Anda di halaman 1dari 10

SANITASI TOTAL BERBASIS

MASYARAKAT (STBM)

YULIA VANDA EDITIA (25000320410021)


LUSIA LEDE (25000320410018)
POTRET SANITASI DI INDONESIA

Buang air besar


Efluen industri sembarangan
di kawasan
pemukiman

Mck tdk berfungsi

selokan tersumbat Jamban tdk


Sehat

Mencuci dan mandi di


sungai tercemar
pembuangan liar
lumpur tinja
PERMENKES No. 03 Tahun 2014 ttg STBM

Apa Itu STBM ???


STBM merupakan
pendekatan untuk
merubah perilaku
higiene sanitasi dengan
pemberdayaan
pemicuan.
Masyarakat sudah
mempraktekan
SANITASI
perilaku Higiene
TOTAL
Sanitasi secara
Permanen
ku
er il a
1. Adanya Upaya Peningkatan Kualitas
nP Perilaku
ha Sanitasi
u ba Higienis
2. Terjadinya perubahan perilaku
Per Lainya
n Higiene lainya
aia
n gk 3. Adanya Pemantauan dan Evaluasi
Ra
1. Masyarakat berybah perilaku ke SBS/ODF
ODF/ 2. Adanya aturan untuk menjaga SBS/ODF
SBS 3. Adanya Rencana merubah perilaku Higiene lainnya i
4. Adanya Pementauan dan Verifikasi secara berkala it as
a n
S
lit as
a
1. Adanya Pemicuan Ku
BABS 2. Adanya Rencana Aksi t an
g ka
3. Adanya Pemantauan terus menerus
e nin
4. Tersedianya Supply P
4
5 Pilar STBM

Pengelolaan
Stop Sampah Pengelolaaan Pengelolaan
CTPS Rumah Air Minum & Limbah Cair
BABS Tangga
Makanan RT RT

5
Tahapan STBM
Pra Pemicuan :
1. Survai Lokasi
2. Penentuan
Komunitas
3. Penentuan Tim
Pemicu
4. Penentuan Waktu
dan Tempat,
Sasaran
5. Penyiapan Alat
Bantu
6. Advokasi Toma
Dan Toga wilayah
setempat
6
PEMICUAN
Perkenalan dan Bina Suasana
• Tim Fasilitator memperkenalkan diri menyampaikan tujuannya. (tim ingin melihat dan
mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat, cara masyarakat mendapatkan air bersih,
melakukan kebiasaan BAB, dll).
• Dilakukannya bina suasana (pencairan suasana) guna menghilangkan Jarak antara fasilitator
dengan masyarakat

Kesepakatan Istilah Tinja, BAB, dan Jamban


Agar istilah tinja,BAB, dan Jamban yang digunakan betul – betul istilah sehari – hari sehingga
efektif digunakan pemicuan

Pemetaan
Pembuatan Peta Sanitasi dilakukan oleh masyarakat yang berisi informasi ttg batas dusun, rumah
berjamban dan tanpa jamban, jalan, sungai, sumber air minum mandi dan mencuci, tempat BAB,
buang sampah dan air limbah.
Transect Walk
Mengunjungi, melihat dan mengetahui lokasi yang paling sering di jadikan tempat BABS, dengan
mengajak masyarakat berjalan sambil mengamati lingkungan, bila masyarakat berperilaku tidak
sehat diharapkan dapat memunculkan rasa jijik dan malu shg menimbulkan perubahan perilaku.
Kontaminasi Air
Peragaan air yang terkontaminasi tinja dilakukan oleh fasilitator dimaksudkan agar masyarakat
merasa tidak nyaman menggunakan air yang telah terkontaminasi.
Hitung Tinja
FGD untuk menghitung volume/jumlah tinja dari masy yg BABS dan berikan alasan secara
Privacy, kemiskinan, agama, dll
Komitmen Stop BABS
Menyepakati bersama pembangunan jamban dan berhenti BABS
RTL
Kader desa dan tim pemicu desa memicu dusun selebihnya sampai ODF, ditargetkan dalam waktu
1th desa telah SBS masyarakat tdk BABS.

8
Pendampingan, Monitoring & Evaluasi PASCA
Monitoring dan evaluasi dilakukan agar masyarakat tidak lagi BABS. Pendampingan, PEMICUAN
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim Pemicu Desa, Sanitarian dan Tim Pemicu
Puskesmas secara berkelanjutan untuk mewujudkan keinginan masy memiliki Jamban
Sehat.
Verifikasi ODF
Verifikasi dilakukan untuk memastikan terjadinya perilaku bahwa desa tersebut
memang telah terbebas dari BABS, hal ini perlu dilakukan sebelum dilakukannya
Deklarasi ODF. Minimal 1 rumah telah memiliki Jamban sehat, selain verifikator juga
menilai pilar 2-5.
Deklarasi ODF
Deklarasi ODF dilakukan bila hasil verifikasi telah memenuhi standart dan 100% masy
telah Stop BABS dan memiliki jamban.
Pendampingan Pasca ODF
Pendampingan dilakukan minimal 2 th u/ Peningkatan Kualitas Sarana dan
Pemeliharaan Perilaku serta memberi solusi yg dihadapi masy.

9
TERIMAKASIH

10

Anda mungkin juga menyukai