Surveillance AFP

Tujuan Umum
• Mengidentifikasi daerah risiko – mendapatkan
informasi adanya transmisi Virus Polio Liar
(VPL) , Vaccine Derived Polio Virus (VDPV)
• Memantau kemajuan program eradikasi polio –
memberikan informasi & rekomendasi kpd
pengambil keputusan
• Membuktikan Indonesia bebas polio (tdk ada
lagi penyebaran VPL & cVDPV, mampu
mendeteksi setiap kasus polio paralitik yg
mungkin terjadi)
 Tujuan Khusus
• Menemukan semua kasus AFP di suatu wilayah
• Melacak semua kasus AFP yg ditemukan
• Mengumpulkan dua specimen semua kasus
AFP sesegera mungkin setelah kelumpuhan
• Memeriksa specimen tinja semua kasus AFP yg
ditemukan di Lab. Polio Nasional
• Memeriksa specimen kontak terhadap hot case
utk mengetahui adanya sirkulasi VP:
 STRATEGI

• Melaporkan dan meng-investigasi

SEMUA kasus AFP
4 STRATEGI ERADIKASI POLIO

1. Imunisasi Rutin 3. Surveillance

2. Imunisasi Tambahan
(PIN/Sub PIN) 4. Mop-ups
 1956 🡺 Imunisasi Cacar
Th.
Th. 1973 🡺 Imunisasi BCG
Th. 1974 🡺 Imunisasi TT pada ibu hamil

Th. 1976 🡺 Imunisasi DPT untuk bayi

Th. 1977 🡺 WHO mulai pelaksana program imunisasi sebagai
upaya Global (EPI-Expanded Program on Immunization)
Th. 1980 🡺 Imunisasi Polio
Th. 1982 🡺 Campak

Tn. 1990
🡺 Indonesia mencapai UCI Nasional
1997 🡺 Imunisasi Hepatitis.B
Th.
2004 🡺 Introduksi DPT/HB di 4 propinsi (Tahap I)
Th.
2007 🡺
DPT/HB di seluruh Indonesia
Tn. 2007 🡺
Pilot Project IPV (Inactive Polio Vaccine) di Provinsi DIY
Tn. 2010 🡺
Imunisasi Td untuk penanggulangan KLB & BIAS Kelas II & III
Th. 2013 🡺 Introduksi Vaksi HB/Hib) di 4 Provinsi
Tn. Tahap I yaitu Jawa Barat, DIY, Bali dan NTB
Tn. 2014 🡺 Introduksi Vaksin Pentavalent (DP HB/Hib) di seluruh
Indonesia
The Global Polio Eradication Initiative
WHO, CDC, Rotary
International, and
UNICEF
1988
350 000 cases
125 countries

2014
308 cases*
3 endemic countries
(+9 with virus)

08
 Satu Strain Virus Polio,
Type II,
Telah Tereradikasi th 1999.
 Infeksi virus Polio

poliomyelitis
paralytic Infeksi asymptomatik (TANPA GEJALA)
(LUMPUH) 90–95%
0.5%

Gejala Ringan, Tanpa paralytic

4–8%
 Eradikasi Virus Polio Global
Faktor Pendukung Faktor Penyulit
• Tidak ada reservoir • Infeksi
pada binatang Asymptomatik
• Vaksin yang Efektif • Banyak Penyakit
(OPV) lain yang
• Virus polio tidak mempunyai gejala
tahan hidup di mirip polio
lingkungan
onsep Surveilans AFP/Lumpuh Layuh Ak

AFP-NP antara lain:

AFP - Tidak ada 1. GBS
2. Myelitis Transversa
lagi
POLIO 3. Myelopati Gravis
4. Parese/Paraliti
k
5. Neuritis
6. Hipokalemia
AFP - AFP -
Non Non
POLIO POLIO Y
Yang ini selalu terjadi,
karena
Sebelum Sesudah Tidak ada
pencegahannya
 SURVEILANS AFP UNTUK
MEMBUKTIKAN ADA – TIDAK POLIO
Polio

Hospitals Case
APF Clinics Investigation
cases and
Community
Lab Analysis

AFP Non-polio harus ≥2/100,000 <15 th

 Acute Flaccid Paralysis
• Acute:
Prosesnya mendadak < 14 hr
• Flaccid:
Hilangnya/Berkurang tonus otot 🡪
“floppy” (tidak spastik atau kaku)
• Paralysis/Paresis:
Kelemahan, Hilangnya/Berkurang
gerakan anggota tubuh
 DEFINISI KASUS AFP

Anak usia < 15 th dengan (gejala) LUMPUH –

LAYUH – AKUT bukan oleh karena ruda
paksa/kecelakaan

Atau

Usia 15 th >, secara klinis poliomielitis.

 PENEMUAN KASUS AFP

RS
DINKES
HBS
Kontak Person
(POLI+BANGSAL) KAB/KOT
Segera
oleh Dokter A
SMS/Telp/kurir

Segera
SMS/Telp/Kurir

CBS
Segera atau
PUSKESMAS
SMS/Telp/Kurir
 PENEMUAN KASUS AFP

RS Kontak Person
DINKES
(POLI+BANGS
Segera KAB/KOT
AL) SMS/Telp/kurir A
oleh Dokter

Petugas surv. Kab/kota:

CekSRuegrivsteAr
kRtSif1Rx S/ mg
 PENYAKIT LAIN YANG DIAMATI
PADA SAAT SURV AKTIF RS

1.AFP
2.CAMPAK/MORBILI

3.TETANUS NEONATORUM
4.DIFTERI
5.Lainnya🡪 sesuai kebutuhan
daerah
 Indikator Kinerja Surveilans AFP (1)

1.Non-Polio AFP rate= minimal 2/100.000 anak

usia < 15 th
2.Spesimen adekuat= minimal 80 % dari total
kasus yang ditemukan
3.Kelengkapan Laporan Mingguan Puskesmas
dan RS masing2= 90%
4.Ketepatan Laporan Mingguan Puskesmas dan
RS masing2= 80 %
Indikator Kinerja Surveilans AFP (2)

SPESIMEN ADEKUAT bila ke 2

spesimen :
1.Diambil dalam 14 hari pertama lumpuh
2.Interval pengambilan minimal 1 hr.
3.Tiba di lab. dalam kondisi:
a)Volume ± 8 g atau 1 sdk makan.
b)Tidak kering
c)Tidak bocor
d)Suhu 2 – 8 ° C
 KONFIRM
(3)
VPL (+) POLIO

RESIDUAL POLIO
RESUME KOMPATIBEL (2)
PARALISIS (+) MEDIS

KASUS
RESIDUAL KOMISI
AFP
AHLI
PARALISIS (-)

SPESIMEN
TIDAK ADEKUAT
dan atau SABIN (+)

AFP (1)
SPESIMEN NON POLIO
VPL (-)
ADEKUAT
AFP dapat ditemukan pada Penyakit

transverse
myelitis
traumatic AFP
cause d by other
neuritis enteroviruses

Acute Flaccid
Paralysis
Guillain-Barré poliovirus
syndrome other
(toxins, metabolic, snake
bite, drug-induced, etc.)
Petunjuk untuk mengidentifikasi
AFP
Tiba-tiba lumpuh
Anggota gerak
Kelemahan
Umum
lemas

AFP
Tidak dapat Tidak dapat duduk

Menggerakkan Tidak dapat

tangan/kaki berjalan
Diagnosis Penyakit yang SELALU
ditandai AFP

• Poliomyelitis
Syndrome
• Guillain-Barre
• Transverse myelitis
• Traumatic neuritis
 Diagnosis Penyakit yang SERING

•
ditandai AFP
Hypokalemic paralysis/paresis

• karena diare, gangguan kesimbangan

elektrolit

• Meningitis, encephalitis
• Termasuk meningitis TB
• POTT's disease (TB spondylitis)
• Osteomyelitis
• 'pseudo-paresis' – Tidak dapat
menggerakkan anggota gerak karena
kesakitan
1. Sindrom Guillain DIAGNOSIS PENYAKIT
Barre (SGB)
DENGAN GEJALA AFP
2. Myelitis transversa
3. Poliomyelitis (Pokja Ahli Nas)
4. Polyneuropathy 13.Periodic Paralysis hipokalemi
5. Myelopathy 14.Spinal Muscular Atrophy
6. Dermatomyositis 15.Efek samping sitostatika (mis:
7. Hipokalemi vincristin)
8. Erb’s paralysis 16.Ensepalitis atau Ensefalopati
9. Foot drop paralysis 17.Meningitis
10.Stroke pada anak 18.Miastenia gravis umum
11.Todd’s paralysis 19.Metabolic myopathies
12.Duchene Muscular 20.Herediter Motor and Sensory
Dystrophy Neoropathy (HMSN)
Normal
Kasus Polio di Lebak ( 102 Kasus )
thn 2005-2006
 Wild Polio Cases by Week of Onset,
Indonesia 2005-2006
Total Wild cases = 305 cases
Onset of last case 20 February (week 08, 2006) in Aceh Tenggara district, NAD

50 *Mop-Up st NID (3rd round) NID (4th round)

NID (1 round) 27 February ‘06 sNID
31 May ‘05 30 November ‘05
30 August ‘05 27 June ‘06
*Mop-Up NID (2nd round) sNID NID (5th round)
28 June ‘05 27 September ‘05 30 January ‘06 12 April ‘06 sNID
29 Aug ‘06
40

30

20

10

*Mop-up conducted in 3 provinces : Banten, DKI Jakarta, West Java