Anda di halaman 1dari 39

KALKULUS I

PENDAHULUAN
MATERI DAN BUKU RUJUKAN
• Bab I. Pendahuluan
• Bab II. Fungsi dan Limit
• Bab III. Turunan
• Bab IV. Penggunaan Turunan
• BabV. Integral (Pendahuluan)

Edwin J. Purcell, Dale Varberg, Calculus With


Analysis Geometry 8th- Prentice Hall, 2000
MENGAPA BELAJAR KALKULUS?
 Secar Teknis Kalkulus adalah metode matematika
yang menggunakan proses infinite untuk
menyelesaikan masalah2 finite.
 Tujuan utama Kalkulus adalah menganalisa dua
masalah fundamental:
- problems of change (e.g. motion)
- problems of content (e.g. area, volume)
Bilangan Real dan Notasi Selang

PENGENALAN AWAL
Bilangan Real dan Notasi Selang
Bilangan real meliputi bilangan rasional (seperti ½
dan
2) dan irasional (seperti √2 dan π). Bilangan rasional
meliputi semua bilangan bulat (positif, nol, dan
negatif)
dan pecahan murni. Himpunan semua bilangan real
dilambangkan dengan R.
Bilangan real memenuhi sifat aljabar (terhadap
operasi
penjumlahan dan perkalian), sifat urutan (tentang <, =,
dan >), dan sifat kelengkapan.

Sifat kelengkapan memungkinkan kita menyatakan


R sebagai suatu garis (yang tak berlubang), yang
disebut garis bilangan real.
GARIS BILANGAN

Pada garis bilangan real, setiap titik menyatakan sebuah


bilangan real. Sebaliknya, setiap bilangan real dapat
dinyatakan sebagai sebuah titik pada garis bilangan
real. (Sebagai perbandingan, himpunan semua bilangan
rasional tidak dapat dinyatakan sebagai sebuah garis.)
Untuk selanjutnya, R menjadi himpunan semesta kita.
 Notasi selang di bawah ini akan sering dipakai:
(a,b) = { x є R | a < x < b }
[a,b] = { x є R | a ≤ x ≤ b }
[a,b) = { x є R | a ≤ x < b }
(a,b] = { x є R | a < x ≤ b }
(-∞,b)= { x є R | x < b }
(-∞,b]= { x є R | x ≤ b }
(a,∞) = { x є R | x > a }
[a,∞) = { x є R | x ≥ a }
KERJA KELOMPOK DI KELAS
 Buat macam – macam selang dan Gambarkan
 Presentasikan sesuai urutan kelompok
 Siapkan Pertanyaan untuk kelompok lainnya
 Kerjakan Beberapa soal yang berkaitan
Pendahuluan (Lanjutan)

PERTEMUAN 2
SISTEM BILANGAN
(REVIEW)

N:
1,2,3,….
Z:
…,-2,-1,0,1,2,..
N : bilangan Q:
asli a
q  , a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 
Bilangan

2; -2; 1,1

Nyata Khayal

 4  2
Irrasional Rasional
0,1236
0,1268276
84340------
Bulat Pecahan

1; 8 ;4 ½; 2/7 13
 Semua bilangan bulat adalah bilangan rasional, tapi tidak
semua bilangan rasional berupa bilangan bulat
 Semua bilangan pecahan adalah bilangan rasional, tapi tidak
semua bilangan rasional berupa bilangan pecahan
 Semua bilangan irrasional adalah bilangan berdesimal, tapi
tidak semua bilangan berdesimal adalah bilangan irrasional.
 Bilangan Asli : Semua bilangan bulat positif, tidak termasuk
nol.  A = {1,2,3,4,5,6,…..}
 Bilangan Cacah : Semua bilangan positif atau nol.  A =
{0,1,2,3,4,5,6,…..}
 Bilangan Prima : bilangan asli yang besarnya tidak sama
dengan satu dan hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri. P =
{2,3,5,7,11…..}

14
SIFAT–SIFAT BILANGAN REAL
 Sifat-sifat urutan :
 Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah
satu dari x < y atau x > y atau x = y
 Ketransitifan

Jika x < y dan y < z maka x < z


 Perkalian

Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz,


sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz
GARIS BILANGAN

Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut
dengan garis bilangan(real)

2
-3 0 1 

Selang
Himpunan bagian dari garis bilangan disebut selang
SELANG
Jenis-jenis selang

Himpunan selang Grafik


{x x < a} (- ¥ , a)
a
{x x £ a} (- ¥ , a]
a
{x a < x < b} (a, b)
a b
{x a £ x £ b} [a, b]
a b
{x x > b} (b, ¥)
b
{x x ³ b} [b, ¥)
b
{x x Î Â} (¥ , ¥)
PERTIDAKSAMAAN
 Pertidaksamaan satu variabel adalah suatu
bentuk aljabar dengan satu variabel yang
dihubungkan dengan relasi urutan.
 Bentuk umum pertidaksamaan :
A x  D x 

B x  E  x 
 dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku
banyak (polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
PERTIDAKSAMAAN
 Menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua himpunan bilangan real yang
membuat pertidaksamaan berlaku. Himpunan
bilangan real ini disebut juga Himpunan
Penyelesaian (HP)
 Cara menentukan HP :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
P( x) , dengan cara :
0
Q( x)
PERTIDAKSAMAAN
 Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
 Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk
pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada garis
bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul
CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN
1 13  2 x  3  5
13  3  2 x  5  3
16  2 x  8
8 x4
4 x8
Hp =  4,8
4 8
CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN
2  2  6  4x  8
 1 
Hp    ,2 
 8  4 x  2  2 
8  4 x  2
 2  4x  8
1  12 2
 x2
2
CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN
3 2 x 2
 5x  3  0
 2 x  1 x  3  0
1
Titik Pemecah (TP) : x   dan x3
2
++ -- ++
3
 1
2

Hp =   1 ,3 
 2 
CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN
4 2 x  4  6  7 x  3x  6
2x  4  6  7x dan 6  7 x  3x  6
2x  7 x  6  4 dan  7 x  3x  6  6
9 x  10 dan  10x  0
10
x dan 10 x  0
9
10
x dan x0
9
 10 
Hp =   , 9    0,  
 

0 10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
 10 
Hp = 0, 
 9
CONTOH :
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN
1 2
5. 
x  1 3x  1
1 2 -- ++ -- ++
 0 3
x  1 3x  1 -1 1
3
 3x  1   2 x  2  0 Hp =
1 
  ,1   ,3 
 x  1 3x  1 3 

x3
0
 x  1 3x  1
1
TP : -1, ,3
3
PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

 Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai jarak


x dari titik pusat pada garis bilangan, sehingga
jarak selalu bernilai positif.
 Definisi nilai mutlak :

 x ,x  0
x 
 x , x  0
PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK
 Sifat-sifat nilai mutlak:
1 x  x2
2 x  a, a  0   a  x  a
3 x  a, a  0  x  a atau x   a
4 x  y  x2  y 2

x x
5 
y y
6. Ketaksamaan segitiga
x y  x  y dan x  y  x  y
SOAL LATIHAN
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
1 x  2  1 x
4  2x
x  2 x 1
2 
x 2
x3
3 2  x  3  2x  3
2
4 x 1  2 x  2  2
5 2x  3  4x  5
6 x  3x  2
Sistem Koordinat Cartesius
dan Grafik Persamaan

PERTEMUAN 3
Sistem koordinat Cartesius untuk
bidang terdiri dari dua sumbu
koordinat, sumbu x dan sumbu y,
yang saling tegak lurus dan
berpotongan di titik asal (0,0).
Bidang Cartesius terbagi atas empat
kuadran. Setiaptitik pada bidang Cartesius
dapat dinyatakan sebagai pasangan bilangan
(x,y), dan sebaliknya pasangan bilangan
(x,y) menyatakan titik tertentu pada bidang.
Jarak antara dua titik P(x1,y1) dan Q(x2,y2)
adalah d(P,Q) = [(x1 – x2)2 + (y1 – y2)2]1/2.
Persamaan lingkaran yang berpusat
di (a,b) dan berjari-jari r pada bidang
Adalah (x – a)2 + (y – b)2 = r2.
PERSAMAAN LINGKARAN YANG DIMAKSUD

(x – a)2 + (y – b)2 = r2.


Persamaan umum garis lurus pada bidang adalah
Ax + By + C = 0
dengan A, B tak keduanya nol. Jika B ≠ 0, persamaan
tadi dapat dinyatakan sebagai
y = mx + c
dengan m menyatakan gradien atau kemiringan garis
tersebut. Persamaan garis lurus yang melalui P(x0,y0)
dengan gradien m adalah
y – y0 = m(x – x0)
CONTOH GRAFIK

Diberikan suatu persamaan (dalam x dan y), seperti


y =x2
menggambar grafiknya pada bidang Cartesius.

Perhatikan bahwa grafik y = x2 simetris terhadap sb-


y.
(Buat dengan menghitung beberapa titik y sebagai
ordinat, setelah menetapkan titik x sebagai absis)
GAMBAR YANG DIMAKSUD
LATIHAN

Gambarkan Garfik Persamaan Berikut :

x2 + (y – 7)2 = 12.
6x – 5y = 8.
x = y 2.
TUGAS DISKUSI KELOMPOK
Selesaikan soal di Buku Purcell
Tiap sub Bab berikut :
 1.2 no. 14,15, 17.
 1.3 no. 3,5, 7, 13, 17, 21
 1.4 no. 3, 11, 17, 21, 25
 1.5 no. 7, 10, 12.
 1.6 no. 9, 13, 17, 23
 1.7 no. 1, 11, 17, 19.

Anda mungkin juga menyukai