng / p i atas :
Ju , t e r d i r Jika tidak ada
rke n a b encana
te kasus , ditulis “ 0 “
b an m e n i nggal
1. Kor
a n lu ka b erat
2. Korb
b a n l u ka ringan
3. Kor
. K o r b a n hilang
4

an se l a m at
5 . Ko r b
SMS GATEWAY

Pelapor…………., tbt………,jb………..,
lok……….,pkl…………,par……….,mgl………..,
hlg………………..,lb………………..,lr…….,
rwp………….,rws……………………

Kirim ke ?
Pada tanggal 05 April 2016 telah terjadi bencana
Banjir di kel Jati Asih, Kecamatan Jati Mulya, Kota
Bekasi, pada jam 21.30 WIB, menimpa penduduk
sebanyak 2.638 jiwa. Korban meninggal tidak ada,
hilang tidak ada, luka berat tidak ada, luka ringan
8 orang, dirawat di Puskesmas 8 orang, dirawat di
Rumah Sakit tidak ada.
Bagaimana SMS yang harus dibuat ?
pelapor Tatang, tbt 050416,jb
banjir,lok kel Jatiasih Kec
JatiMulya,pkl 2130,par
2638,mgl 0,hlg 0,lb 0,lr 8,rwp
8,rws 0.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai